Real Madrid gagal memanfaatkan kesempatan terbaik untuk naik ke puncak klasemen liga. Mereka ditahan imbang Sevilla karena beberapa keputusan kontroversial wasit.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
MADRID, SENIN — Buyar sudah mimpi Real Madrid untuk memuncaki klasemen Liga Spanyol pada akhir pekan ini. Tim asuhan Zinedine Zidane ini gagal meraih tiga poin di depan mata ketika menjamu kompetitor juara, Sevilla, akibat keputusan kontroversial wasit.
Madrid hanya bisa mengantongi satu poin seusai bermain imbang dengan Sevilla, 2-2, di Stadion Alfredo Di Stefano, Senin (10/5/2021) dini hari WIB. Hasil ini menempatkan Madrid di peringkat ke-2 dengan 75 poin, kembali menggeser Barcelona (75 poin) ke peringkat ketiga dengan keunggulan head to head, tetapi gagal mengudeta pemuncak klasemen Atletico Madrid (77 poin).
”Saya sama sekali tidak mengerti dengan keputusan wasit. Saya tidak pernah berbicara dengan wasit, tetapi hari ini saya marah (dan mempertanyakannya). Kemarahan ini muncul karena kami pantas memenangi laga ini,” kata Zidane, yang tampak amat kesal dalam konferensi pers seusai laga, seperti dikutip laman harian Marca.
Pelatih asal Perancis ini geram karena Sevilla mendapatkan hadiah penalti pada akhir babak kedua ketika skor imbang 1-1. Wasit Juan Martinez Munuera memutuskan penalti setelah melihat video asisten wasit (VAR) karena menilai bek Madrid, Eder Militao, menyentuh bola dengan lengan.
Padahal, Militao sedang berduel di udara untuk menyundul bola. Bola itu kemudian melewatinya. Militao, yang membelakangi bola, tidak sadar lengannya menyentuh bola tersebut.
Hadiah penalti itu dieksekusi dengan sempurna oleh gelandang bintang Sevilla, Ivan Rakitic. Sepakan Rakitic membuat tim tamu unggul 2-1. Madrid yang sedang intens menyerang untuk mencari gol kedua pun kehilangan fokus.
Saya sama sekali tidak mengerti dengan keputusan wasit. Saya tidak pernah berbicara dengan wasit, tetapi hari ini saya marah. Kemarahan ini muncul karena kami pantas memenangi laga ini.
Zidane semakin kesal karena wasit tidak memberikan keistimewaan yang sama kepada Madrid. Mereka bisa saja mendapatkan dua kali penalti sebelum penalti tim tamu. Namun, wasit mengabaikan pelanggaran yang terjadi di kotak penalti Sevilla.
Pada menit ke-51, gelandang Sevilla, Joan Jordan, tertangkap kamera menyentuh bola dengan lengan. Jika dibandingkan dengan kasus Militao, kasus Jordan lebih pantas diganjar penalti. Jordan melihat pergerakan bola dan tampak refleks menggerakkan lengannya.
”Saya melihat dua handball dan mereka hanya menghukum kami. Wasit menjelaskan kepada saya tentang aturan handball, tetapi itu sama sekali tidak meyakinkan saya,” kata Zidane.
Setelah kejadian itu, striker andalan Madrid, Karim Benzema, terjatuh di kotak penalti karena kakinya dihadang oleh tangan kiper lawan, Yassine Bounou, dalam situasi satu lawan satu. Namun, wasit lagi-lagi tidak memberikan penalti kepada Madrid seusai memeriksa VAR. Padahal, tuan rumah bisa lebih dulu unggul 2-1 jika mendapatkan hadiah tersebut.
Madrid terhindar dari kekalahan berkat gol yang berbau keberuntungan pada menit terakhir injury time. Gol itu datang dari tendangan jarak jauh Toni Kroos yang berganti arah setelah menyentuh kaki Eden Hazard.
Di sisi lain, Rakitic menilai sudah seharusnya Sevilla dihadiahkan penalti. ”Buat saya, itu jelas sebuah penalti. Jika bola menyentuh lengan dan berubah arah, itu adalah handball dan sebuah penalti. Berbicara keadilan, kami juga dihukum kesalahan serupa (handball) dalam beberapa laga sebelum ini,” kata mantan pemain Barca tersebut.
Posisi sulit
”El Real” sekarang ditempatkan pada posisi sulit dalam perburuan gelar juara. Andai menang, mereka bisa saja menentukan nasib sendiri untuk mengejar juara dalam tiga laga tersisa. Namun, sekarang mereka akan bergantung pada hasil sang rival sekota, Atletico.
Menurut Zidane, persaingan menuju trofi musim ini sama sekali belum berakhir. Semua hal masih bisa terjadi dalam tiga laga ke depan. ”Kami akan fokus ke tiga laga selanjutnya. Kami akan bertarung hingga mati sampai akhir musim,” ujarnya.
Sementara itu, Sevilla yang nyaris pulang dengan tiga poin juga semakin jauh dari perburuan gelar. Mereka tertahan di posisi ke-4 dengan 71 poin, atau tertinggal 6 poin dari Atletico.
Pelatih Sevilla Julen Lopetegui cukup kecewa dengan hasil akhir. Sebab, mereka selalu memimpin terlebih dulu dalam laga ini. Pada babak pertama, mereka membuka keunggulan lewat gelandang senior Fernando. Kedudukan baru kembali imbang setelah gol pemain berbakat Madrid, Marco Asensio, pada awal babak kedua.
”Hasil ini meninggalkan rasa pahit di mulut kami, tidak diragukan lagi. Saya pikir kami pantas menang. Anak-anak bermain dengan mentalitas hebat. Mereka bekerja keras. Namun, pada akhirnya, gol dari tendangan yang berbelok arah menghalangi kemenangan kami,” ucap mantan pelatih Madrid tersebut. (REUTERS)