Hubert Hurkacz, petenis Polandia peringkat ke-37 dunia, mencuri perhatian di turnamen ATP Masters 1000 Miami. Petenis berusia 24 tahun itu menyingkirkan unggulan kedua Stefanos Tsitsipas pada perempat final.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
MIAMI, KAMIS — Tanpa partisipasi ”Big Three” (Rafael Nadal, Roger Federer, Novak Djokovic), generasi penerus di barisan terdepan berpeluang besar merebut salah satu panggung persaingan tenis level tinggi, ATP Masters 1000 Miami. Namun, persaingan semifinal tunggal putra justru akan menjadi panggung para pencuri perhatian.
Salah satu di antara mereka adalah Hubert Hurkacz, petenis Polandia peringkat ke-37 dunia. Petenis berusia 24 tahun itu menyingkirkan unggulan kedua Stefanos Tsitsipas pada perempat final. Bermain di Stadion Hard Rock, Miami, Florida, Kamis (1/4/2021) sore waktu setempat atau Jumat dini hari waktu Indonesia, Hurkacz menang 2-6, 6-3, 6-4.
Di semifinal, Sabtu dini hari WIB, Hurkacz akan berhadapan dengan Andrey Rublev. Dalam persaingan sesama petenis muda, petenis Rusia berusia 23 tahun itu menang atas bintang baru tunggal putra, Sebastian Korda (20 tahun), 7-5, 7-6 (7).
Hurkacz menjadi salah satu pencuri perhatian di tengah munculnya generasi potensial penerus era Roger Federer, Rafael Nadal, dan Novak Djokovic yang absen di Miami. Empat di antara mereka yang tampil di Miami dan telah berada di peringkat ke-10 besar dunia adalah Daniil Medvedev, petenis peringkat kedua yang ditempatkan sebagai unggulan pertama, Tsitsipas (peringkat kelima sebagai unggulan kedua), Alexander Zverev (peringkat ketujuh, unggulan ketiga), dan Rublev (peringkat kedelapan, unggulan keempat).
Menjelang semifinal, hanya Rublev yang bertahan. Seperti Tsitsipas, Medvedev pun tersingkir pada perempat final setelah dikalahkan Roberto Bautista Agut. Zverev, bahkan, tersingkir pada babak kedua karena kalah dari Emill Ruusuvuori.
Hurkacz ke semifinal turnamen Masters 1000 untuk pertama kali setelah kehilangan set pertama dan tertinggal 0-2 (15-40). Dia pun tak diunggulkan karena enam kali kalah dari tujuh pertemuan sebelumnya dengan Tsitsipas.
Ini hasil yang luar biasa, bisa ke semifinal turnamen besar dan di depan penonton di Miami. Ini kemenangan besar bagi saya dan saya tak sabar menghadapi pertandingan berikutnya.
Namun, kali ini, Hurkacz unggul berkat 15 as dan keberhasilannya tiga kali mematahkan servis Tsitsipas dari delapan kesempatan. ”Ini hasil yang luar biasa, bisa ke semifinal turnamen besar dan di depan penonton di Miami. Ini kemenangan besar bagi saya dan saya tak sabar menghadapi pertandingan berikutnya,” komentar Hurkacz dalam situs web ATP.
Petenis yang bersaing di arena tenis profesional sejak 2015 itu juga bercerita, hanya semangat untuk tetap berjuang yang membuatnya bertahan pada pertandingan selama 2 jam 20 menit tersebut. Setelah berbagi kemenangan dalam dua set, Hurkacz bermain dengan pengembalian servis yang menyulitkan Tsitsipas. Petenis Yunani peringkat kelima dunia itu pun hanya bisa bertahan.
Tsitsipas pun sangat menyesali kekalahan di tengah pintu yang terbuka lebar untuk menuju podium tertinggi. ”Ini seharusnya menjadi kesempatan besar bagi saya. Saya pun mengawali pertandingan tadi dengan baik, tetapi tiba-tiba berubah karena saya tak bisa menahan emosi. Kekalahan tadi sangat mengecewakan,” ujarnya.
Sehari sebelumya, Roberto Bautista Agut juga mencuri panggung para generasi baru itu dengan menyingkirkan Medvedev, 4-6, 2-6. Dengan usia 32 tahun, Agut menjadi perempat finalis tertua.
”Saya menghargai Daniil karena dia adalah salah satu petenis terbaik dunia saat ini. Dia memenangi banyak pertandingan dan menjadi petenis nomor dua dunia. Saya pun bangga dengan cara bermain saya hari ini,” ujar Agut.
Petenis Spanyol yang memulai karier di arena profesional sejak 2005 itu akan menjalani semifinal keempat dalam ATP Masters 1000. Dia pernah mencapai final Shanghai Masters 2016, tetapi kalah dari Andy Murray.
Pada semifinal, Agut akan berhadapan dengan Jannik Sinner, bintang baru asal Italia yang mengalahkannya pada babak kedua ATP Dubai, pekan lalu. Kala itu, Sinner menang 6-4, 3-6, 7-5.
”Pertandingan di Dubai sangat berat, skornya juga ketat. Jannik bermain sangat solid. Pukulannya juga sangat baik. Saya harus bermain baik melawan Jannik,” ujar Agut.
Pada tunggal putri, petenis nomor satu dunia, Ashleigh Barty, membutuhkan selangkah lagi untuk mempertahankan gelar juara. Barty maju ke final setelah mengalahkan Elina Svitolina, 6-3, 6-3. Barty akan berhadapan dengan Bianca Andreescu untuk berebut gelar juara. Sebelumnya, Andreescu mengalahkan Maria Sakkari, 7-6(7), 3-6, 7-6(4) di babak semifinal, Jumat (2/4/2021) waktu Indonesia. (AFP)