Southampton kembali bisa memuncaki klasemen liga setelah 32 tahun. Hasil ini memperlihatkan perkembangan mereka musim ini. Padahal, setahun lalu, mereka dibantai Leicester, sembilan gol tanpa balas.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
SOUTHAMPTON, SABTU — Southampton menggapai puncak klasemen sementara Liga Inggris, seusai kemenangan meyakinkan atas Newcastle United, 2-0, Sabtu (11/7/2020), di Stadion St. Mary’s. Ini merupakan pertama kalinya ”The Saints” merasakan lagi atmosfer puncak setelah penantian panjang 32 tahun.
Terakhir kali Southampton berada di puncak liga teratas Inggris adalah pada September 1988, menurut Sky Sports Statto. Sekarang, mereka memperbarui tonggak sejarah itu dengan merebut peringkat pertama klasemen dari tangan Liverpool, di pekan ke-8.
Berkat tiga poin dari Newcastle, tim asuhan Ralph Hasenhuttl langsung merangsek dari peringkat ke-6. Jumlah poin mereka kini sama dengan Liverpool, 16 poin, dengan unggul selisih gol. Adapun Liverpool masih belum memainkan laga pekan ini yang akan bertandang ke markas Manchester City, Stadion Etihad, Minggu nanti.
”Sangat menakjubkan apa yang dilakukan tim saya saat ini. Selamat untuk semua pemain di lapangan dan seisi tim. Luar biasa. Semuanya saat ini sedang dalam level tertinggi. Hasil ini sama sekali tidak mengejutkan mengingat kerja keras yang kami lakukan,” kata Hasenhuttl.
Capaian ”The Saints” menunjukkan perkembangan signifikan skuad mereka. Padahal, sekitar setahun lalu, pada awal musim 2019/2020, Southampton sempat kesulitan keluar dari jurang degradasi. Saat itu, mereka juga dipermalukan Leicester City dalam salah satu kekalahan terbesar sepanjang sejarah liga, 0-9.
Tampil tanpa striker andalan Danny Ings yang menepi karena cedera lutut, Southampton tetap beringas. Mereka bermain sangat dinamis dengan duo striker sekaligus, Theo Walcott dan Che Adams.
Southampton menguasai laga sepanjang 90 menit. Tim tamu dibuat tidak berkutik menghadapi tekanan sporadis mereka. Setiap Newcastle ingin mengembangkan permainan, bola mereka selalu dicuri.
Adams terlebih dulu membuka keunggulan pada babak pertama lewat sepakan keras di dalam kotak penalti. Baru kemudian, gelandang tuan rumah Stuart Armstrong menggandakan keunggulan itu pada babak kedua, setelah sukses memanfaatkan kesalahan barisan pertahanan lawan.
Walcott dan Oriel Romeu nyaris saja membuat ”The Saints” menang lebih besar. Namun, sepakan melengkung Walcott menyamping di gawang tuan rumah, sementara tendangan jarak jauh Romeu membentur mistar gawang.
”Seharusnya kami bisa mencetak gol lebih banyak. Anak-anak bermain fantastis hari ini. Ini menjadi hal positif. Kami membuat sangat banyak kemajuan. Saya telah menyampaikan langsung di ruang ganti tentang kemajuan pesat mereka (tim),” tambah Hasenhuttl yang baru melatih sejak Desember 2018.
Mereka bermain seperti sekelompok hyena saat kehilangan bola.
Pengamat Sky Sports, Jamie Redknapp, melihat skuad Southampton bermain bagaikan sekelompok hewan predator yang sedang kelaparan. Walcott dan rekan-rekan selalu mengejar lawan bersama-sama untuk merebut kembali bola. ”Mereka bermain seperti sekelompok hyena saat kehilangan bola,” katanya.
Hasil positif ini membuat Hasenhuttl bisa lebih tenang. Skuadnya tampak tidak terganggu setelah kehilangan Ings yang akan menepi selama 6 minggu. Ings selalu menjadi pemecah kebuntuan sejak awal musim. Striker asal Inggris itu sudah mencetak lima gol.
Spesial Walcott
Selain rekor, laga dini hari tadi juga sangat spesial untuk Walcott. Ini merupakan penampilan ke-350 Walcott di Liga Inggris. Sementara itu, dia bisa kembali merasakan debut di kandang Southampton.
Terakhir kala Walcott membela Southampton di Stadion St Mary’s adalah pada 2005 atau 14 tahun dan 314 hari lalu. Setelah itu, penyerang dengan sprint cepat ini sempat bertualang ke Arsenal dan Everton.
”Anda bisa melihat senyum di wajah saya. Ini adalah tim yang sangat fantastis saat ini. Jujur, kesempatan ini adalah kehormatan bagi saya. Sedihnya tidak ada pendukung hari ini,” tutur Walcott.
Menurut Walcott, Southampton lebih dari sekadar tim medioker musim ini. Skuad mereka sangat menjanjikan dan berpotensi finis setinggi mungkin di liga. ”Kami telah memperlihatkan karakter tim ini. Kami juga punya beberapa pemimpin di ruang ganti. Saya yakin bisa berkontribusi juga untuk tim ini,” pungkasnya.
Kehadiran Southampton di papan atas membuat persaingan Liga Inggris semakin tidak terbaca. ”The Saints” sangat berpotensi mengancam keberadaan tim ”6 besar” klasik yang masih tampil inkonsisten. (AP/REUTERS)