Dari Pemburu Menjadi Diburu
Stefanos Tsitispas bersama tujuh petenis lain di jajaran 10 besar dunia akan bersaing dalam Madrid Masters, 2-9 Mei. Adapun petenis putri bersaing di tempat yang sama dalam turnamen berlevel WTA 1000, 29 April-8 Mei.
MADRID, MINGGU — Stefanos Tsitsipas mengawali persaingan di lapangan tanah liat tahun 2021 dengan hasil lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Petenis Yunani itu pun berubah status, dari pemburu menjadi yang diburu.
Tsitsipas memulai penampilan di lapangan tanah liat dalam Monte Carlo Masters, 12-18 April. Gelar juara yang didapatnya menjadi yang pertama di ajang ATP Masters 1000.
Dia mempertahankan momentum penampilan ke ATP 500 Barcelona, pekan berikutnya, dengan lolos ke final. Tsitsipas hampir meraih gelar secara beruntun ketika mendapat match point pada set ketiga jika saja ketangguhan mental Rafael Nadal tak menggagalkannya.
Baca juga: Nadal Membenci Kekalahan Lebih dari Siapa Pun
Hasil itu menjadi yang terbaik sejak menjalani debut dalam kedua turnamen pada 2018. Selain final Barcelona, yang juga pernah dicapai pada 2018, hasil terbaik Monte Carlo sebelumnya adalah babak ketiga.
Kini, bersama tujuh petenis lain di jajaran 10 besar dunia, Tsitsipas akan bersaing dalam Madrid Masters, 2-9 Mei. Petenis-petenis putri bersaing di tempat yang sama dalam turnamen berlevel WTA 1000 yang dimulai tiga hari lebih awal, 29 April-8 Mei.
Sejauh ini saya berada di jalur yang benar. Saya harus meneruskannya, berjuang lagi. Turnamen di Madrid adalah pekan yang baru, begitu pula dengan Roma Masters pada pekan depan.
”Sejauh ini saya berada di jalur yang benar. Saya harus meneruskannya, berjuang lagi. Turnamen di Madrid adalah pekan yang baru, begitu pula dengan Roma Masters pada pekan depan,” ujar Tsitsipas dalam situs web ATP, Minggu (2/5/2021).
Turnamen di Monte Carlo, Barcelona, Madrid, dan Roma adalah rangkaian turnamen pemanasan Grand Slam Perancis Terbuka di Roland Garros. Tahun ini, panggung persaingan terbesar di tanah liat itu akan berlangsung 30 Mei-13 Juni, mundur sepekan dari jadwal semula karena pengetatan peraturan terkait dengan pandemi Covid-19 di Paris.
Baca juga: Persaingan Petenis Muda Ramai
Hasil di Monte Carlo dan Barcelona serta pengalaman pada 2019 di Madrid membuat Tsitsipas akan menjadi petenis yang diburu rekan-rekannya tahun ini. Dua tahun lalu, petenis berusia 22 tahun itu mencapai final dengan mengalahkan Alexander Zverev pada perempat final dan Nadal di semifinal. Perjalanan menuju juara di Madrid dihentikan Novak Djokovic yang absen pada tahun ini.
”Saya punya target, minimal, menyamai prestasi dua tahun lalu. Saya sangat antusias untuk bertanding di sini, juga, untuk pekan depan di Roma,” ujar Tsitsipas yang juga menargetkan naik dari peringkat kelima menjad keempat dunia dengan tampil baik di Madrid.
Selain motivasi, Tsitsipas membawa pelajaran dari final melawan Nadal di Barcelona untuk menghadapi setiap babak. Dalam laga dengan alur bak roller coaster itu, Tsitsipas menggagalkan match point Nadal pada set kedua. Dia membalikkan keadaan menjadi di ambang kemenangan pada set ketiga saat mendapat match point pada posisi 5-4 (40-30), tetapi Nadal berbalik menang, 6-4, 6-7 (6), 7-5.
Baca juga: Anak Muda Saling Bersaing dan Memotivasi
Dari evaluasi bersama tim pelatih, yang dipimpin ayahnya, Apostolos Tsitsipas, Tsitsipas seharusnya berani mengambil risiko dengan bermain agresif ketika tinggal membutuhkan satu poin untuk juara. ”Terkadang, saya merasa terlalu pasif karena mengandalkan poin dari penampilan lawan. Padahal, saya seharusnya bisa membuat perubahan yang sulit ditebak lawan,” ujarnya.
Dia pun berkesempatan memperbaiki kelemahan itu di Madrid yang dimulai dalam persaingan di paruh bawah undian. Diwarnai kehadiran petenis dan alumni ”Next Gen” pada paruh ini, Tsitsipas berkesempatan bertemu petenis 20 tahun, Felix Auger-Aliassime, pada babak ketiga, lalu Denis Shapovalov (22 tahun) atau Diego Schwartzman pada perempat final. Daniil Medvedev dan Matteo Berrettini juga berada pada paruh yang sama.
Di paruh atas, persaingan seharusnya berlangsung lebih ”panas” dengan kehadiran para petenis yang mapan tampil di tanah liat, salah satunya Nadal sebagai unggulan teratas dan pemegang lima gelar juara. Ada pula Zverev, Andrey Rublev, dan Dominic Thiem yang bertanding kembali setelah tersingkir pada babak kedua ATP Dubai, Maret.
Dengan hasil undian tersebut, pertemuan Nadal dan Tsitsipas, yang telah melahirkan rival baru di lapangan tanah liat, hanya dapat terjadi pada final.
Baca juga: Alumni ”Next Gen” Juara Baru ATP Masters
Osaka Gagal
Sehari setelah menyatakan makin nyaman bermain di lapangan tanah liat, seusai memenangi babak pertama, juara tunggal putri Australia Terbuka, Naomi Osaka, disingkirkan Karolina Muchova, 4-6, 6-3, 1-6, pada babak kedua, Minggu. Osaka tak mampu mempertahankan momentum kebangkitannya pada set penentuan seusai kehilangan set pertama dan tertinggal 1-3 pada set kedua.
”Taktik saya adalah mencoba membuat Osaka banyak bergerak untuk mengejar bola. Itu terdengar mudah, tetapi Osaka bergerak dengan cepat, jadi cukup sulit juga untuk menerapkan taktik itu,” tutur Muchova dalam situs web WTA.
Petenis Ceko itu memunculkan kesulitan dengan varasi pukulan yang membuat Osaka harus mengejar bola ke sisi forehand, lalu backhand, dan tiba-tiba tak bisa bergerak karena dropshot yang mengubah ritme permainan.
Meski telah meraih empat gelar juara Grand Slam, dari total tujuh gelar, Osaka selalu kesulitan tampil di lapangan tanah liat. Tak satu pun dari tujuh gelar itu didapat dari luar lapangan keras.
Baca juga: Antusiasme dan Tekanan Naomi Osaka
Di ajang Grand Slam, misalnya, dia tak pernah melewati babak ketiga Perancis Terbuka, juga, di Wimbledon yang berlangsung di lapangan rumput. Keempat gelarnya didapat dari Amerika Serikat Terbuka 2018 dan 2020 serta Australia Terbuka 2019 dan 2021.
Tahun ini, WTA 1000 Madrid menjadi ajang pemanasan pertama menuju Roland Garros bagi petenis berusia 23 tahun itu meski turnamen tanah liat telah dimulai sejak awal April. Dia menunda penampilan setelah tersingkir pada perempat final WTA 1000 Miami, Maret, untuk berlatih bersama Wim Fisette.
Sebelum berhadapan dengan sesama petenis Jepang, Misaki Doi, pada babak pertama, Osaka mengatakan, dirinya menargetkan membentuk permainan untuk turnamen berikutnya, WTA 1000 Roma dan Perancis Terbuka.
Pada pertandingan lain, kemenangan didapat Maria Sakkari atas Anett Kontaveit, 6-3, 6-1. Sementara Aryna Sabalenka menang atas Daria Kasatkina, 6-3, 6-3. (AFP)