Marc Marquez berusaha menghindari kesalahan yang sama, terburu-buru kembali balapan setelah cedera. Pebalap Repsol Honda itu akan kembali balapan hanya jika kondisi fisiknya bagus, bukan semata rekomendasi dokter.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
BARCELONA, SENIN - Marc Marquez belajar mengendalikan instingnya sebagai pebalap untuk memastikan tidak melakukan kesalahan yang sama seperti musim lalu. Juara dunia enam kali MotoGP itu berusaha lebih memahami apa yang diperlukan tubuhnya, bukan naluri alamiah sebagai pebalap. Marquez ingin bisa kembali ke lintasan pada seri pembuka musim 2021 di Sirkuit Losail, Qatar, 26-28 Maret, tetapi keputusan akhir akan dia tentukan sendiri, meski secara medis telah memungkinkan memacu motor MotoGP.
”Saya tidak akan berada di tes Qatar (6-7 Maret dan 10-12 Maret), itu telah kami lupakan. Pada pertengahan Maret saya akan menjalani pemeriksaan lengan lagi, dan dokter akan memeriksa penyambungan tulang. Jika dalam proses yang bagus, saya perlu kondisi 100 persen untuk memutuskan,” ujar Marquez pada konferensi pers virtual yang digelar Honda Racing Corporation dan Astra Honda Motor, Senin (22/2/2021).
”Kini saya menunggu penyambungan tulang. Jika hasilnya bagus, saya akan melanjutkan proses pemulihan saya di pusat kebugaran dengan fisioterapis, dan kami akan lihat perkembangannya. Target saya adalah tes Qatar, tetapi dokter mengatakan tidak, dan saya menerima. Target kedua saya adalah balapan Qatar, dokter akan memutuskan. Dan itu perlu proses,” ujar Marquez.
Pebalap Spanyol itu memastikan akan mengendarai motor MotoGP saat berada dalam kondisi yang siap untuk berlomba. ”Meskipun dokter besok mengatakan, ‘Anda bisa mengendarai motor’, saya tidak dalam kondisi tepat untuk mengendarai motor,” ujarnya.
Marquez mengatakan tidak memiliki target jelas kapan kembali berlomba, selain kepastian tidak mengukuti uji pramusim di Losail. ”Target berikutnya adalah, pekan ini saya lebih baik dari pekan sebelumnya, dan itu target utama,” ujarnya.
Tiga operasi
Pebalap berusia 28 tahun mengalami cedera humerus (tulang lengan atas) sebelah kanan pada seri pertama MotoGP 2020, 19 Juli di Jerez, Spanyol. Dia menjalani operasi dan berusaha kembali pada seri kedua, juga di Jerez. Marquez mengikuti sesi latihan ketiga, tetapi mengundurkan diri dari balapan karena cederanya terasa lebih sakit.
Marquez menjalani operasi kedua pada Agustus, tetapi proses pemulihan tidak berjalan lancar karena infeksi. Operasi ketiga dilakukan pada Desember 2020, diikuti pemulihan dari awal. Cedera humerus perlu pemulihan 3-6 bulan. Kondisi itu menyisakan tanda tanya, kapan Marquez dalam kondisi layak untuk kembali membalap.
”Saya berusaha tetap optimistis dan merancang target berikutnya, yakni berada di balapan Qatar. Kami akan lihat apakah itu memungkinkan. Jika tidak, mungkin di seri kedua di Qatar (4 April), jika tidak memungkinkan, kami berusaha ada di Portimao (18 April),” ujar Marquez.
Hal paling penting adalah penilaian dokter tentang kondisi sambungan tulang yang patah. Pemulihan itu membutuhkan waktu, dan setelah dinyatakan tersambung, dia menyatakan akan melanjutkan latihan pemulihan otot.
”Ketika saya merasa penyambungan tulang dalam kondisi baik, kondisi otot dan fisik tepat—bukan 100 persen karena itu akan membutuhkan waktu lama—untuk mengendarai motor MotoGP, saya akan melakukan itu,” ungkap kakak pebalap LCR Honda Alex Marquez itu.
Manajer Tim Repsol Honda Alberto Puig menilai, Marquez akan menemukan jalannya sendiri untuk kembali menjadi Marc Marquez yang sama. Tim akan memberi dukungan penuh segala yang diperlukan, namun semuanya tergantung pada dirinya sendiri.
”Semua pebalap pernah mengalami besar, Marc mengalaminya tahun lalu. Hal itu menyingkirkan dira dari balapan untuk waktu yang lama, tetapi anda tidak bisa mengubah siapa diri anda. Dia juara sejati dan pebalap istimewa,” tegas Puig.