Sergio Ramos mengulangi kisah getir yang pernah dialami Iker Casillas. Pengabdian Ramos selama 16 tahun di Madrid telah berakhir tanpa perpanjangan kontrak.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
MADRID, KAMIS — Setelah mengabdi selama 16 tahun di Real Madrid, Sergio Ramos dipastikan hengkang pada musim depan. Bek veteran paling berpengaruh dalam sejarah ”El Real” ini senasib dengan Iker Casillas, tidak bisa pensiun bersama klub kebanggaannya.
Madrid mengonfirmasi kepindahan bek usia 35 tahun tersebut lewat pengumuman di situs resmi. Klub akan mengadakan konferensi pers pada pukul 22.30 WIB untuk mengumumkan kepindahan Ramos. Acara itu sekaligus dijadikan tribut dan penghargaan sang pemain yang akan dihadiri presiden klub, Florentino Perez.
Dengan perpisahan ini, Ramos tidak bisa merasakan kemegahan dari wajah baru Stadion Santiago Bernabeu yang baru saja selesai direnovasi. Dia pun akan mengakhiri kisah bersama El Real tanpa tribut perpisahan spesial dengan para pendukung di stadion.
Ivan Zamorano, mantan penyerang Madrid, sangat menyesalkan keputusan ini. Baginya, Ramos adalah pemain bertahan terbaik sepanjang sejarah El Real. Dia selalu punya peran penting dalam setiap kejayaan klub.
Ramos tidak pantas meninggalkan klub dengan cara seperti ini. Dia adalah pemain bertahan dan kapten paling sukses di klub ini. Namun, klub tidak punya usaha lebih untuk mempertahankannya.
Kata Zamorana, klub seharusnya membayar kesetiaan Ramos. ”Ramos tidak pantas meninggalkan klub dengan cara seperti ini. Dia adalah pemain bertahan dan kapten paling sukses di klub ini. Namun, klub tidak punya usaha lebih untuk mempertahankannya,” ujarnya.
Ramos terpaksa hengkang karena kontraknya akan habis pada akhir Juni 2021. Menurut Marca, dia tidak menerima perpanjangan kontrak dari Madrid yang hanya satu tahun dengan pemotongan gaji sebanyak 10 persen dari sebelumnya. Kapten klub ini ingin kontrak yang lebih dari itu.
Karena itu, eks punggawa tim nasional Spanyol ini sekarang akan menjadi bebas kontrak. Dia bisa pindah ke tim mana pun dengan gratis. Ramos dikabarkan berpotensi kembali ke klub lamanya, Sevilla.
Ramos pertama kali datang ke Madrid pada 2005. Dia datang dari Sevilla dengan mahar senilai 27 juta euro (sekarang sekitar Rp 465 miliar), memecahkan rekor transfer pemain bertahan asal Spanyol.
Selama itu, bek yang piawai mencetak gol ini sudah memainkan 671 penampilang bersama El Real. Dia menghasilkan 101 gol yang membawa Madrid kepada raihan 22 trofi.
Ramos sering kali menjadi penyelamat Madrid. Salah satu yang paling istimewa ialah ketika mencetak gol penyeimbang ke gawang Atletico Madrid pada menit ke-92 dalam final Liga Champions 2014. Berkat gol itu, Madrid kemudian menang telak di babak tambahan waktu, 4-1. Dia pun mengakhiri penantian panjang klub untuk meraih ”La Decima” atau gelar ke-10 Liga Champions.
Pemain kelahiran Camas, Sevilla, ini sempat pindah pada 2015 karena rayuan klub Liga Inggris, Manchester United. Namun, dia memutuskan tetap tinggal di Madrid. Ramos pun menjadi kapten tim, menggantikan Casillas yang pergi musim itu.
Setelah keputusan penting tersebut, Ramos sebagai kapten membawa Madrid meraih hattrick juara Liga Champions pada 2015-2016, 2016-2017, dan 2017-2018. Dia memperkokoh El Real sebagai raja absolut antarklub Eropa.
Toni Kroos, gelandang Madrid, menilai, Ramos sebagai kapten terbaik dalam kariernya. ”Dia selalu menjadi rekan dan kapten yang hebat untuk kami. Saya tidak perlu mengatakan lagi bagaimana pentingnya seorang Sergio untuk Madrid,” ucap Kroos yang pernah bermain bersama banyak kapten hebat, misalnya Philip Lahm, tersebut.
Pengamat Liga Spanyol, Alvaro Benito, menyampaikan, kepindahan Ramos merupakan ”kiamat” kecil untuk Madrid. ”Ini adalah akhir sebuah era untuk Madrid. Setiap kali pemain hebat meninggalkan klub, akan terjadi perputaran era baru. Siapa pun yang datang, saya yakin tidak akan melebihi Ramos,” katanya dalam stasiun radio Cadena Ser. (REUTERS)