Tujuh dari delapan perempat finalis turnamen tenis ATP Masters 1000 Miami tahun ini berusia kurang dari 25 tahun. Fenomena ini menjadi gambaran persaingan tenis tunggal putra di masa depan.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
MIAMI, SELASA - Turnamen tenis ATP Masters 1000 Miami membawa atmosfer baru dalam persaingan tunggal putra. Hadirnya tujuh petenis berusia 25 tahun ke bawah pada perempat final menjadi gambaran persaingan yang akan sering terjadi pada masa mendatang.
Barisan petenis muda itu dipimpin peringkat kedua dunia yang menjadi unggulan teratas, Daniil Medvedev (25). Petenis Rusia itu berhadapan dengan Roberto Bautista Agut (32), perempat finalis tertua, pada perempat final yang berlangsung Rabu (31/3/2021) malam waktu setempat atau Kamis pagi waktu Indonesia. Pada hari yang sama, petenis berusia 19 tahun, Jannik Sinner, berhadapan dengan Alexander Bublik (23).
Persaingan paruh bawah undian, yang berlangsung Jumat pagi waktu Indonesia, mempertemukan petenis peringkat kedelapan dunia berusia Andrey Rublev (23), dan Sebastian Korda (20). Pemenang laga ini lolos ke semifinal untuk menghadapi pemenang laga antara peringkat kelima Stefanos Tsitispas (22) dan Hubert Hurkacz (24).
Medvedev, Tsitsipas, dan Rublev, yang telah masuk peringkat 10 besar dunia, memimpin barisan angkatan baru penerus generasi “Big Three” yang absen pada turnamen ATP Masters 1000 pertama tahun ini. Novak Djokovic, Rafael Nadal, dan Roger Federer memilih tak bertanding di Miami untuk mempersiapkan diri menghadapi musim kompetisi tanah liat.
Selain ketiganya, turut absen Dominic Thiem, petenis generasi baru pertama yang menembus dominasi Federer, Nadal, dan Djokovic di arena Grand Slam. Petenis peringkat keempat dunia itu menjuarai Amerika Serikat Terbuka 2020.
Seperti dikatakan Tsitsipas, menjelang berlangsungnya turnamen, persaingan yang terjadi pada salah satu turnamen ATP berlevel tertinggi ini menjadi gambaran ketika suatu saat “Big Three” tak lagi aktif bertanding. Selain Thiem, petenis lain yang berhasil menembus final Grand Slam adalah Medvedev di AS Terbuka 2019 dan Australia Terbuka 2021. Adapun Tsitsipas tiga kali tampil pada semifinal.
Menyusul di antara mereka adalah Sinner, petenis termuda pada jajaran 40 besar dunia, serta Korda yang baru menembus 100 besar dunia pada tahun ini. Bagi kedua petenis, pencapaian di Miami menjadi perempat final pertama dalam turnamen Masters 1000.
Korda bahkan untuk pertama kalinya mengalahkan petenis 10 besar dunia ketika mengungguli Diego Schwartzman pada babak keempat, Selasa. Korda mengalahkan petenis peringkat kesembilan dunia itu dengan 6-3, 4-6, 7-5.
Dalam perjalanan menuju perempat final, Korda menyingkirkan petenis unggulan lainnya, unggulan ke-10, Fabio Fognini, dan Aslan Karatsev (ke-17). Meski penampilannya terus membaik, Korda bercerita, orang tuanya selalu mengingatkan dirinya masih dalam langkah awal sebagai petenis profesional.
“Mereka mengatakan, untuk berhasil dalam persaingan tenis profesional pada saat ini, saya harus selalu berada dalam kondisi fit, setidaknya selama 15 tahun. Bahkan, ada pula petenis yang masih aktif hingga berusia 40 tahun. Jadi, perjalanan saya masih sangat panjang,” tutur Korda, putra mantan petenis Ceko, Petr Korda.
Potensi
Disaksikan kedua orang tuanya di stadion, Korda, yang bermain untuk AS, memperlihatkan salah satu potensinya bersaing pada level elite, yaitu ketika berhasil keluar dari tekanan pada momen penting saat melawan Schwartzman. Korda kehilangan servis saat mendapat serving for the match, pada skor 5-4 set ketiga. Dia bangkit, berbalik mematahkan servis Schwartzman pada gim ke-11 dan mempertahankan servis pada gim berikutnya hingga menang.
“Dari sisi mental bertanding, saya senang. Saya bisa tetap tenang. Dalam situasi kritis, saya tetap percaya diri. Saya bangga dengan sikap seperti itu,” ujar Korda.
Antusiasme Korda bertambah menjelang pertemuan pertama yang akan dijalani melawan Rublev. Petenis Rusia itu tampil gemilang dengan meraih lima gelar juara pada 2020, menjuarai ATP 500 Rotterdam serta membawa Rusia menjuarai Piala ATP pada tahun ini.
Mereka mengatakan, untuk berhasil dalam persaingan tenis profesional pada saat ini, saya harus selalu berada dalam kondisi fit, setidaknya selama 15 tahun. Bahkan, ada pula petenis yang masih aktif hingga berusia 40 tahun. Jadi, perjalanan saya masih sangat panjang.
“Kami sama-sama punya pukulan keras dari baseline sebagai senjata. Andrey bisa dikatakan sebagai pemain terbaik saat ini, jadi pertandingan nanti menjadi kesempatan untuk menambah pengalaman saya,” komentar Korda tentang Rublev yang mengalahkan Marin Cilic, 6-4, 6-4, pada babak keempat.
Sinner pun bersyukur atas kesempatan yang didapatnya pada Miami Masters. “Saya menikmati setiap kesempatan, terutama ketika bersaing dengan teman-teman seangkatan. Jika saya bisa mempertahankan posisi atau menaikkan peringkat dunia, saya akan sering bertemu mereka pada turnamen-turnamen berikutnya,” kata Sinner, yang mengalahkan petenis 21 tahun asal Finlandia, Emil Ruusuvuori, 6-3, 6-2, pada babak keempat.
Dengan kemenangan tersebut, Sinner mencapai perempat final pertama Masters 1000 dan Grand Slam sebelum berusia 20 tahun. Di Grand Slam, dia mencapainya pada Perancis Terbuka 2020 sebelum dihentikan Nadal yang akhirnya menjadi juara.
Pada tunggal putri, dua tiket semifinal pertama didapat Ashleigh Barty dan Elina Svitolina. Barty mengalahkan Aryna Sabalenka, 6-4, 6-7 (5-7), 6-3, sedangkan Svitolina menang atas Anastasija Sevastova, 6-3, 6-2. Dua tiket lainnya diperebutkan pada Kamis dinihari waktu Indonesia pada laga Naomi Osaka melawan Maria Sakkari dan Bianca Andreescu melawan Sara Sorribes Tormo. (AFP)