Sistem ”One Way” di Jalan Tol Trans-Jawa, Waspadai Kemacetan di Pantura Cirebon
Penerapan sistem ”one way” di jalan tol saat mudik Lebaran 2024 berpotensi menimbulkan kemacetan di pantura Cirebon.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Penerapan sistem one way atau satu arah di jalan tol saat arus mudik Lebaran 2024 berpotensi menimbulkan kemacetan di jalur pantura Cirebon, Jawa Barat. Polisi pun mengantisipasi kepadatan tersebut dengan menyiapkan rekayasa arus lalu lintas.
Kepala Kepolisian Resor Kota Cirebon Komisaris Besar Sumarni memprediksi, pemberlakuan sistem one way di jalan tol menuju Jawa pasti berimbas pada jalur pantura di Cirebon yang mengarah ke Jakarta. Sebab, kendaraan yang menuju ke Jakarta akan beralih dari tol ke jalan arteri.
”Petugas kami pasti sudah menyiapkan beberapa rencana untuk pengeluaran arus (kendaraan) menuju Jakarta,” ujar Sumarni saat mengecek Pos Pelayanan Weru, Kabupaten Cirebon, Kamis (4/4/2024). Kendaraan itu akan diarahkan keluar gerbang tol terdekat lalu menuju ke pantura.
Rekayasa dilakukan seiring penerapan sistem satu arah di jalan tol pada Jumat (5/4/2024) pukul 14.00 hingga Minggu (7/4/2024) pukul 24.00. Lalu dilanjutkan pada Senin dan Selasa (8-9/4/2024) pukul 09.00-24.00. Sistem ini berlaku dari Kilometer 72 Tol Cikopo-Palimanan hingga Km 414 Tol Semarang-Batang.
Sumarni mengatakan, rekayasa tersebut kerap dilakukan setiap arus mudik Lebaran sehingga petugas terlatih menanganinya. Selain mengatur kendaraan keluar tol, pihaknya juga telah menyiapkan 14 pos pelayanan dan pengamanan di jalur pantura. Pos tersebut tersebar di titik rawan macet, misalnya di Pasar Kue, persimpangan Weru, Pasar Tegalgubug, dan Pasar Gebang. Di berbagai titik itu, petugas bersiaga secara bergantian selama 24 jam.
”Informasinya, (kendaraan) bertambah banyak 50 persen (saat mudik). Karena itu, kami tetap siaga dengan rekayasa arus lalu lintas,” ujarnya.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Cirebon Komisaris Ardi Wibowo menyatakan akan berkoordinasi dengan jajaran Satlantas Polres Cirebon Kota untuk mengantisipasi kemacetan di pantura arah Jakarta. Salah satu upayanya, mengalihkan arus kendaraan ke jalur alternatif.
”Apabila (arus) dari Jawa Tengah terjadi kepadatan, pengalihan arus dilakukan di Kalijaga yang masuk wilayah hukum Polres Cirebon Kota,” ungkap Ardi. Dari titik itu, kendaraan akan melalui Jalan Cangkol-Gunung Jati-Karangampel-Jatibarang-Lohbener-lalu ke pantura arah Jakarta.
Adapun kendaraan yang mengarah ke Bandung bisa melalui jalur alternatif Sumber-Plumbon-Palimanan-Ciwaringin-Majalengka, dan seterusnya. Petugas telah menyiapkan rambu lalu lintas yang dapat mengarahkan pengendara. Meski demikian, pengalihan arus itu bersifat situasional.
Apabila (arus) dari Jawa Tengah terjadi kepadatan, pengalihan arus dilakukan di Kalijaga yang masuk wilayah hukum Polres Cirebon Kota.
Selain pengalihan arus kendaraan, pihaknya juga akan menutup sebagian tempat putar balik kendaraan atau u-turn di sepanjang jalur pantura Cirebon. ”Ada 69 u-turn yang kami tutup dari total sekitar 140 u-turn. Ini untuk mengurangi kepadatan jika volume kendaraan meningkat,” ungkapnya.
Sebelumnya, Polresta Cirebon dan instansi terkait menyiagakan 1.711 personel untuk mengamankan arus mudik dan balik Lebaran pada 4-16 April mendatang. Cirebon menjadi lokasi yang akan dilintasi pemudik karena berada antara Jabar dan Jateng.