Pergerakan Pemudik Mulai Terlihat di Pelabuhan Bakauheni
Pergerakan pemudik mulai terjadi. Jumlah penumpang naik 10 persen daripada biasanya di Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Satu pekan menjelang Idul Fitri, pergerakan pemudik mulai terlihat di Pelabuhan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung. Warga memilih mudik lebih awal demi menghindari kepadatan pada puncak arus mudik yang diprediksi akhir pekan ini.
”Kami melihat bahwa jumlah kendaraan roda empat mulai mengalami kenaikan sekitar 10 persen dibandingkan dengan hari biasanya,” kata Kepala Humas PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Utama Pelabuhan Bakauheni Syaifulahil M Harahap, saat dihubungi, Kamis (4/4/2024).
ASDP mendata jumlah total kendaraan yang menyeberang dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak selama 31 Maret 2023 hingga 4 April 2024 mencapai 27.774 kendaraan. Adapun jumlah penumpang kapal yang menyeberang dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak, Banten, pada periode yang sama sebanyak 112.840 orang.
Secara khusus untuk kendaraan roda empat yang menyeberang pada masa itu berjumlah 12.044 unit. Rata-rata per hari sebanyak 3.011 kendaraan. Menurut dia, jumlah ini mulai naik dibandingkan dengan saat kondisi normal, kendaraan roda empat yang melintas di Pelabuhan Bakauheni berkisar 2.500-2.700 unit per hari.
Syaiful mengatakan, saat ini kenaikan jumlah penumpang kapal memang belum signifikan. Arus lalu lintas di pelabuhan juga lancar.
Ia memprediksi, pergerakan pemudik mengalami lonjakan pada Jumat malam. Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada akhir pekan atau Sabtu (6/4/2024) hingga Minggu (7/4/2024).
Pembelian tiket kapal hanya bisa dilakukan secara daring melalui aplikasi Ferizy.
Untuk menyambut pemudik, ASDP Bakauheni telah mempersiapkan berbagai sarana dan prasarana. ASDP menyiapkan 63 kapal dan tujuh dermaga untuk melayani pemudik. Sebanyak 57 kapal akan dioperasikan di lima dermaga reguler dan 6 kapal di dua dermaga eksekutif.
Saat kondisi normal, jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 31 unit dengan total 126 trip (perjalanan) dalam sehari. Sementara dalam kondisi sangat padat, jumlah kapal yang beroperasi ditingkatkan menjadi 34 unit dengan total 139 trip dalam sehari.
Saat kondisi sangat padat, penambahan kapasitas dilakukan dengan memberlakukan pola bongkar tanpa muat di dermaga 4, 5, dan 7. Dengan begitu, waktu tunggu kapal dapat dipercepat sehingga trip harian dapat meningkat sesuai perencanaan.
Selain menyiapkan kapal dan dermaga, ASDP juga menambah fasilitas tollgate untuk melayani pemudik saat memindai tiket. Sementara pembelian tiket kapal hanya bisa dilakukan secara daring melalui aplikasi Ferizy. Calon penumpang sudah harus membeli tiket pada jarak minimal 4,2 kilometer dari Pelabuhan Bakauheni.
Selain itu, ASDP juga memasang tenda di area pelabuhan agar pengendara roda dua tidak kepanasan saat harus menunggu kapal di pelabuhan. Fasilitas lain yang disiapkan adalah area parkir yang dapat menampung 38.905 kendaraan kecil, 92 tempat istirahat, 6 mushala, 1 masjid, 2 klinik, dan 2 ruang menyusui. ASDP juga mengerahkan 869 personel untuk melayani pemudik.
Peningkatan arus lalu lintas juga mulai terlihat di jalan tol di Lampung. Berdasarkan data yang dihimpun dari PT Bakauheni-Terbanggi Besar dan PT Hutama Karya, pada 3 April 2024, trafik kendaraan yang masuk ke tol tersebut sebanyak 35.914 unit kendaraan atau meningkat 22,4 persen dari kondisi normal. Sementara trafik kendaraan yang masuk ke Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sebanyak 17,575 kendaraan atau naik 40 persen dibandingkan dengan kondisi normal.
Kepala Dinas Perhubungan Lampung Bambang Sumbogo mengatakan, untuk mengantisipasi kepadatan di Pelabuhan Bakauheni, Rest Area Kilometer 20B, Km 33B, Km 49B, Km 67B, dan Km 87B Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar juga akan disiapkan sebagai penyangga (buffer zone). Kendaraan akan diarahkan memasuki rest area jika arus lalu lintas di pelabuhan sangat padat.
Area lain yang juga disiapkan sebagai penyangga adalah bekas Terminal Agribisnis Gayam dan RM Gunung Jati di dekat jalan lintas Sumatera di Lampung Selatan. Pelabuhan Panjang juga akan disiapkan sebagai pelabuhan alternatif untuk mudik.
Salah satu pemudik, Inka Pertiwi (23), mengatakan, ia memilih mudik lebih awal untuk menghindari kepadatan pada puncak arus mudik. Mahasiswa yang berkuliah di Yogyakarta itu memilih mudik menggunakan bus menuju kampung halamannya di Kabupaten Lampung Tengah.
Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Lampung Ketut Pasek mengatakan, ada 485 unit bus dan travel yang disiapkan untuk mengangkut pemudik di Lampung. Pihaknya juga melakukan penyesuaian tarif sebesar 10-20 persen selama arus mudik.