Marc Marquez tidak akan mengikuti jejak Valentino Rossi untuk terus membalap jika tahu kemenangan sudah terlalu sulit untuk diraih, karena dirinya tercipta bukan untuk memperebutkan posisi ke-15.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
FLORENCE, KAMIS — Valentino Rossi siap memutuskan apakah dirinya akan melanjutkan karier balapnya atau pensiun, pada jeda musim panas MotoGP. Keputusan pebalap berusia 42 tahun itu akan berdasarkan hasil balapan hingga seri Belanda di Assen pada 27 Juni. Rossi kini memiliki empat balapan, yaitu seri Italia, Catalunya, Jerman, dan Belanda, untuk menilai apakah dirinya masih cukup kompetitif untuk melanjutkan karier balapnya.
Balapan terdekat, seri Italia, akan berlangsung akhir pekan ini di Mugello pada 28-30 Mei. Dia menjadikan balapan di kampung halamannya ini untuk menguji apakah sinyal positif yang diperoleh saat tes di Jerez bisa membuat dia lebih kompetitif. Dua pekan lalu di Le Mans, yang menjadi balapan pertama setelah tes di Jerez, Rossi start dari posisi ke-9 dan finis di posisi ke-11 dalam balapan flag-to-flag itu.
”Saya bisa bersaing untuk posisi yang lebih baik dan berada dalam sepuluh besar di Le Mans, tetapi saya mengalami kesulitan dalam kondisi yang berubah-ubah (kering-hujan-kering) pada Minggu. Saya juga merasa lebih baik dengan motor, jadi sayang balapan berlangsung membingungkan seperti itu,” ungkap Rossi.
”Semoga cuaca akan lebih konsisten akhir pekan ini di Mugello dan kami akan bisa mengonfirmasi peningkatan dari tes Jerez,” jelas Rossi yang tujuh kali beruntun memenangi balapan MotoGP di Mugello pada 2002-2008.
Namun, meraih kemenangan di Mugello semakin sulit bagi Rossi. Juara dunia tujuh kali GP500/MotoGP itu terakhir kali meraih kemenangan pada 2017 di Sirkuit Assen. Kemenangan itu menjadi kejutan karena dia sudah sekitar setahun tidak berdiri di podium tertinggi. Pada musim itu, Rossi enam kali naik podium, tetapi musim-musim berikutnya terus menurun. Pada 2018 dia lima kali naik podium, kemudian dua kali pada 2019, dan sekali pada 2020 saat finis ketiga di Jerez.
Rossi yang musim ini membela tim satelit Petronas SRT Yamaha mengawali persaingan MotoGP dengan hasil mengecewakan. Dia masih kesulitan menemukan setelan motor terbaik untuk bersaing meraih podium. Rossi bahkan belum bisa finis di sepuluh besar dalam lima balapan yang sudah berlangsung. Dia finis di posisi ke-12 dan ke-16 dalam dua balapan di Qatar, kemudian gagal finis di Portugal, dan finis di posisi ke-16 serta ke-11 dalam balapan seri Spanyol dan Perancis.
Semoga cuaca akan lebih konsisten akhir pekan ini di Mugello dan kami akan bisa mengonfirmasi peningkatan dari tes Jerez.
Jalan yang dipilih oleh Rossi ini menjadi perhatian dunia, termasuk pada pebalap yang kini bersaing di MotoGP. Rossi sering dipuji karena masih bisa balapan di usia 42 tahun, melawan para pebalap yang bahkan belum lahir saat dia menjalani debut di kelas 125cc pada 1996.
Berbeda mentalitas
Namun, jalan yang dipilih oleh Rossi tidak akan diikuti oleh Marc Marquez. Juara dunia enam kali MotoGP itu menilai, dirinya dan Rossi memiliki mentalitas lain terkait karier balap.
”Pendekatan dia mengagumkan. Setelah apa yang dia lakukan, dia masih ingin membalap. Namun, kami memiliki mentalitas yang berbeda. Ketika saya tidak bisa lagi menang dan bersaing untuk meraih kemenangan, saya akan berhenti. Saya tidak diciptakan untuk balapan meraih posisi ke-15,” tegas Marquez dalam wawancara dengan Sky Sport Italia, Rabu (26/5/2021).
Marquez kini juga mengalami masa sulit meraih kemenangan, bahkan tidak dalam persaingan meraih podium, tetapi dengan alasan berbeda. Pebalap tim Repsol Honda itu belum 100 persen bugar setelah cedera tulang lengan atas (humerus) kanan yang memerlukan tiga kali operasi dan sembilan bulan pemulihan.
Kemenangan terakhir Marquez diraih di Valencia, seri terakhir musim 2019. Pada 2020 dia mengalami kecelakaan pada balapan pertama dan absen sepanjang musim. Dia baru kembali balapan pada seri ketiga musim 2020 di Portimao. Pebalap asal Spanyol itu nyaris meraih kemenangan dalam balapan basah di Le Mans, tetapi dia dua kali terjatuh dan akhirnya gagal finis.
Kondisi Marquez terus membaik dan semakin dekat dengan podium pertamanya musim ini. Balapan di Mugello menjadi ujian lanjutan bagi Marquez karena trek di Florence, Italia, ini sangat teknis. Mugello merupakan trek kecepatan tinggi dengan lintasan lurus sepanjang 1,141 kilometer. Namun, sirkuit di lembah Tuscany ini juga memiliki tikungan-tikungan yang menguji kemahiran pengendalian serta penyetelan motor.
”Saya memiliki pekan yang bagus untuk melanjutkan proses pemulihan. Kami menunjukkan potensi kami dalam balapan basah di Perancis dan akhir pekan ini di Mugello kami harus bekerja dengan baik, mulai Jumat pagi, untuk berusaha konsisten dan menemukan pace yang bagus,” ujar Marquez di laman resmi Honda Racing Corporation.
”Saya memahami keterbatasan kondisi fisik saya dan tahu ini tidak akan menjadi akhir pekan termudah untuk bisa dekat dengan barisan depan dalam balapan kering. Sekarang kami memasuki dua balapan beruntun, menjadi yang pertama bagi saya tahun ini. Kondisi ini akan lebih menuntut secara fisik, tetapi kami bisa mengatasi itu,” tegas Marquez.
Balapan seri Italia ini akan diikuti seri Catalunya pada 6 Juni. Setelah jeda dua pekan, balapan berurutan akan kembali berlangsung di Jerman (20 Juni) dan Belanda (27 Juni). Setelah itu balapan jeda musim panas dan akan kembali bergulir di Austria pada 8 Agustus. Pada jeda musim panas itulah Rossi akan merenungkan apakah dirinya akan meneruskan karier balapnya atau pensiun. Jika pilihannya pensiun, mungkin dia akan fokus mengelola tim VR46 yang musim depan tampil di MotoGP dengan sponsor utama Aramco, raksasa minyak Arab Saudi.