Gelar Juara Krejcikova Terinspirasi dari Mantan Pelatih
Barbora Krejcikova melengkapi prestasinya dengan trofi tunggal putri Perancis Terbuka. Petenis yang telah mengoleksi lima trofi Grand Slam ganda putri dan campuran ini mengalahkan petenis Rusia, Anastasia Pavlyuchenkova.
PARIS, SABTU - Setahun lalu, Barbora Krejcikova adalah petenis top nomor ganda yang tak pernah menembus peringkat 100 besar dunia tunggal. Terinspirasi oleh Jana Novotna, mantan pelatihnya, Krejcikova mencapai hasil yang tak pernah diduganya, menjadi juara tunggal putri Perancis Terbuka.
Gelar itu didapat melalui laga sesama finalis pertama Grand Slam di Lapangan Philippe Chatrier, Roland Garros, Paris, Sabtu (12/6/2021). Krejcikova mengalahkan petenis Rusia, Anastasia Pavlyuchenkova, 6-1, 2-6, 6-4.
“Sulit dipercaya saya akhirnya menjadi juara Grand Slam. Saya terinspirasi Jana dan sangat sulit menerima ketika dia meninggal. Saya tahu, dia melihat saya hari ini dan ikut bahagia,” tutur Krejcikova
Novotna, mantan petenis Ceko yang menjadi pelatih Krejcikova pada 2014-2017, meninggal dunia pada 2017 karena kanker. Saat masih bermain, dia harus menanti sampai Grand Slam ke-45, hingga akhirnya menjadi juara Wimbledon 1998.
Baca juga: Puncak Kejutan di Roland Garros
“Saya senang bisa bertemu Jana dan belajar darinya. Bahkan, ketika Jana sudah tidak di sini bersama kami, orang tua dan teman-temannya memberi pesan pada saya. Martina (Navratilova) dan (Jan) Kodes, bahkan hadir di Roland Garros. Mereka membantu saya menyampaikan apa yang diinginkan Jana seandainya dia di sini,” tutur Krejcikova, menyebut dua mantan petenis Ceko yang merupakan teman dekat Novotna. Navratilova, 18 kali juara Grand Slam, termasuk Perancis Terbuka 1982 dan 1984, menyerahkan trofi bagi kedua finalis.
Memulai pertandingan dengan taktik yang lebih bervariasi, Krejcikova merebut set pertama dengan memenangi enam gim beruntun, setelah tertinggal 0-1. Petenis yang harus bermain setiap hari karena bertanding juga di ganda putri itu seringkali mengecoh Pavlyuchenkova dengan drop shot saat melihat lawannya bertahan di belakang baseline.
Situasi berbalik pada set kedua. Pavlyuchenkova mempersulit Krejcikova dengan lebih banyak menempatkan bola ke sudut lapangan. Krejcikova gagal memanfaatkan situasi dan kehilangan servis pada gim kedelapan, meski Pavlyuchenkova cedera paha kiri hingga meminta medical time out.
Laga berjalan lebih ketat pada set ketiga. Skor imbang hingga 3-3 sebelum Krejcikova mematahkan servis lawannya pada gim ketujuh. Kemenangan baru didapatnya pada match point keempat, gim kesepuluh, setelah melewatkan dua match point di gim sebelumnya.
Saya selalu punya keinginan untuk bermain seperti ini. Bermain dalam turnamen besar pada babak terakhir. Saya harus menunggu lama, tetapi momen ini akhirnya terjadi juga.
Tampilnya Pavlyuchenkova dan Krejcikova di final menjadi puncak kejutan persaingan tunggal putri sejak hari pertama. Selain absennya juara Perancis Terbuka 2018, Simona Halep, dan tersingkirnya para favorit juara pada babak awal, nomor ini diwarnai pengunduran diri Naomi Osaka sebelum babak kedua karena menolak hadir dalam konferensi pers.
Baca juga: Juara Baru Lagi di Tunggal Putri
Berbagai drama ini berujung melanjutkan tradisi juara baru Perancis Terbuka, sekaligus gelar pertama Grand Slam bagi setiap petenis, pada enam tahun beruntun. Pada 2016, Garbine Muguruza meraih gelar pertama Grand Slam dari Perancis Terbuka, disusul oleh Jelena Ostapenko, Halep, Ashleigh Barty, dan Iga Swiatek.
Final Grand Slam sebenarnya tak asing bagi Krejcikova. Dia lima kali juara ganda putri dan campuran pada Wimbledon, Australia, dan Perancis Terbuka.
Di Melbourne Park, Februari, petenis berusia 25 tahun itu mencapai final dua nomor ganda dan menjadi juara ganda campuran bersama petenis Kroasia, Nikola Mektic. Pada dua tahun beruntun sebelumnya, Krejcikova juara nomor yang sama bersama Rajeev Ram (AS).
Di Roland Garros tahun ini, dia juga tampil dalam dua nomor final. Jika juara lagi bersama Katerina Siniakova pada ganda putri, Minggu ini, Krejcikova akan menyamai prestasi Mary Pierce yang menjuarai tunggal dan ganda putri pada Perancis Terbuka 2000. Krejcikova/ Siniakova akan melawan Bethanie Mattek-Sands/Iga Swiatek (AS/Polandia) di final. Duet Ceko itu pernah menjadi yang terbaik di Roland Garros, pada 2018.
Namun, berada di lapangan besar seorang diri menjadi pengalaman baru bagi Krejcikova. “Saya selalu punya keinginan untuk bermain seperti ini. Bermain dalam turnamen besar pada babak terakhir. Saya harus menunggu lama, tetapi momen ini akhirnya terjadi juga,” katanya.
Baca juga: Petenis Medioker Manfaatkan Peluang
Mantan petenis AS, Pam Shriver, menilai, kehadiran Krejcikova dan Pavlyuchenkova memperpanjang daftar para underdog yang mencuri perhatian dalam persaingan tunggal putri yang terbuka. “Para finalis ini punya cerita sendiri. Pavlyucenkova bahkan harus menunggu lama untuk semifinal pertamanya. Saya pikir, itu adalah tanda dimana ketekunan dan ketangguhan berperan. Mereka terus mencoba dan mencoba,” ujar Shriver, peraih 22 gelar Grand Slam pada nomor ganda putri dan campuran.
Mattek-Sands juga menghargai upaya Pavlyuchenkova dan Krejcikova. “Saya senang melihat petenis yang benar-benar mencintai dunianya. Meski dengan perjalanan berat, mereka akhirnya sampai pada tahap seperti ini. Saya angkat topi untuk mereka,” kata Mattek-Sands.
Pertaruhan sejarah
Final tunggal putra, antara Novak Djokovic dan Stefanos Tsitsipas, Minggu, menjadi pertaruhan sejarah bagi keduanya. Salah satu di antara mereka akan mencatatkan prestasi baru, tak hanya dalam karier sendiri, juga dalam sejarah tenis profesional.
Jika berhasil membawa trofi The Musketeers untuk kedua kalinya setelah 2016, Djokovic akan menjadi petenis pertama dalam era Terbuka yang juara setiap Grand Slam minimal dua kali. Selain Perancis Terbuka, petenis nomor satu dunia itu meraih sembilan gelar dari Australia Terbuka, lima dari Wimbledon, dan tiga di AS Terbuka.
Tiket final didapat Djokovic setelah memenangi laga epik melawan Rafael Nadal, petenis yang mengalahkannya pada final Perancis Terbuka 2020. Djokovic menang, 3-6, 6-3, 7-6 (7/4), 6-2, dalam waktu empat jam 11 menit.
Baca juga: Nadal Tinggalkan Roland Garros dengan Segudang Penghargaan
Dua rival terberatnya, Nadal dan Roger Federer, sebenarnya berpeluang menciptakan sejarah serupa, tetapi selalu gagal. Nadal selalu tersandung di Australia Terbuka sejak juara pada 2009, adapun Federer tak pernah juara Perancis Terbuka lagi sejak 2009.
Tsitsipas juga akan menciptakan sejarah jika bisa mengalahkan Djokovic. Dia akan menjadi petenis Yunani pertama juara Grand Slam, dan itu terjadi pada final pertamanya di ajang besar tersebut.
Saya senang, saya dan Maria telah mendapat hasil baik, menaikkan pamor olahraga ini di negara kami dan memberi harapan pada bangsa Yunani
Petenis berusia 22 tahun itu menangis ketika berbicara tentang tempat asalnya setelah mengalahkan Alexander Zverev, 6-3, 6-3, 4-6, 4-6, 6-3, pada semifinal. “Yang saya pikirkan saat ini adalah ‘akar’ saya. Saya berasal dari kota kecil di luar Athena. Mimpi saya adalah bisa bermain di sini, di lapangan terbesar Roland Garros. Saya tak pernah mengira bisa mewujudkannya,” katanya.
Final di Roland Garros ini didapat setelah Tsitsipas tiga kali gagal pada semifinal Grand Slam, salah satunya pada Perancis Terbuka 2020 karena kalah dari Novak Djokovic. Kekalahan juga dialami pada semifinal Australia Terbuka 2019 (dari Nadal) dan 2021 (Daniil Medvedev).
Kebanggan lain didapat Tsisipas karena prestasi yang diraih rekan senegaranya, Maria Sakkari. Tunggal putri peringkat ke-26 dunia itu untuk pertama kalinya tampil pada semifinal Grand Slam meski akhirnya kalah dari Krejcikova. “Saya senang, saya dan Maria telah mendapat hasil baik, menaikkan pamor olahraga ini di negara kami dan memberi harapan pada bangsa Yunani,” katanya. (AFP)