Bianca Andreescu menepi karena cedera lutut, tak lama setelah mencapai puncak kariernya sebagai juara Grand Slam AS Terbuka pada usia 19 tahun. Kini dia kembali dan melaju ke perepat final WTA 1000 Miami.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
MIAMI, SENIN - Bianca Andreescu akan tampil pada perempat final turnamen besar untuk pertama kalinya setelah 15 bulan menepi dari turnamen karena cedera lutut kiri. Petenis berusia 20 tahun itu menapaki kembali jalan menuju penampilan terbaik, seperti ketika dia mendapat gelar juara Grand Slam, dua tahun lalu.
Tiket perempat final itu didapat dalam salah satu turnamen WTA level tertinggi, WTA 1000 Miami, Florida, Amerika Serikat. Andreescu mendapatkannya setelah mengalahkan Garbine Muguruza, 3-6, 6-3, 6-2, pada babak keempat, Senin (29/3/2020) waktu setempat atau Selasa dini hari waktu Indonesia.
Petenis Spanyol peringkat ke-13 dunia itu adalah petenis dengan peringkat dunia tertinggi yang dikalahkan Andreescu sejak dia bertanding kembali pada 2021, setelah mengalami masa sulit pada 2020. Penurunan performanya sama cepat dengan prestasinya yang melejit, dua tahun lalu.
Andreescu meraih gelar pertama dari ajang Grand Slam pada usia 19 tahun, di AS Terbuka 2019, dengan mengalahkan Serena Williams pada lag final. Hanya berselang sebulan kemudian, performa gemilangnya berbalik. Andreescu mengundurkan diri saat berhadapan dengan Karolina Pliskova pada penyisihan grup turnamen Final WTA di Shenzhen, China.
Sejak saat itu, petenis Kanada tersebut bergelut dengan cedera lutut kiri yang membuatnya tak tampil dalam Australia dan Perancis Terbuka 2020. Dia pun tak hadir di New York untuk mempertahankan gelar AS Terbuka. Masa pandemi Covid-19, yang membuat turnamen tenis putri dihentikan pada Maret-Agustus 2020, digunakan untuk memulihkan cedera tanpa melalui operasi.
Pertandingan tadi rasanya membuat saya semakin dekat pada masa yang saya jalani pada 2019. Saya ingin mempertahankannya, tampil baik dan bisa bertahan saat menghadapi kesulitan.
Setelah melalui masa pemulihan secara perlahan, Andreescu memulai penampilan pada awal 2021 di Australia Terbuka, 8-21 Februari, dan dihentikan Hsieh Su Wei (Taiwan) pada babak kedua. Perjalanan di Australia dilanjutkan pada turnamen dengan level lebih rendah, WTA 250 Melbourne dan bertahan hingga semifinal.
Menghadapi WTA Miami, turnamen WTA 1000 pertama pada 2021, Andreescu berusaha menghilangkan rasa khawatir. “Selalu ada keraguan dalam benak untuk bertanding setelah cedera panjang, tetapi saya berusaha untuk tidak mengingatnya dengan membawa pola pikir positif. Itu menjadi target saya pada masa-masa awal kembali ke turnamen, tak ada ekspektasi tinggi,” tuturnya.
Pola pikir itu membawanya pada kemenangan terbesar setelah “comeback”, ketika berhadapan dengan Muguruza, juara Perancis Terbuka 2016 dan Wimbledon 2017, yang menjadi salah satu favorit juara di Miami.
“Pertandingan tadi rasanya membuat saya semakin dekat pada masa yang saya jalani pada 2019. Saya ingin mempertahankannya, tampil baik dan bisa bertahan saat menghadapi kesulitan,” ujar Andreescu, yang akan berhadapan dengan petenis Spanyol, Sara Sorribes Tormo pada perempat final.
Andreescu mengatakan, setiap kali menang dalam tiga set, dia seperti lulus dari ujian. “Apalagi ketika bisa menang setelah kehilangan set pertama. Itu artinya, penampilan dan mental bertanding saya berkembang,” lanjutnya.
Pelatihnya, Sylvain Bruneau, menilai, rasa percaya diri Andreescu belum sepenuhnya kembali meski petenis yang mengidolakan Simona Halep itu memiliki semangat untuk kembali ke level tinggi. “Dia merasa tak berada dalam kemampuan terbaiknya. Tetapi, setelah Australia Terbuka, saya rasa dia berada dalam arah yang benar. Kemajuan dalam performa membuatnya kepercayaan dirinya bertambah,” ujar Bruneau.
Jika bisa mempertahankan kepercayaan diri dan performanya di perempat final, Andreescu akan bertemu pemenang laga antara Maria Sakkari dan Naomi Osaka di semifinal. Osaka, juara Australia Terbuka, belum kehilangan set ketika meraih kemenangan 6-3, 6-3 atas Elise Mertens. Adapun Sakkari menang atas Jessica Pegula, 6-4, 3-6, 7-6 (8-6).
Perempat final lain pada tunggal putri, yang berlangsung Rabu dinihari waktu Indonesia, mempertemukan unggulan pertama Ashleigh Barty (Australia) dan Aryna Sabalenka (Belarus) serta Anastasija Sevastova (Latvia) melawan Elina Svitolina (Ukraina).
Pada tunggal putra, dalam turnamen berlevel ATP Masters 1000, barisan petenis muda mempertahankan peluang meraih hasil terbaik dengan absennya trio petenis senior, Novak Djokovic, Rafael Nadal, dan Roger Federer. Stefanos Tsitsipas, Andrey Rublev, Jannik Sinner, dan Sebastian Korda tampil pada babak keempat yang berlangsung sepanjang Selasa waktu setempat. (AFP)