Marc Marquez mengalami tekanan psikologis besar selama pemulihan panjang cedera humerus kanan. Namun, enam kali juara MotoGP itu tidak pernah berpikir cedera ini akan mengakhiri karier balapnya.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·6 menit baca
Pebalap MotoGP terbaik saat ini, Marc Marquez, sangat dinantikan kembali ke lintasan balap. Namun, cedera humerus atau tulang lengan atas sebelah kanan memerlukan proses pemulihan yang panjang dan rumit. Kondisi itu membuat Marquez tidak tahu kapan dirinya bisa kembali balapan. Dia memang ingin segera bisa memacu sepeda motor Honda RC213V, tetapi itu hanya akan dia lakukan saat kondisi tubuhnya siap.
Marquez tidak ingin tergesa-gesa kembali balapan seperti musim lalu saat dia berusaha kembali balapan pada seri seri kedua di Jerez hanya empat hari setelah operasi. Akibatnya, cederanya justru memburuk karena tulang yang retak mendapat tekanan terlalu besar. Dia pun menjalani dua operasi lagi karena pelat titanium penahan tulang rusak dan ada infeksi.
Juara dunia enam kali MotoGP itu mengungkapkan perjuangannya selama pemulihan dalam konferensi pers daring yang diselenggarakan oleh Honda Racing Corporation, Senin (22/2/2021). Kompas berkesempatan mengikuti acara itu difasilitasi oleh Astra Honda Motor. Berikut ini petikan wawancara Marquez.
Kapan Anda ingin kembali balapan?
Tentu saat ini saya tidak memiliki ide, tetapi saya berusaha tetap optimistis dan merancang target berikutnya. Target itu adalah berusaha di uji coba pramusim Qatar (6-7 Maret dan 10-12 Maret), tetapi saya tidak akan berada di tes Qatar. Namun, dalam pekan itu, saya akan menjalani pemeriksaan dokter dan kemudian target saya berikutnya adalah berada di balapan Qatar (28 Maret). Kita akan lihat apakah itu memungkinkan. Jika itu tidak mungkin, kami akan berusaha di Qatar 2 (4 April). Jika itu tidak memungkinkan, kami akan berusaha ada di Portimao (18 April).
Tetapi yang paling penting adalah pemeriksaan dokter (menunjukkan) penyambungan tulang berlangsung bagus. Jadi ketika dokter mengatakan oke penyambungan tulang bagus, maka kami akan melanjutkan proses pemulihan dan tentu itu membutuhkan waktu.
Saya sudah berlatih, tetapi tidak secara agresif. Ketika penyambungan tulang oke, maka saya akan terus bekerja dengan cara yang bagus untuk memulihkan seluruh otot dan berusaha dalam kondisi bagus untuk mengendarai sepeda motor. Ketika saya merasa penyambungan tulang dalam kondisi baik, kondisi otot dan fisik saya pada kondisi tepat—bukan 100 persen karena itu akan membutuhkan waktu lama—dalam cara dan kondisi tepat untuk mengendarai sepeda motor MotoGP, saya akan melakukan itu.
Apa yang Anda pelajari dari masa sulit 2020?
Pada 2020 saya tidak mendapat hal yang positif, tetapi saya belajar beberapa hal. Salah satunya, tentu kami selalu mengambil risiko besar. Kadang kami berusaha kembali sesegera mungkin, tetapi kembali sesegera mungkin bukan yang terpenting. Itu yang saya pelajari dalam 2020. Untuk kembali di Jerez, kami harus menerima itu sebuah kesalahan, itu merupakan konsekuensi dari banyak hal, tetapi oke. Akhirnya keputusan akhir ada pada saya dan saya merasa saya bisa melakukan itu. Saya belajar dari itu. Saya beruntung kini dalam kondisi yang bagus, terlepas dari itu saya mempelajari hal-hal itu.
Masa sulit
Bagaimana kondisi mental di masa sulit ini, apakah sempat khawatir ini akhir karier?
Tentu ini sangat berat dan sulit secara mental dan fisik, khususnya sangat sulit sekitar September-Oktober, karena dalam periode itu, setiap pekan, setiap hari, sepanjang bulan, perasaan di lengan saya sama, tidak ada kemajuan, tidak memburuk tetapi tanpa kemajuan. Maksud saya, saya merasakan ada sesuatu yang bergerak di dalam dan itu perasaan saya.
Ketika saya merasa penyambungan tulang dalam kondisi baik, kondisi otot dan fisik saya pada kondisi tepat untuk mengendarai sepeda motor MotoGP, saya akan melakukan itu.
Kemudian kami menjalani pemeriksaan berbeda untuk berusaha mengetahui apakah ada infeksi dan tes yang saya jalani selalu negatif, tetapi tidak dalam kondisi bagus. Dokter selalu mengatakan ”Anda harus menunggu, Anda harus menunggu”. Saya menunggu dan selalu menjalankan apa yang mereka katakan, tetapi hasilnya sama. Dua bulan itu sangat berat.
Kemudian, setelah operasi ketiga sangat berat dan saat itu perasaannya bukan yang terbaik, tetapi saya bertahap mulai merasa bagus pada lengan, serta pada perasaan. Anda tahu, saya selalu berusaha optimistis dan tidak pernah berpikir bahwa saya tidak akan balapan lagi. Saya selalu memikirkan kapan balapan berikut, kapan tes berikut, untuk kembali mengendarai sepeda motor.
Anda berharap dalam kondisi seperti apa saat kembali balapan?
Saya tidak akan mengikuti tes di Qatar, itu telah kami lupakan. Pada pertengahan Maret saya akan menjalani pemeriksaan di lengan saya dan dokter akan memeriksa penyambungan tulang. Jika penyambungan tulang dalam proses bagus, saya perlu 100 persen untuk memutuskan.
Pertama, saya perlu menunggu penyambungan tulang. Jika hasilnya bagus, saya akan melanjutkan pemulihan di pusat kebugaran dengan fisioterapis dan kita akan lihat.
Target awal saya adalah berada di tes Qatar, dokter mengatakan tidak dan saya menerima. Target kedua adalah berada di balapan Qatar dan dokter akan memutuskan. Hal itu memerlukan proses. Namun, saya akan mengendarai sepeda motor MotoGP ketika saya merasa dalam dalam kondisi yang bisa diterima, dalam kondisi yang bagus. Meskipun dokter besok mengatakan, ”Anda bisa mengendarai sepeda motor”, saya tidak dalam kondisi yang tepat untuk mengendarainya, jadi kami akan lihat. Saya tidak memiliki target yang jelas. Satu-satunya target yang jelas adalah saya tidak akan di tes Qatar. Namun, target berikutnya adalah pekan ini saya lebih baik dari pekan sebelumnya, itu target utama.
Apakah ada yang Anda salahkan sehingga terjadi situasi sulit ini?
Tidak ada. Itu keputusan semua orang. Ketika kami meraih gelar juara, kami selalu mengatakan tentang tim, tentang orang-orang di sekitar saya. Saat kami melakukan kesalahan, kami membahas semua hal. Tentu keputusan terakhir adalah saya. Tetapi kemudian ketika saya, Honda, dan tim saya mendapat respons yang bagus dari dokter, Anda tahu bagaimana seorang pebalap. Jika mereka mengatakan Anda bisa mencoba, Anda akan mencoba dan saya merasa saya bisa mencoba. Namun, apa yang saya rasakan bukan yang diperlukan tubuh saya dan itu yang terpenting. Pada titik itu saya tidak ingin menekan dokter.
Kami mengambil sangat banyak keputusan dan kami mengambil risiko di masa lalu juga dengan cedera. Kadang ketika itu berlangsung bagus, ”oh mereka melakukan keajaiban dan sesuatu yang bukan manusia”. Namun, ya, ini menjadi pengalaman bagi saya, secara pribadi, yang akan saya manfaatkan di masa depan. Namun, saya akan mengambil risiko lagi ke depan, saya tidak tahu apakah dengan cara yang sama atau tidak, terkait cedera, tentu di trek saya akan mengambil risiko yang sama.
Memang kami melakukan kesalahan untuk bisa balapan di Jerez. Namun, jika kami tidak membalap di Jerez, tetapi membalap di Brno, itu akan menjadi kesalahan yang sama karena tulang belum akan tersambung dalam dua pekan. Jadi, akhirnya semua ini kesalahan semua orang bersama-sama, secara profesional, dan personal saya mempelajari banyak hal.