Leipzig Menggali ”Makam” Sendiri
Dua kesalahan menyebabkan RB Leipzig terluka di laga pertama babak 16 besar Liga Champions menghadapi Liverpool. “Die Roten Bullen” tumbang 0-2 dari Liverpool dalam laga di Stadion Puskas Arena, Budapest.
BUDAPEST, RABU — RB Leipzig seakan menggali ”makam” sendiri yang menyulitkan langkah untuk lolos dari babak 16 besar Liga Champions musim ini. Menghadapi Liverpool di laga perdana, skuad Leipzig yang perlahan membenamkan ambisi mereka mengulangi prestasi musim lalu yang menembus babak semifinal.
Leipzig harus bermain di Stadion Puskas Arena, Hongaria, karena Pemerintah Jerman melarang semua penerbangan dari Inggris untuk mengantisipasi varian baru Covid-19. Selama 90 menit laga yang berlangsung, Rabu (17/2/2021) dini hari WIB itu, kedua tim bermain relatif seimbang. Liverpool memang memiliki penguasaan bola 53 persen, sedangkan Leipzig yang berstatus tuan rumah hanya 47 persen penguasaan bola.
Baca juga: Mbappe Penuhi Janjinya di Camp Nou
Namun, Leipzig menciptakan lebih banyak peluang dengan 12 tembakan. Sementara itu, Liverpool hanya bisa mengkreasikan 10 tembakan.
Meski memiliki peluang lebih sedikit, tim berjuluk ”Si Merah” mampu bermain lebih efektif dengan mencetak dua gol yang membuat skor akhir berpihak kepada Liverpool melalui skor 2-0. Gol Liverpool yang dicetak Mohamed Salah di menit 53 dan Sadio Mane di menit 57 merupakan buah dari kesalahan pemain Leipzig.
Gol yang dicetak salah diawali kesalahan operan yang dilakukan gelandang Leipzig, Marcel Sabitzer. Bola yang sebenarnya diarahkan kepada bek Leipzig, Lukas Klostermann, justru lebih mengarah ke Salah. Tanpa kesulitan, Salah menaklukkan kiper tim tuan rumah, Peter Gulasci.
Ketika tahu operannya seakan memberikan ”asis” kepada Salah, Sabitzer, kapten Leipzig, pun tahu timnya akan kemasukan gol. Pasalnya, saat Salah masih menggiring bola, Sabitzer telah memegang kepalanya tanda dirinya sangat kecewa dengan operan yang merugikan timnya sendiri.
Baca juga: Pertarungan Filosofi Sedarah Klopp dan Nagelsmann
Lini belakang Leipzig yang masih memupuk kembali kepercayaan dirinya, kembali mengulangi kesalahan. Kali ini giliran bek, Nordi Mukiele, yang gagal menghalau operan panjang Liverpool yang mengarah ke Mane. Alhasil, Mane bisa berdiri bebas untuk mencetak gol kedua bagi tim tamu.
”Kami bermain baik, tetapi kami sangat kecewa ketika memulai babak kedua dengan melakukan dua kesalahan. Untuk bisa meraih hasil lebih baik di laga kedua, kami harus menghindari kesalahan,” ucap Sabitzer seusai laga dilansir UEFA.
Pelatih Leipzig Julian Nagelsmann sepakat dengan sang kapten. Menurut Nagelsmann, skuadnya mampu mengimbangi dan menciptakan lebih banyak peluang yang mengancam lini belakang Liverpool.
”Kami sebenarnya bermain baik di babak kedua dengan menciptakan lebih banyak peluang, tetapi gagal dibarengi dengan penyelesaian akhir yang efektif. Selain itu, kami juga melakukan dua kesalahan gila yang tidak boleh dilakukan di level pertandingan seperti ini,” ujar Nagelsmann kepada DAZN.
Kekalahan itu akan menyulitkan tim berjuluk ”Die Roten Bullen” itu melaju ke babak 8 besar. Laga kedua akan dimainkan di Stadion Anfield, 10 Maret mendatang. Selain menyulitkan langkah Leipzig, kekalahan dari Liverpool menghentikan empat kemenangan beruntun Leipzig di seluruh kompetisi sejak akhir Januari.
Hasil penting
Bagi Liverpool, kemenangan di Budapest tidak hanya memiliki harga untuk meringankan langkah menuju babak perempat final. Lebih dari itu, Liverpool akhirnya mampu mengakhiri rentetan tiga kekalahan beruntun di Liga Inggris sekaligus akhirnya mampu menjaga gawang tidak kemasukan gol.
Terakhir kali Liverpool mampu tidak kebobolan terjadi ketika bertemu dengan Manchester United, 17 Januari lalu. Dalam tujuh laga setelah pertandingan itu, ”Si Merah” kemasukan 14 gol atau rata-rata Alisson Becker harus dua kali memungut bola dari gawangnya di setiap laga.
Menang dan tidak kemasukan ini sangat penting bagi kami. Hasil laga seperti ini yang selalu kami inginkan untuk meningkatkan kepercayaan diri seluruh pemain.
”Menang dan tidak kemasukan ini sangat penting bagi kami. Hasil laga seperti ini yang selalu kami inginkan untuk meningkatkan kepercayaan diri seluruh pemain,” kata kapten Liverpool Jordan Henderson seperti dikutip laman UEFA.
Baca juga: Krisis Identitas Menenggelamkan Liverpool
Dalam laga itu Henderson ditempatkan sebagai bek tengah bersama Ozan Kabak. Kedua pemain itu secara bertahap mulai menampilkan koordinasi dan komunikasi lebih baik dibandingkan ketika Liverpool tumbang 1-3 dari Leicester di Liga Inggris, Sabtu (13/2) lalu.
Satu-satunya sisi negatif penampilan Henderson terjadi di menit ke-47. Kala itu, Henderson kalah kecepatan dalam duel satu lawan satu dengan penyerang Leipzig, Christopher Nkunku. Liverpool masih diselamatkan oleh Alisson.
Manajer Liverpool Juergen Klopp bangga dengan daya juang yang ditampilkan anak asuhannya. Sepasang gol yang tercipta, kata Klopp, merupakan buah dari strategi timnya yang menekan lawan dengan agresivitas tinggi ketika bola dikuasai lawan.
”Ini baru laga pertama. Saya tahu banyak orang berharap kami tersandung lagi, tetapi malam ini seluruh pemain menampilkan kemampuan mereka yang sesungguhnya, saya senang dengan pemain saya,” kata Klopp. (AFP)