Atletico tidak mau bernasib sama seperti Barcelona, yang terpeleset di laga krusial pekan ke-36. Atletico memimpin perburuan gelar juara liga seusai menang susah payah atas Sociedad.
Oleh
Kelvin Hianusa
·4 menit baca
MADRID, KAMIS — Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone berkali-kali meninju udara seusai timnya sukses menaklukkan Real Sociedad, 2-1, di Stadion Wanda Metropolitano, Kamis (13/5/2021) WIB. Euforia Simeone cukup untuk menggambarkan situasi Atletico yang semakin dekat untuk mengulang juara Liga Spanyol tujuh tahun silam.
Ekspresi meledak-ledak Simeone itu ditunjukkan beriringan dengan tiupan panjang peluit dari wasit. Dia begitu bahagia karena skuadnya bisa membawa tiga poin penuh dalam laga ketat sekaligus krusial pekan ke-36.
”Kami tahu, kami telah menang dari lawan yang sangat bagus ketika bermain jauh dari rumah (Sociedad). Kami bermain hebat di babak pertama, juga babak kedua. Hanya saja kami hampir menderita karena peluang-peluang mereka di akhir laga,” kata Simeone dalam konferensi pers, seperti dikutip Marca.com.
Sang tuan rumah meraih tiga poin ini dengan susah payah. Mereka tampil menjanjikan pada babak pertama lewat dua gol cepat Yannick Carassco dan Angel Correa. Ketika turun minum, mereka berada di atas angin.
Namun, kepercayaan diri skuad Atletico nyaris saja menjatuhkan mereka. Pada menit-menit akhir pertandingan, tim tamu mulai bangkit. Kebangkitan itu ditandai lewat gol gelandang Igor Zubeldia pada menit ke-83 dalam skema tendangan sudut.
Saat ketinggalan hanya tersisa satu gol, Sociedad semakin gencar menggempur pertahanan tim tuan rumah. Atletico beruntung karena percobaan dari skuad asuhan pelatih Imanol Alguacil tidak ada yang bersarang di gawang mereka. Mereka juga beruntung mempunyai kiper setangguh Jan Oblak yang total melakukan enam kali penyelamatan.
Bagi tim berjuluk ”Los Rojiblancos”, kemenangan ini amat penting dalam perburuan gelar. Sehari sebelumnya, salah satu rival terdekat mereka, Barcelona, baru saja kehilangan poin saat ditahan imbang Levante, 3-3.
Atletico nyaris mengulangi nasib buruk Barca yang dikejar Levante setelah unggul dua gol. Mereka juga hampir dikejar tim tamu yang bangkit pada akhir laga. Namun, mereka menolak bernasib sama dengan sang pesaing.
Hasilnya, Atletico semakin kokoh di puncak klasemen dengan keunggulan 4 poin atas Barca. Mereka juga unggul 5 poin atas rival sekota, Real Madrid, yang baru akan memainkan laga pekan ini pada Jumat dini hari WIB. Keunggulan ini cukup jauh dengan liga yang tinggal menyisakan dua pekan.
”Sekarang, kami hanya ingin beristirahat. Kami berada dalam musim yang sangat berat dengan jadwal yang ketat. Kami akan fokus ke laga Minggu nanti. Laga itu akan menjadi sangat penting untuk menentukan hasil akhir musim ini,” kata Simeone ketika ditanya tentang peluang juara timnya.
Di atas kertas, Atletico hampir pasti menjuarai liga domestik musim ini. Mereka bisa memastikan gelar juara dengan menghadapi dua laga sisa yang tidak terlalu berat, melawan tim papan tengah Osasuna dan tim zona degradasi Real Valladolid.
Jika mampu memenangi dua laga itu, Correa dan rekan-rekan akan memastikan gelar juara yang terakhir kali hadir diraih pada musim 2013/2014. Gelar ini akan memperlihatkan eksistensi mereka di tengah kepungan duo raksasa, Barca dan ”El Real”.
Pelatih Sociedad Alguacil memuji benteng pertahanan Atletico yang sangat kokoh dalam laga ini, juga sepanjang musim. Tim asuhannya telah melakukan segala cara untuk menyamakan kedudukan, tetapi semua bisa ditahan oleh rapatnya barisan pertahanan Atletico.
”Kami punya sesuatu positif yang bisa dibawa pulang. Saya kecewa dengan kekalahan karena ingin menang, tetapi Atletico adalah tim terbaik dalam pertahanan. Mereka menunjukkan itu. Anda harus memberikan selamat kepada Atletico dengan apa yang sudah mereka lakukan pada musim ini,” ucap Alguacil.
Saat laga berlangsung, suara nyanyian fans Atletico jelas terdengar sampai ke dalam stadion. Para pendukung yang belum bisa menonton langsung dari dalam itu mendukung timnya dari area luar stadion.
Simeone mengaku sangat emosional dengan dukungan tersebut. Dia meminta Pemerintah Spanyol bisa segera mengizinkan para pendukung kembali ke dalam stadion.
”Itu sangat emosional, mendengarkan mereka bernyanyi dari luar stadion. Saya paham dengan pemerintah, tetapi seiring waktu berjalan, saya paham fans tetap dibutuhkan di stadion. Harus ada upaya untuk bisa mengembalikan mereka ke dalam stadion. Sepak bola membutuhkan penonton,” pungkas pelatih asal Argentina tersebut. (REUTERS)