Tim milik Valentino Rossi, VR46, akan tampil di MotoGP 2022-2026, mengisi slot yang ditinggalkan Avintia. VR46 yang didukung oleh Saudi Aramco berpotensi menjadi tempat berlabuhnya Rossi jika belum ingin pensiun.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·7 menit baca
LONDON, RABU — Karier balap Valentino Rossi di MotoGP memasuki babak baru dengan tercapainya kesepakatan antara tim miliknya, VR46, dengan perusahaan raksasa minyak bumi Saudi, Aramco, untuk tampil di MotoGP mulai 2022. Ini membuka peluang Rossi untuk menjadi pebalap di timnya itu, jika dia ingin melanjutkan karier balapnya, tetapi tidak mencapai kesepakatan perpanjangan kontrak dengan Petronas SRT Yamaha. Namun, belum diketahui dengan pabrikan mana VR46 akan bermitra, tetapi peluang terkuat dengan Yamaha.
Kemitraan dengan Yamaha tersirat dari grafis motor yang diunggah ke media sosial menggunakan motor YZR-M1. Namun, grafis itu bisa jadi hanya sebagai ilustrasi karena unggahan kemudian dihapus. Potensi kemitraan juga masih terbuka dengan Suzuki yang hingga saat ini belum menentukan akan mengoperasikan tim satelit dengan siapa.
Sementara Ducati yang berkomitmen tetap menurunkan enam Desmosedici diyakini akan bekerja sama dengan Gresini Racing. Saat ini Ducati mendukung tim satelit Pramac Racing, dan Reale Avintia yang turun dengan nama Avintia Esponsorama Racing. Pebalap Avintia musim ini adalah adik Rossi, Luca Marini, serta juara Moto2 2020 Enea Bastianini. Avintia akan meninggalkan MotoGP di akhir musim 2020.
Pada 2022 Tim VR46 akan menjalani debut di kelas MotoGP bersama Tanal Entertainment Sport & Media dengan Saudi Aramco sebagai sponsor utama baru untuk periode 2022-2026.
”Pada 2022 Tim VR46 akan menjalani debut di kelas MotoGP bersama Tanal Entertainment Sport & Media dengan Saudi Aramco sebagai sponsor utama baru untuk periode 2022-2026,” tulis pernyataan pers Tanal Entertainment Sport & Media, Rabu (28/4/2021).
Tanal Entertainment Sport & Media adalah perusahaan induk milik Pangeran Abdulaziz bin Abdullah Al Saud dari Kerajaan Arab Saudi. Kerja sama ini sekaligus untuk membangun strategi komunikasi antara VR46 dan Tanal Entertainment Sport & Media untuk mempromosikan proyek Visi Saudi 2030. Selain memperluas luas kerja sama ke MotoGP, kemitraan mereka juga akan tetap berlanjut untuk kelas Moto2.
Kepastian VR46 masuk ke MotoGP, yang sudah lama diperkirakan, membuka peluang baru kelanjutan karier balap Valentino Rossi. Juara dunia sembilan kali di semua kelas itu kini hanya terikat kontrak semusim dengan tim satelit Petronas SRT Yamaha. Perpanjangan kontrak berpotensi dilakukan, tetapi ada syarat performa yang harus dipenuhi. Rossi harus membuktikan dirinya masih bisa kompetitif, salah satunya mampu masuk lima besar serta meraih podium.
Namun, syarat performa itu belum bisa dipenuhi oleh Rossi hingga seri ketiga MotoGP 2021. Rossi kini di posisi ke-19 klasemen sementara dengan 4 poin, sama dengan adiknya yang menjalani debut MotoGP, Luca Marini, di posisi ke-18. Rossi juga kalah dari dua pebalap rookie lainnya, Enea Bastianini dan Jorge Martin yang masing-masing di peringkat 9 dan 10.
Rossi mengawali musim dengan mengecewakan karena dia finis di posisi 12, padahal start dari urutan keempat pada seri Qatar. Pada seri kedua, masih di Sirkuit Losail, Qatar, Rossi start dari posisi terburuk, urutan ke-21, dan finis di urutan ke-18. Dia berangkat ke Portimao, Portimao, untuk menjalani balapan ketiga dengan bekal 4 poin. Nestapa berlanjut di Portimao, dia terjatuh dan gagal meraih poin, padahal dia sempat berada di posisi ke-11 dari posisi start ke-17.
Jika Rossi masih ingin melanjutkan karier balapnya, tetapi tidak mencapai kesepakatan perpanjangan kontrak dengan Petronas SRT, dia berpotensi membalap di VR46. Tim miliknya itu bisa menjadi ”sekoci” di saat Rossi ingin terus membalap, tetapi tidak ada tim yang bisa menampung dirinya. Mayoritas tim kini fokus merekrut para pebalap muda potensial yang terbukti mampu kompetitif di kelas elite.
Meski demikian, bisa juga Rossi memutuskan pensiun dan fokus mengelola tim VR46 untuk mengangkat para pebalap muda binaan Akademi VR46 di Moto2 dan MotoGP. Saat ini, pebalap lulusan Akademi VR46 yang membalap di MotoGP adalah Franco Morbidelli (Petronas SRT), Francesco Bagnaia (Ducati), dan Luca Marini.
Rekan setim Rossi di Petronas, Morbidelli, sebelumnya juga dikaitkan akan bergabung dengan VR46 pada motoGP 2022. Tetapi, pebalap asal Italia itu menilai, hal itu sepertinya tidak akan terjadi dalam waktu dekat. ”Membalap untuk VR46 mungkin untuk jauh ke depan bisa menjadi sesuatu yang bagus, tetapi saya pikir VR46 seharusnya ditargetkan untuk menaikkan bakat-bakat muda dari akademi,” ujar Morbidelli dikutip Crash, pekan lalu.
”Saya telah menjalani empat tahun di MotoGP, dan, ya, saya muda, tetapi saya tidak terlalu muda. Jadi saya tidak berpikir saya sedang menjadi target pebalap Akademi VR46,” lanjut Morbidelli, yang kini berusia 26 tahun.
Skenario VR46-Yamaha
Teka-teki lain yang baru akan terkuat dalam tiga bulan ke depan adalah tim pabrikan mana yang akan bekerja sama dengan Tim VR46 di MotoGP. Sejauh ini ada tiga pabrikan yang bisa menjadi mitra, yaitu Ducati, Suzuki, dan Yamaha. Ducati diyakini akan bekerja sama dengan Gresini Racing yang berpisah dengan Aprilia pada akhir musim ini untuk menjadi tim independen penuh. Gresini akan mengumumkan dengan pabrikan mereka akan membalap pada paruh pertama Juni mendatang.
”Sebenarnya saat ini kami berbicara dengan semua pabrikan, paling tidak dua pabrikan menunjukkan ketertarikan, dan kadang sangat tertarik dengan pengembangan tim satelit bersama Gresini Racing mulai 2022. Belum ada keputusan yang diambil, tetapi tidak akan lama lagi. Saya berharap sekitar paruh pertama Juni kami akan mengambil keputusan,” ujar Manajer Pemasaran dan Komersiil Gresini Racing Carlo Merlini dalam wawancara dengan sejumlah media Indonesia termasuk Kompas melalui Zoom Meeting, Kamis (22/4/2021).
Jika Gresini benar menggantikan Avintia sebagai tim satelit Ducati, maka tersisa Suzuki dan Yamaha untuk bermitra dengan VR46. Awalnya, VR46 diyakini akan bekerja sama dengan Suzuki di MotoGP mengingat kedekatan antara Rossi dan Davide Brivio. Ikatan mereka terjalin lama sejak Rossi pindah dari Honda ke Yamaha pada 2004. Namun, Brivio kemudian meninggalkan Suzuki pada akhir musim lalu dan kini menjadi Direktur Balapan Tim Alpine Formula 1.
Suzuki hingga kini belum memutuskan apakah akan mengoperasikan tim satelit mulai musim depan. Suzuki juga belum menunjukan tanda-tanda akan bekerja sama dengan tim mana untuk memulai proyek tim satelit. Perkembangan situasi itu pun membuka peluang VR46 menjadi tim satelit Yamaha mulai musim depan karena kemitraan Yamaha dengan Petronas SRT selesai di akhir musim ini.
Skenario itu semakin kuat dengan keterangan tangan kanan Rossi, Uccio Salucci, pada awal tahun ini yang menyatakan hati VR46 ada pada Yamaha. ”Kami tidak tahu motor mana yang akan bersama kami di MotoGP, yang pasti kita semua tahu bahwa hati kami bersama Yamaha,” ujarnya dikutip Motorsport.
Manajer Direktur Yamaha MotoGP Lin Jarvis pun membuka peluang kerja sama dengan VR46 di kelas MotoGP. ”Terkait dengan 2022, benar bahwa kami memiliki kesepakatan tiga tahun dengan tim Petronas, yang akan berakhir pada pengujung tahun ini. Jadi tahun ini akan menjadi masa negosiasi ulang dengan tim-tim satelit secara umum,” ujarnya.
”Saya yakin bukan hanya Yamaha yang akan berada di tengah negosiasi, sejauh yang saya ketahui ada pembicaraan lain, mungkin Aprilia akan berubah dan memiliki tim pabrikan dalam kejuaraan. Kemudian Suzuki juga, apakah mereka akan memasukan tim satelit atau tidak? Apakah Ducati akan mempertahankan dua tim satelit? Dan, apakah Yamaha dan Honda juga demikian? KTM sepertinya menjadi satu-sayunya yang sudah jelas saat ini dengan komitmen solid mereka bersama Tech3,” ujar Jarvis.
”Dalam situasi kami, yang pasti tim Petronas Yamaha tampil luar biasa bagus sejak kami memulai bersama mereka dua tahun lalu. Tahun lalu mereka memenangi enam balapan dan para pebalap mereka (Morbidelli) finis kedua dalam kejuaraan. Jadi tidak ada pertanyaan terkait kemampuan mereka dan kapasitas sebagai sebuah tim,” ujar Jarvis.
”Apakah VR46 masuk atau tidak (ke MotoGP)? Dari apa yang saya pahami mereka memiliki pilihan, yang akan berakhir pada saat yang sama, dan saya yakin mereka mempertimbangkan dengan serius untuk masuk. Jadi, Yamaha, kami akan berdiskusi dengan para kandidat yang ada, yang pasti dengan Petronas, dan—jika mereka masuk—VR46, karena hubungan panjang kami dengan perusahaan dan Valentino. Belum ada yang dimulai. Tidak ada negosiasi yang bisa kami katakan berlangsung saat ini, tetapi hampir pasti itu akan dimulai pada April dan Mei,” ujar Jarvis.