Piala Menpora, Pintu Budaya Baru Kompetisi Sepak Bola
Sepak bola Indonesia akan kembali bergairah mulai Minggu (21/3/2021) ini. Turnamen Piala Menpora 2021 menjadi pintu pembuka hadirnya budaya baru kompetisi di tengah pandemi Covid-19.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·6 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Piala Menpora 2021 akan mengakhiri dahaga laga sepak bola di Tanah Air setelah vakumnya kompetisi resmi selama setahun. Tidak hanya menghadirkan kembali pertandingan yang melibatkan 17 tim terbaik di Tanah Air, turnamen pramusim itu bakal menjadi ajang penyesuaian budaya baru kompetisi di masa pandemi Covid-19.
Laga Grup A antara Arema FC melawan Persikabo 1973 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (21/3/2021) pukul 15.15, menjadi pembuka Piala Menpora 2021. Untuk pertama kali dalam sejarah, turnamen sepak bola nasional itu dilangsungkan tanpa penonton. Hal itu menjadi salah satu klausul syarat izin keramaian Kepolisian Negara RI demi mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Untuk itu, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) Akhmad Hadian Lukita mengatakan, pihaknya berkomitmen penuh untuk memenuhi aturan yang telah diberikan pemerintah dan Polri, terutama mematuhi protokol kesehatan dan menghadirkan kedisiplinan untuk para pendukung sepak bola agar tidak datang ke stadion.
Secara umum, lanjut Hadian, persiapan Piala Menpora telah mencapai lebih dari 90 persen. Ia pun telah berkoordinasi dengan semua pihak terkait di empat lokasi pertandingan turnamen tersebut. Empat stadion yang menjadi lokasi pertandingan fase grup Piala Menpora adalah Stadion Manahan (Solo, Jawa Tengah), Stadion Kanjuruhan (Malang, Jawa Timur), Stadion Maguwoharjo (Sleman, Yogyakarta), serta Stadion Si Jalak Harupat (Bandung, Jawa Barat).
”Kami berkoordinasi penuh dengan pemerintah daerah, institusi keamanan, hingga satuan tugas penangan Covid-19 daerah demi mengantisipasi berbagai potensi gangguan di dalam turnamen nanti. Selain mencegah penyebaran Covid-19, koordinasi itu bertujuan mencegah hadirnya para pendukung ke stadion,” ujar Hadian yang dihubungi di Jakarta, Sabtu (20/3/2021).
Untuk mengantisipasi hadirnya kluster baru penyebaran Covid-19, PT LIB menjalankan protokol kesehatan ketat kepada pemain. Semua pemain, pelatih, pengurus klub, dan panitia pelaksana pertandingan rutin menjalani tes usap di tengah turnamen.
Selain itu, PT LIB juga akan menyelenggarakan program vaksinasi kepada semua pihak yang terlibat dalam Piala Menpora. Vaksin Covid-19 akan diberikan kepada sekitar 700 orang yang ikut serta turnamen pramusim itu. Penyuntikan vaksin akan dilaksanakan dua hari setelah tim menjalani laga perdana di fase grup.
Saya jamin tidak akan ada The Jakmania yang hadir di stadion. Namun, kami tengah mencari cara untuk meminimalkan kegiatan pendukung yang masih ingin melaksanakan nobar di wilayah masing-masing.
Hadian mengungkapkan, kekhawatiran terbesar saat Piala Menpora berlangsung adalah kehadiran para pendukung ke stadion dan sejumlah oknum pendukung yang melaksanakan ”nonton bareng” (nobar). Padahal, dua hal itu telah dilarang.
”Kami telah mendapatkan komitmen dari organisasi fans resmi, tetapi ada segelintir pendukung yang belum mengerti aturan itu. Alhasil, kami pun bekerja sama dengan kelompok pendukung di empat kota tuan rumah serta aparat kepolisian untuk mengantisipasi hadirnya para pendukung tim peserta,” kata Hadian.
Ketua Umum The Jakmania, pendukung Persija Jakarta, Diky Soemarno, memastikan pihaknya siap mendukung larangan kehadiran pendukung di Piala Menpora. Manajemen klub Persija juga telah melancarkan kampanye agar para fans mendukung dari rumah dalam sejumlah kesempatan, terutama di media sosial.
Kampanye itu salah satunya digiatkan oleh Pembina Persija, Ardhi Tjahjoko, yang mengunggah imbauan untuk pendukung Persija dari rumah melalui akun Instagram pribadinya, @ardhitj90. Unggahan itu disukai sekitar 10.000 akun.
”Saya jamin tidak akan ada The Jakmania yang hadir di stadion. Namun, kami tengah mencari cara untuk meminimalkan kegiatan pendukung yang masih ingin melaksanakan nobar di wilayah masing-masing,” kata Diky.
Hal serupa disampaikan Ketua Viking, kelompok pendukung Persib Bandung, Herru Joko. Ia meminta seluruh pendukung tim kontestan di Piala Menpora untuk bersama-sama mematuhi aturan yang telah ditetapkan PT LIB, dan Polri.
”Pendukung memiliki peran penting untuk menyukseskan Piala Menpora sekaligus untuk mewujudkan hadirnya Liga 1 (Indonesia) 2021. Kami (Viking) berkomitmen penuh mendukung turnamen pramusim ini,” ujar Herru.
Seperti diberitakan sebelumnya, Piala Menpora bukanlah sekadar turnamen pramusim. Turnamen itu sekaligus menjadi uji coba bagi berbagai pemegang kebijakan, khususnya pemerintah dan Polri, untuk melihat sejauh mana kepatuhan para pihak menegakkan protokol kesehatan.
Secara terpisah, Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali mengingatkan, semua pihak yang terlibat dalam Piala Menpora harus sungguh-sungguh menjalankan regulasi dan aturan dengan disiplin dan benar. Selain itu, PT LIB juga wajib transparan dalam penyelenggaraan turnamen pramusim itu apabila ada berbagai kendala yang terjadi di tengah jalan.
”Piala Menpora adalah momentum untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap kompetisi sepak bola nasional sekaligus menuju era baru, yaitu kompetisi yang profesional, sehat, dan bermartabat. Turnamen itu akan menjadi contoh bagi kembali bergulirnya ekosistem industri olahraga di masa pandemi,” ucapnya.
Enggan muluk-muluk
Apabila dihitung dari keluarnya surat izin keramaian yang diserahkan Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, 19 Februari lalu, masa persiapan turnamen pramusim itu hanya berjalan satu bulan. Kondisi itu tidak ideal untuk persiapan klub dan pemain yang sudah tidak berkompetisi sejak Liga 1 2020 dihentikan pada 15 Maret 2020.
Oleh karena itu, mayoritas klub bersikap realistis dan tidak ingin mematok target tinggi. Bhayangkara Solo FC, misalnya, tidak menargetkan menjadi juara di Piala Menpora. Padahal, tim yang dilatih Paul Munster itu menjadi tim yang paling aktif melakukan pembelian pemain dalam satu bulan terakhir. Bhayangkara Solo FC juga telah berlatih sejak 22 Februari lalu.
Muara dari persiapan matang kami ini ialah Liga 1. Jadi, Piala Menpora adalah ajang pemanasan untuk mencoba taktik dan pemain sehingga kami tidak terlalu mencari kemenangan. Namun, kalau hasilnya bagus, ya patut disyukuri.
Untuk memperkuat tim di Piala Menpora dan Liga 1 2021, Bhayangkara Solo FC merekrut dua pemain berlabel timnas, yaitu Evan Dimas dan Hansamu Yama. Kehadiran Evan dan Hansamu kian menambah kuat tim berjuluk ”The Guardian” yang telah dihuni Adam Alis, Andik Vermansyah, dan Renan Silva, tersebut.
Merujuk data Transfermarkt, Bhayangkara menjadi tim Liga 1 dengan nilai pasar tertinggi kedua setelah Bali United. Skuad Bhayangkara memiliki akumulasi nilai pasar sebesar 4,7 juta euro atau sekitar Rp 80,7 miliar. Adapun skuad Bali United bernilai pasar 4,93 juta euro (Rp 84,6 miliar).
Ajang pemanasan
Meski begitu, Chief Operating Officer Bhayangkara Solo FC Sumardji menjelaskan, perekrutan pemain terbaik di Tanah Air itu didasari ambisi Bhayangkara untuk mengulang prestasi menjadi juara Liga 1 edisi 2017. Piala Menpora, lanjut Sumardji, akan menjadi ajang bagi tim pelatih untuk menguji coba serta memadukan pemain lama dan pemain baru.
”Muara dari persiapan matang kami ini ialah Liga 1. Jadi, Piala Menpora adalah ajang pemanasan untuk mencoba taktik dan pemain sehingga kami tidak terlalu mencari kemenangan. Namun, kalau hasilnya bagus, ya patut disyukuri,” kata Sumardji.
Antusiasme jelang Piala Menpora dirasakan oleh para pemain. Rekrutan baru Bali United, Rizky Pellu, sudah tidak sabar untuk kembali menjalani laga resmi setelah vakumnya kompetisi selama setahun akibat pandemi. Selain Piala Menpora, selama 2021, Bali United juga akan tampil di Liga 1 dan Piala AFC.
”Saya berharap secepat mungkin bisa beradaptasi dengan rekan-rekan baru di Bali United. Saya berkomitmen untuk tampil maksimal dalam seluruh laga di kompetisi yang dijalani klub musim ini,” ujar mantan pemain PSM Makassar itu.