Liverpool akan berkunjung ke Stadion Etihad, markas Manchester CIty yang selalu menjadi mimpi buruk ”Si Merah” dalam dua musim terakhir, Minggu malam nanti. Kondisi Liverpool pun kian sulit tanpa bek Virgil van Dijk.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
MANCHESTER, SABTU — Manajer Juergen Klopp menggambarkan laga di markas Manchester City, Stadion Etihad, sebagai perjalanan tersulit Liverpool. ”Ziarah” tahunan itu akan lebih berat pada musim ini karena Liverpool akan datang tanpa ”pelindung” bentengnya, Virgil van Dijk.
Kedua rival akan saling jegal pada laga Liga Inggris di Etihad, Minggu (8/11/2020) pukul 23.30 WIB. Duel ini menghidupkan memori pahit ”Si Merah”, empat bulan lalu.
Pada saat itu, Mohamed Salah dan rekan-rekannya datang ke Etihad sebagai juara liga. Namun, mereka malah pulang membawa malu, yaitu digilas 0-4 oleh tuan rumah City.
Menurut Klopp, perjalanan ke Etihad adalah yang paling menyeramkan sepanjang karier melatihnya. ”Laga di sana sangat sulit. Ini adalah pertandingan tersulit di dunia sepak bola,” kata Klopp, sang manajer Liverpool, seperti dikutip Sky Sports.
Klopp berbicara jujur, bukan sekadar adu psikologis jelang laga. Liverpool selalu kalah dalam dua kunjungan terakhir ke Etihad. Selain City, tiada tim Liga Inggris lainnya yang mampu mengalahkan ”Si Merah” dua kali beruntun di luar Stadion Anfield.
Kali ini, situasi tidak akan lebih mudah bagi Liverpool. Untuk pertama kali dalam tiga musim terakhir, mereka akan mengadapi City tanpa pemimpin di lini belakang, Van Dijk. Bek tangguh itu absen panjang akibat cedera lutut.
Ujian besar pertahanan
Tak pelak, duel versus City akan menjadi ujian besar bagi Joe Gomez dan Joel Matip, duet baru benteng pertahanan ”Si Merah”. Mereka mulai solid, tetapi belum teruji di laga besar. Namun, paling tidak, mereka tak akan diteror Sergio Aguero, striker City, yang juga absen akibat cedera.
Pertarungan kedua raksasa ini akan lebih mirip duel tinju. Kedua tim akan saling pukul dengan gaya menyerang eksplosif. Liverpool dan City adalah dua tim dengan statistik menyerang paling berkilau di Liga Inggris, baik dalam penguasaan bola maupun tembakan ke gawang lawan.
Filosofi menyerang ini yang membuat skuad asuhan Klopp tak jarang tersungkur di Etihad. Mereka kesulitan membendung permainan City yang tak kalah ofensif. Namun, seperti biasa, Klopp tidak akan menawar permainan timnya.
”Kami akan selalu menunjukkan karakter tim, baik saat kandang maupun tandang. Kami punya rencana sendiri. Intinya, harus berani bermain (menyerang) dan bertahan dengan segenap kemampuan. Peluang (gol) pun akan datang sendiri,” ucap Klopp mengenai filosofi bermain timnya.
Di kubu sebaiknya, Manajer Manchester City Pep Guardiola enggan terbuai dengan kemenangan dalam pertemuan terakhir, Juli lalu. Menurut manajer asal Spanyol itu, situasi kala itu berbeda dengan saat ini. Saat itu, Liverpool bisa dibilang kurang fokus karena sedang tenggelam dalam euforia juara. Mereka menjalani laga itu tiga hari setelah memastikan gelar juara.
Walaupun unggul dalam rekor pertemuan, Guardiola menyadari Liverpool adalah tim terbaik saat ini dan berada di atas timnya. Maka itu, ”The Citizens” wajib bermain sempurna, tanpa satu kesalahan pun jika ingin menang.
”Ketika menghadapi tim seperti Liverpool, Anda selalu punya momen di mana harus siap untuk menderita. Kami tahu itu akan terjadi dan akan siap menderita. Kami harus menggunakan kekuatan penuh sebisa mungkin dalam 90 menit laga,” ucap Guardiola.
Senjata baru
Pertarungan kali ini juga akan menjadi etalase senjata baru mematikan setiap tim. Liverpool kini tengah menikmati ”bulan madu” bersama striker barunya, Diogo Jota, sementara City mengandalkan Ferran Torres sebagai pengganti Aguero.
Jota sedang dalam kepercayaan diri tinggi setelah mencetak trigol dalam kemenangan tandang Liverpool, 5-0, atas Atalanta, di Liga Champions Eropa. Ia mengemas enam gol dalam empat laga terakhir.
Jota seakan bisa melengkapi atribut yang tidak dimiliki Roberto Firmino, ujung tombak andalan Liverpool sebelumnya, yaitu insting mencetak gol. Musim ini, Firmino kurang tajam di lini depan. Ia lebih berperan sebagai pembuka ruang untuk penyerang Liverpool lainnya, Salah dan Sadio Mane.
Adapun tuan rumah mulai merasakan manfaat eksperimen Guardiola. Ia memindahkan Torres, yaitu dari penyerang sayap ke posisi striker. Penyerang berusia 20 tahun itu telah mencetak tiga gol dalam empat laga terakhir. Ia sangat efektif memanfaatkan umpan magis dari gelandang kreatif City, Kevin de Bruyne.
Ketika menghadapi tim seperti Liverpool, Anda selalu punya momen di mana harus siap untuk menderita. Kami tahu itu akan terjadi dan akan siap menderita. (Pep Guardiola)
Pengamat Liga Inggris, Jamie Carragher, menilai, duel ini akan menunjukkan tim mana yang pantas meraih gelar juara musim ini. ”Saya pikir, juara musim ini masih Liverpool atau City. Saya tidak bisa membayangkan ada juara lain selain mereka. Maka, laga ini akan membuat balapan menuju gelar juara akan semakin menarik,” ucap legenda hidup Liverpool tersebut.
Menurut Carragher, Liverpool paling difavoritkan mempertahankan gelar juara liga. Namun, cederanya Van Dijk bisa mengubah status itu. City pun bisa memanfaatkannya.
MU menang
Pada Sabtu malam, Manchester United memukul tuan rumah Everton, 3-1. Sempat tertinggal lebih dulu, mereka bangkit lewat dua gol Bruno Fernandes dan satu gol Edinson Cavani.
Kemenangan itu membuat Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer terhindar dari ancaman pemecatan untuk sementara waktu ini. Ia sebelumnya dikabarkan bakal dipecat jika MU kalah di Goodison Park. MU sebelumnya menelan dua kekalahan beruntun di berbagai kompetisi. (AP/REUTERS/SAN)