Milan Muluskan Jalan ”Scudetto” Inter, Donnarumma Tersenyum
Bukan hanya kehilangan ”scudetto”, juara paruh musim AC Milan kini terancam gagal lolos ke Liga Champions. Ironisnya, kiper Milan, Gianluigi Donnarumma, justru tertawa seusai dipermalukan Lazio. Itu menuai tanda tanya.
Oleh
Yulvianus Harjono
·4 menit baca
ROMA, SELASA — Alih-alih menjadi pesaing terberat, AC Milan justru memuluskan jalan tetangga sekaligus rivalnya, Inter Milan, untuk meraih scudetto atau gelar juara Liga Italia musim ini. Hal itu terjadi setelah ”I Rossoneri” dilumat Lazio, 0-3, pada lanjutan Liga Italia, Selasa (27/4/2021) dini hari WIB di Stadion Olimpico, Roma.
Akibat kekalahan itu, Milan langsung melorot ke peringkat kelima Liga Italia dengan koleksi 66 poin dari 33 laga. Padahal, pekan lalu, sang juara paruh musim masih kokoh bercokol di peringkat kedua liga itu.
Mimpi juara yang mereka bangun hingga awal tahun ini pun mendadak buyar. Milan, yang terakhir meraih scudetto tepat satu dekade silam, kini berpotensi besar melengkapi barisan juara musim dingin gagal di Liga Italia. Dari 26 musim terakhir Liga Italia, hanya tujuh kali juara paruh musim gagal menyegel scudetto.
”Kekalahan ini sangat menyakitkan. Kami harus tampil lebih baik (berikutnya) agar bisa mengakhiri musim ini dengan catatan yang benar. Kami tidak ingin mengakhiri (musim ini) dengan kekecewaan,” ujar Pelatih AC Milan Stefano Pioli seusai laga itu, seperti dikutip Football Italia.
Pioli wajar kecewa. Sempat superior di paruh musim pertama dan unggul dua poin dari Inter pada pekan ke-19 lalu, Milan kini terseok-seok. Mereka bahkan menelan kekalahan beruntun pada dua laga terakhirnya di liga itu sehingga kini tertinggal jauh, yaitu 13 poin dari Inter Milan.
Masalah internal
Muncul sejumlah praduga terkait merosotnya performa Milan, tim yang kehilangan total 17 poin pada paruh kedua musim ini. Salah satunya adalah rapuhnya kondisi striker gaek mereka, Zlatan Ibrahimovic. Striker berusia 39 tahun yang baru saja memperpanjang kontraknya di Milan itu jarang tampil sepanjang musim dingin hingga April ini akibat masalah cedera dan kebugaran.
Gestur kiper terbaik Milan yang tengah diincar Juventus dari Paris Saint-Germain itu mengundang kemarahan para pendukung ’I Rossoneri’.
Koleksi gol Ibra pun merosot tajam. Ia hanya mencetak tiga gol pada paruh kedua musim ini. Jumlah gol itu kontras dengan pada paruh pertama musim ini, yaitu 12 gol. Celakanya, Milan terlalu bergantung pada striker gaek itu. Mereka nyaris tidak memiliki penyerang lainnya yang memiliki kualitas setara. Hal itu kontras dengan Inter yang memiliki skuad mumpuni.
Faktor lainnya adalah masalah internal pemain. Sejumlah pemain kunci mereka, seperti kiper Gianlugi Donnaruma dan gelandang Hakan Calhanoglu, dianggap kehilangan fokus bermain, apalagi mengejar scudetto, karena kontrak mereka bakal habis musim ini. Kedua pemain yang belum memperpanjang kontraknya di Milan itu mulai menimbang-nimbang opsi hijrah ke klub lain.
Ketidakseriusan mereka dalam bermain, dari sudut pandang fans, setidaknya tecermin pada laga versus Lazio, Selasa dini hari. Bukannya bersedih atau terpukul karena dipermalukan Lazio, 0-3, Donnarumma justru tertawa lepas seusai laga itu. Ekspresi tanpa rasa bersalah dari kiper yang dua kali menolak proposal kontrak baru dari Milan itu direkam kamera saat ia bercanda dengan kiper Lazio yang adalah mentornya, Pepe Reina.
Tak pelak, gestur kiper terbaik Milan yang tengah diincar Juventus dari Paris Saint-Germain itu mengundang kemarahan para pendukung I Rossoneri. Sejumlah pendukung Milan menilai, Donnarumma tidak pantas mengenakan ban kapten tim dengan gesturnya itu. ”Terbantai, terancam main gagal main di UCL (Liga Champions), tetapi malah ketawa-ketiwi saja si Donnarumma,” tulis akun Jomblo Football di Twitter.
Saat ini, yang sebetulnya pantas tertawa lebar adalah Inter Milan dan pendukungnya. Berkat kekalahan Milan, ”I Nerazzurri” di ambang scudetto. Inter hanyalah butuh tambahan dua poin dari lima pekan tersisa untuk meraih scudetto pertamanya dalam sebelas tahun terakhir ini. Gelar yang sembilan tahun terakhir menjadi dominasi Juventus itu bisa mereka raih pada akhir pekan ini.
Syaratnya, Inter mengalahkan Crotone pada lanjutan Liga Italia, Sabtu (1/5/2021) malam mendatang, sementara Atalanta gagal menang atas Sassuolo pada keesokan harinya. Inter kini unggul 11 poin dari Atalanta yang menempati peringkat kedua. Peluang mereka juara pada musim ini pun kini mencapai angka 98 persen. ”Saya melihat, kami 95 persen (bakal meraih) scudetto,” ujar Pelatih Inter Milan Antonio Conte sebelum laga Lazio versus Milan.