Peselancar Rio Waida menambah jumlah atlet Indonesia yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 melalui cabang olahraga selancar ombak. Sejauh ini ada 23 atlet Indonesia yang dipastikan bakal berlaga di Olimpiade Tokyo.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia menambah jumlah atlet yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 melalui cabang olahraga selancar ombak. Sejauh ini ada 23 atlet Indonesia yang dipastikan bakal berlaga di Olimpiade Tokyo.
Selancar ombak untuk pertama kalinya akan dipertandingkan di Olimpiade. Selancar ombak masuk menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade Tokyo karena Jepang menginginkan adanya fleksibilitas cabang olahraga, terutama tren olahraga anak muda. Cabang olahraga baru, termasuk selancar ombak, akan mendorong atlet-atlet muda untuk bermimpi tampil di Olimpiade (Kompas, 5/8/2016).
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto, Minggu (6/6/2021), mengatakan, jumlah atlet Indonesia yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo masih bisa bertambah meskipun jumlahnya tidak akan signifikan. Atlet Indonesia yang berlaga di Tokyo diperkirakan tidak akan lebih banyak dibandingkan dengan Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil, pada 2016. Kala itu, Indonesia mengirimkan 28 atlet dari 7 cabang olahraga.
Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Ferry Kono mengatakan, kepastian tambahan atlet Indonesia yang akan mengikuti Olimpiade Tokyo diperoleh setelah peselancar Rio Waida dinyatakan lolos kualifikasi.
Rio bersama empat peselancar Indonesia lainnya baru saja mengikuti ajang International Surfing Associaton (ISA) World Surfing Games 2021 di El Salvador, 29 Mei-6 Juni 2021. Ajang tersebut sekaligus kualifikasi Olimpiade Tokyo untuk cabang olahraga selancar ombak. Kelima atlet Indonesia yang mengikuti World Surfing Games di El Salvador adalah Rio Waida, Ketut Agus, Dhea Novitasari, Tania Izquierdo, dan Kailani Johnson.
Pada World Surfing Games di El Salvador, Jepang dipastikan kembali meloloskan dua peselancar ke Olimpiade Tokyo setelah Shun Murakami dan rekan senegaranya, Hiroto Ohhara, melaju ke babak final. Akan tetapi, berdasarkan aturan kualifikasi Olimpiade, satu negara hanya boleh diwakili dua peselancar.
Jepang juga sudah memiliki satu wakil, yakni Kanoa Igarashi, yang lolos setelah masuk 10 besar Liga Surfing Dunia (WSL) 2019. Maka, tiket milik Jepang yang sudah diamankan Murakami di World Surfing Games 2019 dialokasikan untuk Rio.
Di ajang World Surfing Games 2019, Murakami mendapat jatah tiket kontinental zona Asia setelah menempati peringkat ke-4 di final. Adapun Rio berada di posisi ke-9, tetapi menjadi peselancar terbaik kedua dari Asia.
Keberhasilan Rio meraih tiket ke Tokyo kali ini tak lepas dari capaiannya merebut peringkat kedua zona Asia pada ajang World Surfing Games 2019 di Miyazaki, Jepang.
Pada ajang tersebut, empat atlet putra dan putri yang memiliki poin tertinggi dari masing-masing kontinental, yakni Afrika, Asia, Eropa, dan Oseania, berhak mendapat tiket ke Olimpiade Tokyo. Untuk zona Asia, satu tempat di Olimpiade Tokyo sebelumnya telah diamankan oleh Murakami.
Rio lolos kualifikasi karena penampilannya di World Surfing Games 2019, tetapi penampilan Rio di El Salvador pun sangat baik karena dia masuk perempat final. Ini membuktikan peselancar Indonesia juga mampu bersaing di kelas dunia.
”Rio lolos kualifikasi karena penampilannya di World Surfing Games 2019, tetapi penampilan Rio di El Salvador pun sangat baik karena dia masuk perempat final. Ini membuktikan peselancar Indonesia juga mampu bersaing di kelas dunia,” kata Ferry dihubungi dari Jakarta.
Pada Olimpiade Tokyo nanti, ISA telah menetapkan 40 tempat, masing-masing 20 putra dan 20 putri di nomor shortboard. Ada dua medali emas yang akan diperebutkan masing-masing nomor.
Melalui siaran pers, Ketua Umum Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) Arya Sena Subyakto mensyukuri hasil yang diraih Rio. Tim nasional selancar Indonesia mendapat pelajaran berharga dari El Salvador. Sekembalinya ke Indonesia, tim akan menyiapkan diri dan berlatih lagi.
”Terutama memperkuat mental Rio untuk tampil di Olimpiade karena secara teknis pertandingan dia sudah siap,” ujar Arya.
Gatot menambahkan, tim selancar Indonesia melalui proses panjang sebelum menuju El Salvador. Mereka sempat terkendala visa dan itu cukup memengaruhi mental atlet yang akan bertanding. Dengan kepastian Indonesia mengirimkan satu atlet selancar ke Olimpiade Tokyo, Gatot berkeyakinan Rio akan mampu menyumbang medali di Tokyo.
”Keberhasilan ini membuat jumlah kontingen ke Tokyo bertambah. Ini menjadi pembuktian Indonesia yang selama ini dianggap salah satu surganya selancar. Dengan adanya prestasi ini, kita bisa menunjukkan bahwa kita juga bisa menjadi tuan rumah di event dunia,” tutur Gatot.
Proses kualifikasi
Berdasarkan data KOI, hingga saat ini terdata ada 23 atlet Indonesia yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo. Mereka berasal dari tujuh cabang olahraga, yaitu bulu tangkis, atletik, panahan, menembak, dayung, angkat besi, dan selancar ombak.
Ferry menyebut, sejumlah cabang olahraga masih melangsungkan proses kualifikasi Olimpiade Tokyo. Karena itu, atlet Indonesia yang akan berlaga di Tokyo masih bisa bertambah.
Tim sepeda BMX Indonesia sekarang sedang berjuang meraih tiket ke Olimpiade dengan mengikuti Kejuaraan Dunia BMX Freestyle yang digelar di Montpellier, Perancis.
”Selain itu, ada karate yang pertengahan Juni baru berangkat kualifikasi. Senam menunggu ranking dari federasi internasionalnya. Kemudian skateboard masih ada kualifikasi juga,” kata Ferry.