Bermain imbang dengan Sampdoria, Sabtu malam, membuat AC Milan hanya meraih satu kemenangan dalam lima laga terakhir di Liga Italia. Tren hasil buruk itu mengancam posisi Milan di posisi empat besar.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
BERGAMO, SABTU – Penampilan AC Milan dalam lima pertandingan terakhir di Liga Italia mengalami penurunan yang signifikan. Setelah gagal mengalahkan Sampdoria dalam laga pekan ke-29 di Stadion San Siro, Sabtu (3/4/2021). Ambisi “Si Merah Hitam” untuk meraih scudetto punkian berat. Milan semakin sulit mengejar Inter Milan di posisi puncak, kemudian berpotensi pula keluar dari zona Liga Champions Eropa.
Bermain imbang 1-1 melawan Sampdoria membuat Milan hanya mampu meraih satu kemenangan dalam lima pertandingan terakhir di kompetisi domestik. Hasil itu membuat Milan masih berjarak lima poin dari Inter yang memiliki dua pertandingan lebih sedikit.
Selain itu, selisih poin Milan dari tim-tim di bawahnya juga semakin menipis. “Si Merah Hitam” hanya unggul dua poin dari Atalanta dan empat poin dari Napoli yang masing-masing berada di peringkat ketiga dan keempat.
Persiangan sengit di peringkat kedua itu tidak terlepas dari kemenangan yang diraih kedua tim itu pada laga pekan ke-29. Atalanta menumbangkan Udinese 3-2, sedangkan Napoli mengalahkan Crotone 4-3.
Berpotensi disalip
Tidak hanya Atalanta dan Napoli, posisi Milan juga berpeluang diganggu oleh Juventus. “Si Nyonya Besar” baru menjalani 27 pertandingan dan memiliki 55 poin. Oleh karena itu, Juve bisa menggeser Milan dari peringkat kedua, apabila menang dalam dua laga, yaitu derbi Turin melawan Torino, Sabtu (3/4) pukul 23.00 WIB, dan versus Napoli pada tengah pekan mendatang.
Dengan hadirnya ancaman dari tiga tim tersebut, maka AC Milan tidak hanya terancam kehilangan posisi kedua. Mereka juga bisa terlempar dari posisi empat besar yang menjadi syarat untuk meraih tiket Liga Champions Eropa musim depan.
Kami bermain buruk tanpa ritme dan pendekatan yang tepat sejak awal laga. Hasil imbang ini tentu mengecewakan, tetapi kami harus segera bangkit untuk kembali meraih hasil positif. (Stefano Pioli)
Padahal, terlempar dari posisi dua besar pada klasemen akhir musim saja akan menghadirkan kekecewaan bagi Milan. Pasalnya, Milan adalah peraih predikat campione d’inverno atau pemuncak klasemen paruh pertama Liga Italia musim ini. Tim asuhan Stefano Pioli itu menguasai puncak klasemen Liga Italia musim 2020-2021 hingga pekan ke-21 sebelum dikudeta rival sekota, Inter.
Pioli pun mengakui permainan timnya amat mengecewakan dalam laga melawan Sampdoria. Oleh karena itu, Pioli berharap anak asuhannya bisa segera memperbaiki penampilan agar mampu mencapai target di musim ini, yaitu meraih tiket Liga Champions.
“Kami bermain buruk tanpa ritme dan pendekatan yang tepat sejak awal laga. Hasil imbang ini tentu mengecewakan, tetapi kami harus segera bangkit untuk kembali meraih hasil positif,” ujar Pioli dilansir laman AC Milan seusai laga itu.
Perlu bangkit
Pencetak gol Milan, Jens Petter Hauge, mengatakan, timnya harus segera bangkit apabila tidak ingin keluar dari persaingan scudetto serta kehilangan posisi empat besar.
“Kami masih memiliki sembilan pertandingan dan 27 poin yang bisa diraih. Kami harus bekerja lebih keras dan fokus di setiap laga,” ucap pemain berkebangsaan Norwegia itu.
Kekecewaan Pioli itu cukup beralasan karena penampilan Milan amat buruk secara kolektif dan dari sisi individu pemain. Meskipun menguasai pertandingan dengan 64 persen penguasaan bola dan menciptakan 14 tembakan, Milan hanya mencatatkan dua tembakan yang benar-benar mengancam gawang Sampdoria yang dikawal Emil Audero.
Peluang terbaik Milan dicatatkan oleh pemain pengganti, Hauge, yang mencetak gol penyama kedudukan di menit ke-87. Kemudian, Milan berpeluang meraih kemenangan apabila tendangan gelandang, Franck Kessie, pada masa injury time babak kedua tidak membentur tiang gawang.
Sementara itu, gol yang diciptakan Samdoria melalui sepakan Fabio Quagliarella diawali oleh kesalahan operan bek sayap, Theo Hernandez. Pemain asal Perancis itu justru memberi “asis” kepada Quagliarella yang hanya butuh satu sentuhan untuk melakukan sepakan lambung yang melewati kepala kiper Milan, Gianluigi Donnarumma, yang telah berdiri menjauhi garis gawang.
“Dengan penampilan ini, saya menganggap seluruh pemain terbuka untuk mendapatkan kritik. Tidak peduli siapa pemain itu dan apa posisinya,” ucap Pioli.
Adapun Pelatih Sampdoria Claudio Ranieri mengapresiasi penampilan para pemainnya, terutama setelah bermain hanya dengan sepuluh pemain sejak menit ke-60. Hal itu terjadi setelah gelandang mereka, Adrien Silva, menerima kartu kuning kedua.
“Kami kesulitan mengimbangi mereka dengan bermain dengan 10 pemain, tetapi saya puas dengan performa kami melawan Milan. Seluruh pemain menjalankan taktik yang memang telah kami siapkan untuk mencuri poin di San Siro,” kata Ranieri dikutip La Gazzetta dello Sport. (AFP)