Tak lengkap pergi ke Banjarmasin tanpa mampir ke Benua Anyar. Di sinilah tempat para pelancong memanjakan lidah dengan kuliner lokal sambil menikmati riak Sungai Martapura dari pagi hingga malam.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·4 menit baca
Banua Anyar menjadi ikon wisata kuliner baru di Banjarmasin. Di tempat inilah kuliner khas Banjarmasin yang lezat dan memikat tersedia. Saking ternamanya, warga bisa dengan mudah bertemu dengan para pesohor Ibu Kota yang mampir menikmati kuliner negeri Banjar.
Banua Anyar sebenarnya adalah nama kelurahan di Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin. Letaknya di bantaran Sungai Martapura, lebih kurang 5 kilometer dari Balai Kota Banjarmasin. Namun, nama ini menjadi naik daun karena wisata kuliner dan susur sungainya.
Siapa saja yang datang ke Banjarmasin pasti selalu datang ke Banua Anyar untuk menikmati kuliner khas Banjar ataupun wisata susur sungai. Bisa dikatakan belum lengkap ke Banjarmasin kalau belum datang ke Banua Anyar.
Tempat ini bahkan bisa dikunjungi 24 jam, Menunya pun menyesuaikan menu sarapan, makan siang, atau makan malam. Pada pukul 06.00 Wita misalnya, pengunjung sudah bisa menikmati sarapan lontong dan nasi kuning di warung Ibu Dana, yang berada persis di kolong Jembatan 17 Mei. Lontong dan nasi kuning biasanya menjadi menu sarapan bagi warga Banjarmasin.
Selain lontong, ada pula mi habang (merah), ayam masak habang, haruan (ikan gabus) masak habang, telur itik dan telur ayam masak habang, udang masak habang, dan hati ayam masak kari. Seporsi lontong haruan dijual Rp 17.000. Cita rasa makanan bersantan kental itu terasa gurih.
”Kami buka setiap hari, dari pukul 06.00 sampai pukul 11.30 Wita. Warung kami hanya tutup selama bulan puasa,” kata Rusdiana (53), pemilik warung Ibu Dana, yang sudah 15 tahun berjualan lontong dan nasi kuning di Banua Anyar.
Di Banua Anyar juga ada soto Banjar yang sudah sangat terkenal, yaitu Soto Bang Amat. ”Para artis kalau ke Banjarmasin pasti makan di sana. Karena itulah, warga di sini cukup sering melihat artis,” kata M Husnaini saat ditemui di balai kecil, depan Kantor Kelurahan Banua Anyar, Senin (31/1/2022) sore. Husnaini adalah Ketua RT 005 RW 001 di Banua Anyar.
Depot Soto Bang Amat berada di tepian Sungai Martapura. Menu utama yang ditawarkan adalah soto Banjar atau nasi sop. Sebagai diversifikasinya, ada menu rawon, tongseng sapi, sop iga sapi, lalapan ikan nila, dan sate ayam. Depot yang berdiri sejak 2002 itu buka dari pukul 07.30 sampai 16.30 Wita dan tutup setiap hari Jumat. Kuliner soto bisa dinikmati pada siang hari.
Menurut Husnaini, Depot Soto Bang Amat sudah ada sebelum Jembatan 17 Mei selesai dibangun pada 2003. Kala itu, depotnya masih kecil, berukuran lebih kurang dari 6 meter x 8 meter. Setelah Jembatan 17 Mei diresmikan, Depot Soto Bang Amat terus berkembang dan warung-warung makan lainnya juga bermunculan.
Para artis kalau ke Banjarmasin pasti makan di sana. Karena itulah, warga di sini cukup sering melihat artis.
Warung-warung lain tak hanya menawarkan menu masakan dan kudapan khas Banjar, tetapi sudah sangat beragam menunya. Bahkan, ada warung yang menawarkan gudeg, piza, steik, dan bebakaran yang bisa dinikmati hingga dini hari.
Berkembangnya warung-warung itu salah satunya karena mereka memiliki pemandangan Sungai Martapura. Tempat Kuliner Banua Anyar memang berada di tepi Sungai Martapura. Di tempat ini, pengunjung bisa melihat riak-riak Sungai Martapura di siang hari dan gemerlap lampu di malam hari.
Pengunjung bisa pula menyewa kelotok untuk menyusuri Sungai Martapura. Satu kelotok bisa memuat 15 orang dengan tarif total Rp 300.000. Wisatawan bisa diantar dari warung soto Bang Amat dan kembali lagi ke titik semula,
Iman Soekotjo (50) dari Seksi Hubungan Masyarakat Pokdarwis Ceria, Banua Anyar, mengatakan, kawasan wisata kuliner Banua Anyar memang didesain sebagai pusat kuliner sejak 15 tahun lalu. Kini pusat kuliner itu tumbuh berkembang.
Dari hasil pendataan Pokdarwis Ceria pada 2021, ungkap Iman, jumlah pengunjung setiap warung antara 100-300 orang per hari. Menu yang paling banyak dicari adalah soto Banjar. Banyaknya kunjungan orang membuat perekonomian masyarakat di Kawasan Wisata Kuliner Banua Anyar juga hidup..
Iman mengatakan, banyak warga Banua Anyar merasakan efek dari keberadaan Kawasan Wisata Kuliner Banua Anyar. Mereka bisa bekerja di depot atau warung makan yang ada, mengurusi parkir, ataupun menitipkan kue, camilan, dan barang kerajinan di warung-warung makan tersebut.
Sayangnya, kemacetan lalu lintas terutama saat akhir pekan masih menjadi persoalan menuju kawasan kuliner ini. Sekretaris Pokdarwis Ceria Muhammad Firdaus menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin untuk mengatur arus lalu lintas kendaraan di Kawasan Wisata Kuliner Banua Anyar.
”Untuk mengurai kemacetan di kawasan Banua Anyar, dalam waktu dekat akan diberlakukan jalur satu arah. Kendaraan yang masuk Jalan Banua Anyar akan diarahkan keluar melalui Jalan Padat Karya,” kata pemuda berusia 21 tahun itu.
Pengaturan lalu lintas menjadi satu arah diharapkan membuat arus masuk dan keluar pengunjung lebih lancar. Pengunjung cukup terjebak nikmatnya kuliner di Kawasan Wisata Kuliner Banua Anyar, tanpa harus terjebak macet.