Memanjakan Lidah dengan Soto Banjar dan Patin Bakar Banjarmasin
Berkunjung ke Kota Banjarmasin tak lengkap rasanya jika tidak mencicipi soto banjar dan patin bakar.
Berkunjung ke Kota Banjarmasin tak lengkap rasanya jika tidak memanjakan lidah dengan mencicipi kuliner khas Banjar dengan cita rasa otentik. Dua kuliner, di antaranya, yang wajib dicoba adalah soto banjar dan ikan patin bakar.
Menu soto banjar dan ikan patin bakar dapat dengan mudah dijumpai di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kuliner tersebut tersedia di warung kecil, rumah makan, hingga restoran. Beda tempat tentu beda juga harga dan cita rasanya.
Salah satu tempat yang tenar untuk menikmati soto banjar di ”Kota Seribu Sungai” saat libur akhir tahun adalah Rumah Makan (RM) Soto Bang Amat. Lokasinya, di Jalan Banua Anyar Nomor 6, Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin.
Baca Juga: Banua Anyar, Surga Kuliner Banjarmasin
”Kami buka dari pukul 07.30 sampai 17.00 Wita, tetapi setiap Jumat tutup,” kata Ratna, kasir RM Soto Bang Amat di Banjarmasin, Kamis (21/12/2023).
Rumah makan ini berada persis di tepian Sungai Martapura. Pemiliknya adalah Ahmad Lawani. Kedai yang buka sejak 2002 ini menawarkan nasi sop, sate ayam, rawon, sop iga, dan lalapan. Tapi, menu utama adalah soto banjar.
Kuliner berkuah bening ini menggunakan bihun dan beraroma rempah. Dalam seporsi soto banjar terdapat potongan wortel, kentang, makaroni, daging ayam suwir, telur bebek, dan perkedel.
Daun seledri dan bawang goreng juga bertaburan di atas makanan berkuah ini. Soto banjar disajikan dan disantap dengan ketupat. Jika disajikan dengan nasi disebut nasi sop.
Berada di dalam kawasan wisata kuliner Banua Anyar, RM Soto Bang Amat hampir tak pernah sepi. Pejabat publik dan pesohor ibu kota yang datang ke Banjarmasin selalu mampir menikmati soto banjar di sana.
Dari depot ini, pengunjung juga bisa naik kapal motor atau kelotok wisata untuk menikmati wisata susur sungai.
Makan porsi separuh saja sudah kenyang, kalau makan porsi full bisa-bisa klenger
Menurut Ratna, siapa saja bisa membuat soto banjar. Resepnya bisa ditemukan dengan mudah di Google dan Youtube. Bahan dan rempah yang digunakan bisa saja sama. Namun, takaran dan racikan pembuatnya bisa jadi beda.
”Apa keistimewaan soto Bang Amat itu biar pelanggan yang menilai setelah mereka mencicipinya. Kami tidak bisa juga menyombongkan diri,” kata Ratna sambil tertawa.
Di Google, Soto Bang Amat mendapat penilaian 4,5 dari 7.598 penanggap. Harga kuliner ini juga masih terjangkau. Seporsi soto atau nasi sop harganya Rp 26.000.
Bagi sebagian orang, porsinya tergolong jumbo. Itu sebabnya, tersedia juga separuh porsi soto atau nasi sop dengan harga Rp 20.000. ”Makan porsi separuh saja sudah kenyang, kalau makan porsi full bisa-bisa klenger,” ujar Merry, salah seorang pengunjung.
Selain di RM Soto Bang Amat, kuliner ini juga bisa dinikmati di Warung Soto Bawah Jembatan, Warung Jukung Julak, dan beberapa tempat lainnya di Kuliner Banua Anyar.
Di luar kawasan itu soto banjar tersaji di Warung Ridho Jalan Veteran, Depot Soto Haji Irin Jalan Kapten Pierre Tendean, dan beberapa warung lainnya di Banjarmasin.
Tiongkok
Dosen Sejarah Peradaban Islam Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin Mursalin dalam artikelnya berjudul Mencicipi Soto Banjar, Membayangkan Sejarah (2021) menyebutkan, agak sulit menentukan kapan soto banjar ditemukan. Namun, bisa dipastikan kemunculannya setelah tahun 1663.
Sebab, pada akhir abad XVI bangsa Tiongkok secara masif mendatangi Banjarmasin. Soto disebutnya berasal dari kata jao to dalam bahasa Tiongkok.
Jao to sangat dekat dengan tipikal masakan Kanton yang memiliki cita rasa agak manis, berkuah kaldu, dan menggunakan bumbu rempah. Kanton merupakan sebuah daerah di Tiongkok bagian selatan, yang merupakan bandar dagang besar.
”Kaum peranakan (Tionghoa) yang telah memeluk Islam diindikasi berperan kuat memperkenalkan jao to kepada orang Banjar. Semakin lama, cara masak dan resep jao to dimodifikasi sesuai dengan selera lokal dan bercampur dengan bumbu-bumbu ala Arab dan India,” katanya.
Olahan ikan
Setelah puas menikmati soto banjar, saatnya mencoba menu ikan patin bakar. Olahan patin dan berbagai jenis ikan air tawar merupakan andalan sejumlah restoran dan rumah makan di Banjarmasin.
Khusus ikan patin dibedakan lagi antara patin sungai dan patin tambak. Patin sungai adalah patin yang diperoleh di alam, sedangkan patin tambak adalah patin budidaya.
Salah satu restoran yang menawarkan menu ikan patin dan berbagai jenis ikan air tawar adalah Restoran Pondok Patin Bakar di Jalan Pramuka Nomor 1 Banjarmasin. Di restoran ini, seporsi atau sepotong patin sungai bakar maupun goreng dibanderol Rp 48.000.
Adapun seporsi patin tambak bakar maupun goreng Rp 28.000. Harga itu belum termasuk nasi, sayur, dan minuman.
Selain di Jalan Pramuka, cabang restoran ini juga ada di Jalan Ahmad Yani Kilometer 11. Menunya sama, hanya beda jam operasional. Di Pramuka tempat ini buka dari pukul 09.00 sampai 22.00 WITA.
”Sedangkan di Km 11 buka dari pukul 09.00 sampai 17.00 Wita,” kata Rahmaniah, pelayan Restoran Pondok Patin Bakar di Jalan Pramuka, Jumat (22/12/2023).
Restoran ini menjadi salah satu tujuan pelancong dan warga yang ingin menikmati menu patin dan aneka ikan di malam hari. Kebanyakan tempat makan yang menyediakan menu patin bakar di Banjarmasin hanya buka sampai sore.
Mariana, pengunjung restoran, menuturkan, olahan patin di Banjarmasin terasa berbeda dari daerah lain. Patinnya hampir tak berbau amis, dagingnya padat, dan rasanya nikmat. Apalagi, saat dicocol dengan sambal ramania (paduan cabai rawit dan buah ramania).
”Saya rasa patin paling enak itu di Banjarmasin,” kata Mariana. Di Google, Restoran Pondok Patin Bakar di Jalan Pramuka juga mendapat penilaian 4,5 dari 2.915 penanggap.
Cita rasa masakan khas Banjar memang otentik dan tiada duanya. Jadi, jangan lupa mencicipi soto banjar dan patin bakar saat melancong ke Banjarmasin.
Baca Juga: Tinutuan dan Rahang Tuna, Kuliner Manado yang Enak dan Enak Sekali