Para petenis muda, terutama para alumni program "ATP Xext Gen", mulai bersaing ke papan atas. Mereka saling berhadapan di turanmen ATP 500 Barcelona, termasuk Felix Auger-Aliassime yang mengalahkan Denis Shapovalov.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
BARCELONA, KAMIS - Prestasi masing-masing menjadi motivasi Roger Federer, Rafael Nadal, dan Novak Djokovic untuk menunjukkan diri menjadi yang terbaik. Hal itu juga yang sekarang terjadi pada generasi “Next Gen” dan para alumninya.
Dua petenis Kanada, Felix Auger-Aliassime dan Denis Shapovalov, yang berhadapan pada babak ketiga ATP 500 Barcelona, termasuk dua petenis muda yang mulai bersaing naik ke papan atas. Di Lapangan Manuel Santana, Real Club de Tenis Barcelona, Spanyol, Kamis (22/4/2021), Auger-Aliassime mengalahkan Shapovalov, 6-2, 6-3.
Shapovalov dan Auger-Aliassime dalah dua dari enam petenis berusia 23 tahun ke bawah di jajaran 20 besar peringkat dunia. Auger-Aliassime, yang berusia 20 tahun dan berperingkat ke-22 dunia masih menjadi bagian dari ATP Next Gen, program ATP untuk mengembangkan potensi petenis-petenis berusia 21 tahun ke bawah. Puncak persaingan mereka adalah turnamen akhir musim, Final ATP Next Gen, yang digelar setiap tahun sejak 2017.
Shapovalov (peringkat ke-14 dunia, 22 tahun) beserta rekan-rekannya, seperti Stefanos Tsitsipas, Daniil Medvedev, dan Andrey Rublev adalah alumni dari program tersebut. Di level lebih tinggi, Tsitsipas menjuarai Final ATP 2019, Medvedev menjadi finalis Grand Slam AS Terbuka 2019 dan Australia Terbuka 2021, sedangkan Rublev mencapai perempat final pada tiga Grand Slam. Tsitsipas dan Rublev juga turut tampil di Barcelona.
Banyaknya petenis yang lahir menjelang akhir 1990-an hingga awal 2000-an pada akhirnya memunculkan persaingan di antara mereka dalam turnamen. Sebelum berhadapan dengan Shapovalov, Auger-Aliassime mengalami hal itu pada babak kedua ATP Barcelona ketika melawan Lorenzo Musetti. Dalam laga itu, Auger-Aliassime bahkan berusia lebih tua karena Musetti baru berusia 19 tahun.
Musetti, yang berasal dari Italia, mencapai semifinal ATP 500 Acapulco, Maret, meski merangkak sejak babak kualifikasi. Sebelum dihentikan Tsitsipas, dia mengalahkan beberapa senior, seperti Diego Schwartzman dan Grigor Dimitrov.
Saya akan berusaha untuk terus berkembang karena target juara tak akan terjadi jika saya tak bisa mengembangkan kemampuan dan bermain pada level tinggi. Itu menjadi fokus saya pada tahun ini.
Selain Musetti, ada pula petenis 19 tahun, Jannik Sinner, yang menempati peringkat ke-19 dunia. Dia tampil pada final ATP Masters 1000 pertama di Miami, tiga pekan lalu. Di samping itu, ada pula petenis potensial lainnya, Carlos Alcaraz, yang masih berusia 17 tahun.
“Saya berada di tengah dua grup, ada yang lebih tua dan lebih muda dari saya. Saya rasa, prestasi masing-masing menjadi dorongan secara tidak langsung untuk yang lain agar lebih baik. Level persaingan di antara kami cukup tinggi,” ujar Auger-Aliassime.
Situasi tersebut terjadi pada Federer, Nadal, dan Djokovic yang memotivasi diri sendiri dengan berkaca pada prestasi kompetitornya. Mereka pun lahir sebagai kekuatan utama tenis putra sejak 2005 hingga saat ini. Total, 58 gelar Grand Slam diraih ketiganya.
Berjumpa kembali anak muda
Setelah melewati Musetti dan Shapovalov, perjalanan Auger-Aliassime di Barcelona berlanjut dengan melawan alumni “Next Gen” lain pada perempat final, yaitu Tsitsipas yang mengalahkan Alex de Minaur, 7-5, 6-3.
“Saya akan berusaha untuk terus berkembang karena target juara tak akan terjadi jika saya tak bisa mengembangkan kemampuan dan bermain pada level tinggi. Itu menjadi fokus saya pada tahun ini,” ujar Auger-Aliassime yang menjadikan Toni Nadal, mantan pelatih Rafael Nadal, sebagai mentornya.
Persaingan anak-anak muda juga akan terjadi dalam perempat final lain, yaitu Sinner melawan Rublev. Keduanya menyingkirkan petenis senior asal Spanyol pada babak ketiga. Sinner menang atas Roberto Bautista Agut, 7-6 (11-9), 6-2, adapun Rublev mengalahkan Albert Ramos-Vinolas, 6-4, 6-7 (4-7), 6-4.
Meski menang, Rublev tak puas dengan penampilan dalam dua babak yang telah dilewati. “Tak ada yang berubah dari penampilan hari ini, saya tidak belajar dari kesalahan yang dilakukan pada pertandingan sebelumnya. Namun, yang terpenting, saya masih bisa mencari jalan keluar untuk menang,” tuturnya dalam situs web ATP.
Warna berbeda terjadi pada paruh atas undian yang menampilkan persaingan para senior. Unggulan teratas, Rafael Nadal, berhadapan dengan Kei Nishikori pada pertandingan yang dimulai pukul 21.00 WIB. Turut bersaing pula di paruh ini Schwartzman dan David Goffin. (AFP/IYA)