Sang Raja MotoGP, Marc Marquez, telah kembali dengan memenangi balapan seri Jerman di Sirkuit Sachsenring. Ini kemenangan pertama Marquez setelah 581 hari sejak podium tertinggi di Valencia 2019.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
CHEMNITZ, MINGGU – Takhta Marc Marquez di Sachsenring tak tergoyahkan. Pebalap tim Repsol Honda itu memperpanjang rekor kemenangannya di Grand Prix MotoGP seri Jerman menjadi 11 kali beruntun di semua kelas sejak 2010, dan delapan beruntun di kelas MotoGP. Meskipun kondisi fisiknya belum 100 persen prima, Marquez mampu memacu motornya dengan konsentrasi tinggi, dan menjaga kecepatan tiap putaran konsisten,s ekitar 1 menit 22 detik.
Dengan delapan kemenangan beruntun dalam kelas MotoGP di Sachsenring, Marquez mendekati rekor pebalap legendary Italia, Giacomo Agostini, yang menang Sembilan kali beruntun dalam kelas elite di Sirkuit Imatra, Finlandia.
Kembalinya status “Raja MotoGP” itu dirayakan oleh Marquez dengan bersimpuh di sirkuit bersama para marshal balapan. Di garasi Honda, seluruh anggota tim bersorak, saling berpelukan dengan tawa merekah. Ayah Marquez berteriak sambil berjingkak mengepalkan tangan, Manajer Repsol Honda Alberto Puig menghentakkan kepalan kedua tangannya, merayakan kemenangan pertama Marquez sejak Valencia 2019, atau berselang 581 hari.
Marquez pun tak kuasa menahan air mata yang meleleh di pipinya saat melakukan victory lap. Bahkan, saat sesi wawancara seusai balapan, Marquez beberapa kali terhenti karena menahan tangis. Saat upacara pemberian trofi, air mata tak bisa dia bendung lagi.
“Ini hal terpenting setelah masa tersulit dalam karier saya. Hari ini saya tahu saya memiliki peluang, juga tahu kondisi mentalitasnya setelah situasi sulit karena tiga kali beruntun poin nol, karena gagal finis. Saya hari ini berjuang meraih podium dan berusaha dekat dengan para pebalap papan atas,” ujar Marquez, yang start dari posisi lima dan memimpin balapan saat memasuki putaran kedua.
“Saya berusaha, dan ketika tetes hujan turun di akhir balapan, saya meyakini ini balapan milik saya, dan terus memacu, dan ketika tetes hujan yang kedua, saya memacu lebih lagi karena Miguel (Oliveira, KTM) terus menekan,” ujar Marquez.
Saya hari ini berjuang meraih podium dan berusaha dekat dengan para pebalap papan atas.
“Sangat sulit untuk terus berkonsentrasi dengan semua kenangan yang terjadi dalam setahun terakhir. Kami melakukan ini dan kami akan terus melakukan ini dalam level yang sama,” pungkas pebalap asap Spanyol itu, yang kini di posisi 10 klasemen dengan 41 poin.
Marquez kembali ke podium hanyalah masalah waktu, dan itu terbukti dalam balapan keenamnya musim ini di Sachsenring, Jerman. Marquez absen dalam dua balapan di Qatar karena sambungan tulang humerus kanan yang retak belum terlalu solid. Dia baru menjalani balapan pertama di Portimao, setelah sembilan bulan menjalani pemulihan cedera dengan tiga kali operasi. Marquez sempat dinilai mampu kembali ke podium pada balapan itu, tetapi kekuatan otot lengan kanannya masih menjadi kendala terbesar.
Tanpa fisik yang prima, Marquez tidak bisa membalap dengan gaya alaminya yang super agresif. Dia pun menjadikan balapan-balapan berikutnya sebagai pramusim. Dia menaikan level permainan secara bertahap, dan mengambil disiko lebih besar untuk membalap seperti sebelum cedera. Hasilnya, dia tiga kali gagal finis balapan karena terjatuh beruntun di Le Mans, Mugello, dan Barcelona.
Namun, Marquez memetik kepercayaan diri serta mengetahui lebih jernih limit pengendalian RC213V. Feeling pengendalian dia matangkan dalam tes di Barcelona pada 7 Juni, saat dia menjalani 87 putaran, terbanyak dibandingkan pebalap lain. Tes itu yang sangat krusial, karena menjernihkan posisi Marquez secara fisik dan feeling pengendalian motor.
Namun, memacu motor saat tes berbeda dengan saat balapan. Ketika berebut podium diperlukan kepresisian dan konsisten mendorong diri serta motor untuk melesat sekencang mungkin. Karena itu, balapan memerlukan kondisi fisik yang sangat bugar, supaya tidak kehabisan energi sebelum balapan selesai. Marquez membuktikan dirinya sudah siap kembali bersaing merebut podium dengan finis terdepan dalam 30 putaran di Sachsenring.
Kucing dan Tikus
Oliveira yang terus mendekat ke Marquez dalam beberapa lap terakhir, harus puas di posisi kedua. Pebalap tim pabrikan KTM itu melanjutkan performa apiknya dalam dua balapan sebelumnya, yakni finis di posisi kedua di Mugello dan memenangi seri Catalunya.
“Ini seperti kucing dan tikus saat balapan. Dia (Marquez) cepat di sektor tertentu dan saya cepat di sektor terakhir. Ini balapan yang menarik, kami bertarung dalam jarak jauh dan saya finis kedua. Saya senang bisa terus meraih podium, senang bisa terus seperti ini, dan terima kasih kepada tim. Kami akan terus berjuang,” tegas Oliveira.
Balapan brilian juga dicapai oleh Fabio Quartararo, yang sempat tercecer di posisi lima, tetapi bangkit begitu memasuki putaran ke-20. Pebalap tim Monster Energy Yamaha itu mampu mengelola ban dengan sangat bagus, sehingga bisa mendahului pebalap Ducati Jack Miller untuk meraih podium ketiga. Quartararo pun menilai, podium ini laksana emas.
“Podium ini emas, setelah sepanjang akhir pekan ini saya kesulitan, dan saat balapan saya sempat kehilangan 0,1 detik di tiap tikungan,” ungkap pebalap asal Perancis itu.
“Podium ini sungguh emas, karena saya bertarung hingga akhir, saya mengerahkan semuanya. Ini sangat penting bagi kami dalam kejuaraan. Sekarang saya menantikan Sirkuit Assen, salah satu trek favorit saya yang akan fantastis, dan saya tidak sabar menunggu Jumat karena kami akan sangat menikmatinya,” pungkas Quartararo, yang memuncaki klasemen dengan 131 poin.
Quartararo unggul 22 poin atas pebelap peringkat kedua Johann Zarco (Pramac Ducati), dan 31 poin atas Miller di posisi ketiga. Zarco yang start terdepan di Sachsenring, akhirnya finis di posisi kedelapan, dan Miller finis di urutan keenam.
Sementara itu, pebalap veteran Valentino Rossi finis di posisi ke-14. Ini hasil yang tidak menggembirakan mengingat dia tinggal memiliki satu balapan, di Assen pada 27 Juni, sebelum jeda musim panas. Selama libur balapan pada Juli itu, Rossi akan mengambil keputusan apakah akan melanjutkan balapan atau pensiun. Jika melihat performa dalam delapan balapan yang telah bergulir, dia kini menempati posisi ke-19 dengan 17 poin, Rossi lebih dekat dengan pensiun.