Milan Tumbang, Inter Berpeluang Raih ”Scudetto” Akhir Pekan Ini
Nasib terbalik dialami duo Milan di Liga Italia. Kekalahan AC Milan atas Lazio mendekatkan Inter Milan dengan ”scudetto”. Adapun Milan terlempar dari posisi empat besar Liga Italia.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
ROMA, SELASA — Kekalahan AC Milan, 0-3, dari Lazio dalam laga pekan ke-33 Liga Italia di Stadion Olimpico, Selasa (27/4/2021) dini hari WIB, tidak hanya mengeluarkan ”I Rossoneri” dari zona Liga Champions Eropa. Hasil negatif itu justru membantu sang rival sekota, Inter Milan, untuk mengunci gelar scudetto alias gelar juara Liga Italia pada pekan ke-34, akhir pekan mendatang.
Dengan Liga Italia musim 2020-2021 hanya menyisakan lima pekan, Inter telah unggul 11 poin dari Atalanta yang berada di posisi kedua. ”I Nerazzurri” memiliki 79 poin, sedangkan Atalanta mengumpulkan 68 poin. Alhasil, Inter bisa menamatkan perburuan scudetto di pekan ke-34 apabila mampu menumbangkan Crotone, Sabtu (1/5/2021), lalu Atalanta gagal meraih kemenangan ketika menjalani laga tandang di markas Sassuolo, Minggu (2/5/2021).
Pelatih Inter Milan Antonio Conte pun telah yakin anak asuhannya bisa mengunci scudetto lebih cepat tanpa harus menunggu akhir musim, apalagi mereka memiliki penampilan paling konsisten di paruh kedua Liga Italia musim ini. Inter tidak terkalahkan dalam 17 laga terakhir di Liga Italia sehingga semakin dekat untuk mengakhiri penantian scudetto selama 11 musim.
”Dengan performa ini, saya melihat 95 persen scudetto berada di tangan kami,” kata Conte sambil tersenyum seusai laga melawan Hellas Verona, Minggu (25/4/2021).
Mantan Presiden Inter Milan Massimo Moratti memuji sepak terjang Conte sebagai pelatih Inter dalam dua musim terakhir. Meskipun tiba di Inter dengan status mantan pemain dan pelatih Juventus, kata Moratti, Conte membuktikan profesionalismenya dengan mengembalikan mental juara Inter.
”Kiprah Conte sangat bagus. Ia menciptakan sebuah lingkungan dan cara bermain yang membuat tim sangat kuat sehingga sesuai untuk meraih gelar juara,” ujar Moratti dilansir La Gazzetta dello Sport, Senin.
Penurunan
Kekalahan dari Lazio telah membuat Milan terlempar ke peringkat kelima. Posisi itu adalah capaian terendah tim asuhan Stefano Pioli itu pada musim ini.
Kondisi itu menunjukkan penurunan drastis penampilan Milan di paruh kedua musim. Milan sempat menduduki peringkat pertama Liga Italia selama 17 pekan, termasuk meraih predikat juara paruh musim, 23 Januari lalu. Setelah itu, Milan gagal menemukan konsistensi dan akhirnya hanya akan bersaing untuk memperebutkan tiket Liga Champions.
”Situasi kami sangat rumit saat ini karena tim lain telah menunjukkan peningkatan penampilan, tetapi kami tidak mengalami perkembangan. Kami harus kembali ke trek kemenangan sesegera mungkin,” ujar Pioli kepada Sky SportItalia.
Pioli menambahkan, timnya harus tampil lebih baik di sisa lima pertandingan yang akan amat menentukan peringkat akhir Milan di papan klasemen. Setelah menderita dua kekalahan beruntun di Liga Italia, Milan memiliki poin yang sama dengan Napoli dan Juventus, yakni 66 poin. Milan berada di bawah kedua tim itu karena kalah rekor pertemuan di musim ini.
Secara total, Milan masih harus bersaing dengan empat tim lain untuk meraih tiga posisi tersisa di zona Liga Champions. Keempat tim itu ialah Atalanta (68 poin), Napoli (66), Juventus (66), dan Lazio (61).
Zlatan absen di banyak pertandingan musim ini. Ketidakhadirannya menjadi wujud dari nasib buruk yang kami alami. Kami akan melihat dalam beberapa hari ke depan untuk menentukan kapan ia bisa kembali berlaga. (Stefano Pioli)
Dari lima pertandingan pemungkas itu, Milan akan berhadapan langsung dengan dua tim yang juga bersaing memperebutkan tiket Liga Champions, yakni Juventus dan Atalanta. Milan akan menjamu Juventus di Stadion San Siro, Senin (10/5/2021), kemudian menutup musim ini dengan lawatan ke kandang Atalanta, Stadion Gewiss, 23 Mei 2021.
Kehilangan Ibrahimovic
Ketidakhadiran Ibrahimovic, diakui Pioli, sebagai masalah yang harus dipecahkan Milan. Dari 48 pertandingan yang telah dijalani Milan musim ini, Ibrahimovic baru bermain 22 laga. Itu adalah jumlah laga terendah bagi pemain lini serang Milan di musim ini. Meski begitu, pemain asal Swedia itu menjadi pemain paling produktif I Rossoneri dengan catatan 15 gol. Ibrahimovic mampu mencetak gol setiap 106 menit.
Catatan gol Ibrahimovic hanya mampu didekati gelandang Franck Kessie yang telah mencetak 11 gol. Adapun penyerang Milan lainnya, seperti Ante Rebic dan Rafael Leao, baru menyumbangkan masing-masing 7 gol dan 5 asis.
”Zlatan absen di banyak pertandingan musim ini. Ketidakhadirannya menjadi wujud dari nasib buruk yang kami alami. Kami akan melihat dalam beberapa hari ke depan untuk menentukan kapan ia bisa kembali berlaga,” kata Pioli. (AFP)