Marc Marquez menjadi pebalap yang berbeda di Sachsenring dibandingkan dengan tiga balapan sebelumnya, tetapi dia masih menyembunyikan kekuatan sesungguhnya dalam sesi latihan. Marquez menyimpan taktik untuk kualifikasi.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
CHEMNITZ, JUMAT — Sang Raja Sachsenring, Marc Marquez, tidak akan mudah dikudeta setelah menjelma ”Marc yang dahulu” dalam dua sesi latihan MotoGP seri Jerman, Jumat (18/6/2021). Berbekal paket baru aerodinamika dan tidak lagi merasakan keterbatasan fisik, pebalap tim Repsol Honda itu siap masuk persaingan papan atas di Sachsenring yang sangat tehnikal.
Setelah mencetak waktu lap tercepat dalam sesi latihan bebas pertama (FP1) dengan 1 menit 21 ,660 detik, Marquez memang hanya menempati posisi ke-12 di akhir FP2. Dia sempat memuncaki FP2 dengan 1 menit 21,291 detik, tetapi kemudian digusur oleh pebalap lain menjelang akhir sesi siang itu.
Namun, yang perlu dicermati adalah Marquez tidak melakukan time attack pada FP2. Bahkan, waktu tercepatnya di sesi siang dicetak dengan ban depan dan belakang berkompon keras-medium. Dia jelas sengaja tidak menggunakan ban belakang kompon lunak untuk time attack dan justru kembali menggunakan ban keras-medium pada rangkaian terakhir latihan. Ini sepertinya taktik Marquez supaya tidak menjadi sorotan. Sebelumnya, dia merasa sangat nyaman saat tes di Barcelona, Spanyol, karena bisa memacu RC213V tanpa sorotan dan tekanan.
Langkah Marquez berbeda dengan pebalap lain yang melakukan time attack di akhir sesi FP2. Pemuncak FP2, pebalap KTM, Miguel Oliveira, mencetak waktu tercepat 1 menit 20,690 dengan ban belakang berkompon lunak. Pebalap lainnya di posisi ke-2 hingga ke-11 juga menggunakan ban belakang kompon lunak, kecuali pebalap Ducati, Jack Miller, di posisi ke-9 dengan ban medium-medium.
Ban kompon lunak merupakan ban tercepat yang biasa digunakan untuk mencetak waktu terbaik saat kualifikasi. Marquez sepertinya menyimpan strategi untuk mencetak waktu tercepat dalam FP3, Sabtu (19/6/2021). Saat ini, Marquez berada di luar zona kualifikasi kedua (Q2) karena dalam waktu gabungan di posisi ke-12. Pebalap tim Repsol Honda itu hampir pasti akan membuat kejutan pada FP3 dan kualifikasi, saat menggunakan ban berkompon lunak baru.
Potensi Marquez bersaing dalam perebutan podium di Sachsenring terlihat jelas dari performa selama FP1 dan FP2, di mana dia mencetak pace yang sangat stabil. Dalam kedua sesi itu, dengan ban medium-medium dan keras-medium, dia konsisten pada rentang 1 menit 22 detik tengah. Bahkan, pada sesi siang, dengan ban keras-medium, dia beberapa putaran beruntun selalu mencetak waktu 1 menit 21 detik besar.
Konsistensi pace Marquez itu hanya bisa diimbangi oleh pebalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo. Pemuncak klasemen sementara itu memiliki pace yang stabil di 1 menit 22 detik tengah dengan ban medium-medium. Quartararo, yang sempat terjatuh di Tikungan 12 pada sesi pagi, juga selalu berada di posisi kedua tercepat dalam FP1 dan FP2.
Marquez awalnya diragukan bisa kompetitif di Sachsenring, di mana dia meraih 10 kemenangan beruntun sejak di kelas 125cc pada 2009 hingga MotoGP pada 2019. Kondisi fisik yang belum 100 persen bugar pascacedera humerus kanan masih menjadi momok terbesar bagi juara dunia enam kali MotoGP itu. Bahkan, dalam tiga balapan terakhir di Le Mans, Mugello, dan Barcelona, dia gagal finis karena terjatuh.
Namun, setelah menjalani tes di Barcelona pada 7 Juli dan istirahat dua pekan, dia kini kembali dengan kondisi fisik yang jauh lebih baik. Rasa sakit pada bahu sudah tidak terasa dan otot lengan kanan semakin kuat.
”Sejujurnya mungkin akhir pekan ini akan menjadi akhir pekan di mana saya merasa lebih baik pada bahu dan lengan. Saya pikir dan saya harap tidak akan ada keterbatasan di sirkuit karena kami memiliki banyak tikungan ke kiri dan hanya tiga tikungan ke kanan, di mana saya memiliki keterbatasan dan saya merasakan yang paling buruk,” ujar Marquez dalam konferensi pers menjelang balapan seri Jerman, Kamis (17/6/2021) malam WIB.
Jadi, kami bisa mengatakan bahwa ini akan menjadi akhir pekan pertama tanpa keterbatasan fisik.
”Jadi, kami bisa mengatakan bahwa ini akan menjadi akhir pekan pertama tanpa keterbatasan fisik,” kata juara dunia enam kali MotoGP itu.
Potensi Marquez menjadi kuat di Sachsenring sudah diperkirakan oleh Quartararo. ”Saya pikir dia (Marquez) akan dalam persaingan akhir pekan ini. Maksud saya, ini trek di mana, jika saya tidak salah, dia meraih sepuluh kemenangan dan sepuluh posisi start terdepan,” ujar Quartararo dikutip Crash.
”Dia akan di sana dan saya pikir ini akan menjadi momen penting bagi dia. Saat ini saya tidak benar-benar memperhatikan dia, tetapi ya, yang pasti dia akan cepat. Ini momen sangat bagus bagi dia untuk bangkit. Bagi dia meraih podium atau kemenangan akan menjadi dorongan besar bagi kepercayaan diri,” ujar Quartararo.
Marquez menunjukkan fisiknya jauh lebih bugar dengan memacu RC213, seperti ”Marc yang dahulu” dalam sesi latihan bebas, Jumat. Dia terlihat sangat nyaman dengan RC213V yang menggunakan fairing versi baru yang diuji coba saat tes di Barcelona, dua pekan lalu. Tes di Montmelo itu sangat krusial, terutama untuk mengatasi masalah daya cengkeram ban belakang.
”Saya selalu mengevaluasi situasi Honda, ini bukan sepeda motor yang terbaik. Bahkan, tahun lalu mereka sangat kesulitan, sepertinya tahun ini kami lebih kesulitan,” ujar Marquez terkait kondisi RC213V.
”Namun, kemudian saya selalu berusaha menganalisis situasi di dalam garasi saya. Di dalam garasi saya, benar bahwa saya tidak membantu sepeda motor dan pada saat ini, sepeda motor tidak membantu saya. Jadi, kedua sisi tidak dalam level yang bagus. Ini yang menyebabkan sulit meraih hasil,” ujar pebalap asal Spanyol itu.
”Namun, apa pun itu, saya akan berusaha menjadi lebih baik sepanjang musim ini. Saya tahu bahwa Honda HRC dan tim saya bekerja sama untuk memperbaiki performa sepeda motor dan kemudian bersama-sama berusaha menaikkan level kami dan berusaha berada di akhir musim dengan paket yang bagus dan mengawali pramusim 2022 dengan sesuatu yang kami rasa kompetitif,” ujar Marquez.