Arus mudik Lebaran 2024 dimulai hari Jumat (5/4/2024) ini. Sebanyak 193 juta warga bergerak pulang ke kampung halaman.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Arus mudikLebaran 2024 dimulai per Jumat (5/4/2024). Sebanyak 193,6 juta warga Indonesia yang ingin pulang ke kampung halaman akan bergerak melalui moda darat, laut, dan udara. Sistem transportasi Indonesia akan ditantang sejak hari Jumat ini untuk melihat kemampuan melayani kelancaran pergerakan para pemudik.
Meskipun kajian Kementerian Perhubungan yang dikeluarkan sejak dua pekan lalu mengatakan bahwa puncak arus mudik adalah Senin (8/4/2024), banyak pemudik memutuskan berangkat pada Jumat setelah hari kerja terakhir sebelum libur Lebaran.
Tantangan alam
Lalu lintas di sejumlah kota besar menuju jalan tol diperkirakan padat. Apalagi, dalam mudik tahun ini, terjadi sejumlah tantangan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah mengeluarkan peringatan terjadi cuaca buruk.
Musim hujan sudah mengakibatkan sejumlah kerusakan ataupun hambatan di jalur mudik. Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) di Sukabumi, Jawa Barat, misalnya, ambles. Setengah badan jalan hilang dan meninggalkan lubang menganga. Padahal, jalan tol itu baru satu tahun diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Petugas keamanan, lalu lintas, dan infrastruktur ramai di lokasi kejadian untuk memperbaiki keadaan. Jalur yang akan melewati Tol Bocimi dipastikan tersendat.
Di jalur pantai utara (pantura), tepatnya di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jabar, dua hari lalu terendam banjir setinggi 50 sentimeter akibat hujan deras. Para pemudik juga terpaksa menepi karena tidak mau kendaraan mereka terendam. Kejadian ini mengakibatkan kemacetan.
Banjir di Cikarang telah surut. Akan tetapi, berkaca dari pengalaman itu, tidak tertutup kemungkinan kejadian yang sama terjadi lagi.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo dalam pemaparan di Kantor Staf Presiden, Selasa (2/4/2024), menjabarkan, hujan lebat akan turun di Jabar dan Jawa Tengah. Selain itu, juga ada potensi banjir di sepanjang pesisir Pulau Jawa yang risikonya tidak boleh diabaikan.
Dari aspek pengaturan lalu lintas, Polri telah menerapkan sistem rekayasa. Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Aan Suhanan mengatakan hendak menerapkan metode ganjil genap di tol Jakarta menuju Semarang Batang. Sistem ini dimulai dari Kilometer (Km) 0 di Jakarta sampai Km 414 di Kalikangkung, Jateng. Ganjil genap berlangsung sejak Jumat (5/4/2024) hingga Senin (8/4/2024).
”Kami menghitung, walaupun ada pembatasan kendaraan, contraflow (lawan arus), dan one way (satu arah), rasio volume kendaraan masih tinggi. Makanya, sistem ganjil genap diterapkan,” ujarnya.
Orang-orang yang melanggar ganjil genap akan ditilang secara elektronik melalui kamera penegakan aturan lalu lintas elektronik (ETLE). Surat tilang dikirim ke alamat sesuai surat tanda nomor kendaraan si pelanggar setelah libur Lebaran.
Stasiun kereta api, salah satunya Gambir di Jakarta, juga mulai ramai dipadati pemudik. Sejumlah orang yang menggunakan angkutan umum memilih untuk pulang kampung sebelum puncak arus mudik.
Para penyelenggara mudik gratis pun melakukan hal yang sama. Mereka sudah mencuri start sejak awal pekan ini. Dalam kegiatan mudik gratis dengan kapal laut, misalnya, peserta sudah berangkat sejak Senin (1/4/2024). Alasannya, mereka yang menuju kawasan timur Indonesia butuh waktu perjalanan hampir sepekan untuk sampai di tujuan.
Kompas, sesuai tradisi, akan terus memantau situasi arus mudik demi menghadirkan informasi akurat kepada pembaca. Salah satunya melalui laporan langsung yang akan dimulai pada Jumat (5/4/2024) pukul 14.00