Liga Italia memiliki juara baru setelah sembilan musim dikuasai Juventus. Inter Milan memastikan diri sebagai pengausa baru Italia setelah hasil imbang yang diraih Atalanta melawan Sassuolo, Minggu malam.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
CLAUDIO FURLAN/LAPRESSE VIA AP
Ribuan fans Inter Milan memadati lapangan Piazza Duomo, Milan, Italia, setelah Inter Milan memastikan merebut juara Liga Italia atau scudetto, Minggu (2/5/2021). Kepastian gelar juara itu diperoleh setelah pertandingan antara Sassuolo dan Atalanta berakhir imbang, 1-1. Inter Milan terakhir meraih gelar juara Liga Italia tahun 2010.
SASSUOLO, MINGGU — Inter Milan menjadi tim yang mampu mengakhiri dominasi Juventus selama sembilan musim terakhir di Liga Italia. Bersama Antonio Conte, mantan pelatih Juve, ”Si Ular Besar” mencicipi kembali indahnya meraih scudetto setelah menanti selama 11 musim.
Kepastian scudetto itu didapatkan setelah Atalanta, yang menghuni peringkat kedua, gagal meraih kemenangan saat bertandang ke markas Sassuolo, Stadion Mapei, Minggu (2/5/2021) malam WIB. ”Si Dewi” yang butuh tiga poin untuk menjaga persaingan zona Liga Champions hanya mampu bermain imbang 1-1. Atalanta sempat unggul lebih dulu lewat sepakan kaki kiri bek sayap Robin Gosens pada menit ke-32, tetapi Sassuolo membalas pada menit ke-52 lewat eksekusi penalti sang kapten, Domenico Berardi.
Dengan hasil itu, Atalanta, yang mengumpulkan 69 poin, tidak bisa lagi menyamai perolehan 82 poin milik Inter di empat pertandingan tersisa Liga Italia musim 2020-2021.
Hasil imbang yang didapatkan Atalanta langsung disambut semringah mayoritas skuad Inter. Semua pemain Inter, minus Christian Eriksen, menyaksikan laga itu di Pusat Latihan Suning di wilayah Appiano Gentile, yang berjarak sekitar 35 kilometer arah barat laut dari pusat kota Milan. Adapun Eriksen telah meminta izin kepada Pelatih Inter Antonio Conte untuk berkumpul bersama keluarganya, Minggu siang waktu Italia.
PIERO CRUCIATTI / AFP
Seorang suporter Inter Milan menyalakan kembang api di antara kerumunan suporter di lapangan Piazza Duomo, Milan, Italia, setelah Inter Milan memastikan merebut juara Liga Italia atau scudetto, Minggu (2/5/2021). Kepastian gelar juara itu diperoleh setelah pertandingan antara Sassuolo dan Atalanta berakhir imbang, 1-1. Inter Milan terakhir meraih gelar juara Liga Italia tahun 2010.
Seperti seusai laga melawan Crotone, semua pemain Inter juga menyanyikan yel-yel di pusat latihan tim. Lagu perayaan yang berbunyi, ”La capolista e se ne va (Para pemimpin pergi),” berkumandang yang dinyanyikan oleh semua pemain.
Pemandangan itu pun terlihat ketika para pemain Inter memasuki ruang ganti Stadion Ezio Scida setelah mengalahkan Crotone, 2-0, Minggu dini hari WIB. Selain di dalam ruang ganti stadion, pemain Si Ular Besar juga bernyanyi saat menaiki bus meninggalkan stadion serta saat hendak lepas lendas di atas pesawat untuk kembali ke Milan.
Perayaan juga dilakukan ribuan pendukung Inter di ikon pusat kota Milan, Piazza del Duomo, serta di kawasan Stadion Giuseppe Meazza, San Siro. Tak hanya itu, Inter juga telah menambahkan satu perisai scudetto di gerbang utama pusat latihan. Alhasil, perisai tembaga scudetto telah berjumlah 19 buah.
Conte mengapresiasi perjuangan para pemainnya yang telah menunjukkan kedewasaan dari sisi permainan dan mental pada musim ini. Secara pribadi, lanjut Conte, dirinya pun merasakan kepuasan bisa kembali meraih scudetto. Seperti diketahui, Conte terakhir kali merasakan scudetto saat masih melatih Juventus pada musim 2013-2014. Sementara itu, Inter meraih trofi Liga Italia yang pertama sejak musim 2009-2010 saat meraih tiga gelar dalam satu musim.
PIERO CRUCIATTI / AFP
Suporter Inter Milan berkumpul di lapangan Piazza Duomo, Milan, Italia, setelah Inter Milan memastikan merebut juara Liga Italia atau scudetto, Minggu (2/5/2021). Kepastian gelar juara itu diperoleh setelah pertandingan antara Sassuolo dan Atalanta berakhir imbang, 1-1. Inter Milan terakhir meraih gelar juara Liga Italia tahun 2010.
Kami yakin bisa bertahan dalam sejarah Inter karena kami mengakhiri dominasi sebuah tim dalam sembilan tahun. Capaian ini sangat memuaskan dan semua pemain pantas diberi ucapan selamat.
”Kami yakin bisa bertahan dalam sejarah Inter karena kami mengakhiri dominasi sebuah tim dalam sembilan tahun. Capaian ini sangat memuaskan dan semua pemain pantas diberi ucapan selamat,” kata Conte kepada Sky Sport Italia, Minggu.
Titik balik Inter terjadi seusai mengalahkan Torino, 4-2, pada 22 November lalu. Setelah itu, Inter akhirnya mampu mencatatkan dua kemenangan beruntun untuk pertama kali pada musim ini.
Secara total, sejak laga kontra Torino itu, Si Ular Besar telah menjalani 27 pertandingan dengan meraih 22 kemenangan. Inter bermain imbang empat kali serta hanya satu kali gagal mendapatkan poin akibat tumbang dari Sampdoria, 6 Januari lalu. Dengan tren positif itu, Inter telah mengumpulkan 70 poin selama periode itu atau lebih banyak 10 poin dibandingkan dengan musim lalu, yang menjadi tahun perdana Conte menangani Inter.
“Semua pemain melakukan pengorbanan untuk mencapai prestasi ini. Saya merasa mayoritas pemain berada dalam satu perahu dengan saya yang ingin menghadirkan sejarah bagi klub,” ucap Conte yang sebelumnya mempersembahkan tiga scudetto saat melatih Juventus.
MIGUEL MEDINA / AFP
Gelandang Sassuolo, Jeremie Boga (kanan), berebut bola dengan gelandang Atalanta, Remo Freuler, dalam pertandingan Liga Italia antara Sassuolo dan Atalanta di Stadion Mapei, Reggio-Emilia, Italia, Minggu (2/5/2021). Pertandingan yang diwarnai hujan kartu merah itu berakhir imbang, 1-1.
Setelah memastikan gelar Liga Italia ke-19, Conte memberikan waktu istirahat selama tiga hari kepada skuad Inter. Semua pemain Inter baru akan kembali berkumpul pada hari Rabu (5/2/2021) mendatang. Conte beralasan, libur itu diberikan agar anak asuhannya memiliki waktu untuk merayakan kesuksesan bersama keluarga masing-masing.
Bek Inter, Stefan de Vrij, mengungkapkan, rahasia meraih scudetto musim ini karena skuad Inter telah memahami dengan baik ambisi dan keinginan Conte. Meskipun sempat tersisih dari Liga Champions, Inter mampu bangkit untuk meraih target utama pada musim ini, yakni trofi Liga Italia.
”Conte telah mengajarkan kami untuk selalu sabar, tidak merasa tertekan atau panik, sebab cepat atau lambat kami pasti bisa mencetak gol di setiap pertandingan. Hal itu juga membuat kami tidak merasa tertekan setelah berada di puncak klasemen dan hanya fokus di lapangan untuk meraih kemenangan,” ujar de Vrij dilansir laman Inter.
Hujan kartu merah
Laga Sassuolo melawan Atalanta berlangsung keras. Wasit Luca Pairetto memberikan kedua tim masing-masing satu kartu merah. Kiper Atalanta, Pierluigi Gollini, menjadi pemain pertama yang meninggalkan lapangan lebih cepat saat laga baru berjalan 22 menit. Gollini mendapat kartu merah langsung karena mendorong pemain sayap Sassuolo, Jeremie Boga, dalam situasi satu lawan satu.
MIGUEL MEDINA / AFP
Bek Sassuolo, Marlon Santos (kanan), melakukan pelanggaran terhadap penyerang Atalanta, Luis Muriel (kiri), yang menghasilkan hadiah penalti untuk Atalanta dalam pertandingan Liga Italia antara Sassuolo dan Atalanta di Stadion Mapei, Reggio-Emilia, Italia, Minggu (2/5/2021). Pertandingan yang diwarnai hujan kartu merah itu berakhir imbang, 1-1.
Kemudian, bek Sassuolo, Marlon Santos, menerima pula hukuman kartu merah saat menjatuhkan penyerang Atalanta, Luis Muriel, di kotak penalti ketika waktu normal tersisa 15 menit. Sayang, eksekusi Muriel gagal menghadirkan kemenangan untuk ”Si Dewi”.
Meskipun kecewa anak asuhannya gagal membawa pulang poin penuh, Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini tetap mengapresiasi perjuangan anak asuhannya yang sempat unggul walaupun hanya bermain dengan 10 pemain. Menurut dia, Atalanta masih berada di trek yang benar untuk kembali meraih tiket ke Liga Champions pada musim depan.
”Mengakhiri musim di peringkat kedua akan menjadi prestasi luar biasa bagi kami. Oleh karena itu, kami harus terus tampil maksimal untuk mempertahankan posisi saat ini karena klasemen bisa berubah dengan cepat,” kata Gasperini.
Untuk meraih tiga jatah tersisa Liga Champions, Atalanta masih harus bersaing dengan lima tim lain, yakni AC Milan, Napoli, Juventus, dan Lazio. Perolehan 69 poin milik Atalanta setara dengan poin milik AC Milan. Juve juga berpeluang mengoleksi jumlah poin serupa apabila bisa mengalahkan Udinese pada laga yang dimulai Minggu pukul 23.00 WIB. (REUTERS)
MASSIMO PAOLONE/LAPRESSE VIA AP
Reaksi penyerang Atalanta, Duvan Zapata, setelah golnya dianulir dalam pertandingan Liga Italia antara Sassuolo dan Atalanta di Stadion Mapei, Reggio-Emilia, Italia, Minggu (2/5/2021). Pertandingan yang diwarnai hujan kartu merah itu berakhir imbang, 1-1.