Penyerang Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe, berjanji kepada pelatihnya, Mauricio Pochettino, untuk memberikan sebuah kemenangan di kandang Barcelona. Ia pun mempersembahkan kemenangan dan ”hattrick”.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
BARCELONA, RABU — Paris Saint-Germain mendapatkan pijakan yang kuat di babak 16 besar Liga Champions setelah mengalahkan Barcelona, 4-1, pada laga pertama di Stadion Camp Nou, Rabu (17/2/2021) pagi WIB. Kemenangan PSG terjadi berkat Kylian Mbappe yang sanggup memenuhi janji, khususnya kepada sang Pelatih Maurico Pochettino.
Mbappe tampil luar biasa dengan mencetak tiga gol ke gawang Barcelona. Ia tercatat sebagai pemain ketiga dalam sejarah yang bisa melakukan hal ini di ajang Liga Champions setelah Faustino Asprilla (Newcastle United) dan Andriy Shevchenko (Dynamo Kiev), keduanya pada 1997. Satu gol PSG lainnya dicetak Moise Kean.
Pochettino bercerita bahwa Mbappe mengucapkan sebuah janji yang sebetulnya sulit dipenuhi. ”Kemarin saat latihan, Mbappe bertanya berapa kali saya pernah mengalahkan Barcelona di Camp Nou. Saya jawab sekali bersama Espanyol (sebagai pelatih). Lalu ia memastikan bahwa saya akan merayakan kemenangan kedua malam ini. Mbappe benar-benar top,” katanya.
Mbappe memenuhi janjinya dengan memamerkan kombinasi maut antara naluri, fisik, dan kecepatan yang memang dibutuhkan PSG pada laga seperti ini. Penyerang asal Perancis itu berhasil menutupi kepincangan PSG yang malam itu tidak diperkuat Neymar dan Angel Di Maria.
Barcelona sempat merasa laga ini akan menjadi milik mereka setelah Lionel Messi mencetak gol pertama melalui tendangan penalti pada menit ke-27. Penalti itu terjadi karena pelanggaran yang dilakukan terhadap gelandang Barcelona, Frenkie de Jong. Tendangan penalti ini pun menjadi kontroversi karena dalam rekaman ulang, De Jong tampak tersandung kakinya sendiri.
Kemarin saat latihan, Mbappe bertanya berapa kali saya pernah mengalahkan Barcelona di Camp Nou. Saya jawab, sekali bersama Espanyol. Lalu ia memastikan bahwa saya akan merayakan kemenangan kedua malam ini. Mbappe benar-benar top.
Lima menit kemudian, Mbappe mulai mencetak gol dan membuat Barcelona gigit jari. Gol pertama Mbappe terjadi pada menit ke-32 ketika ia mendapat umpan dari Marco Veratti dan memperlihatkan teknik tingkat tinggi untuk lepas dari kawalan bek lawan.
Memasuki babak kedua, Mbappe dan PSG makin menggila. Mbappe kembali mencetak gol pada menit ke-65 dan menit ke-85. ”Mbappe tidak perlu membuktikan kemampuannya kepada dunia karena semua orang sudah tahu dan kami sangat gembira karena memilikinya. Ketika melihatnya tampil luar biasa seperti ini, kami merasa diistimewakan,” ujar kiper PSG, Keylor Navas.
Kenyataan pahit
Bagi Pelatih Barcelona Ronald Koeman, kekalahan ini merupakan kenyataan pahit yang harus ditelan. Tidak hanya telak, kekalahan ini juga terjadi di Camp Nou yang seharusnya menjadi tempat yang mengintimidasi para tamunya.
”Terlihat pada laga ini kami tidak memenuhi syarat untuk menjadi tim level atas, khususnya level Liga Champions. Papan skor menunjukkan betapa superiornya PSG. Mereka bermain lebih efektif daripada kami,” kata Koeman.
Mantan pelatih tim nasional Belanda itu mengakui lini pertahanan mereka sangat bobrok. Celah ini dimanfaatkan dengan baik oleh PSG yang diperkuat oleh pemain-pemain muda dan berstamina tinggi. Dari sisi mental, PSG sudah sangat siap karena mereka merupakan tim finalis pada musim lalu.
Kekalahan ini memberikan beban berat bagi Koeman untuk meloloskan Barcelona ke babak perempat final. Pada laga kedua di Paris pada Maret mendatang, Barcelona minimal harus menang 4-0 agar lolos. ”Saya bisa saja berbohong, tetapi ketika Anda kalah 1-4, Anda tidak punya banyak kesempatan,” kata Koeman.
Kesempatan langka itu pernah terjadi pada musim 2016-2017 ketika Barcelona dikalahkan PSG, 0-4, pada laga pertama di Paris. Pada laga kedua, Barcelona membalas kekalahan itu dengan melibas PSG, 6-1, di Camp Nou. Masalahnya, kali ini Barcelona kalah telak di Camp Nou dan PSG sudah jauh lebih matang. (AFP/REUTERS)