Harga Tiga Jenis Cabai di Bandung Melejit hingga Ratusan Ribu Rupiah
Menjelang Natal dan Tahun Baru, harga cabai dan beberapa jenis sayuran di Kota Bandung melonjak drastis.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Harga cabai dan sayur-sayuran di Kota Bandung, Jawa Barat, melonjak drastis sepekan terakhir. Bahkan, harga tiga jenis cabai melonjak hingga Rp 120.000 per kilogram karena minimnya stok akibat cuaca buruk.
Kenaikan harga itu tampak dari pantauan Kompas di Pasar Kosambi, Bandung, Selasa (12/12/2023). Pasar Kosambi merupakan salah satu rujukan dalam memantau kenaikan harga di Bandung.
Muhammad Rizal, salah seorang pedagang di Pasar Kosambi, menuturkan, tiga jenis cabai yang harganya mencapai Rp 120.000 per kg adalah cabai rawit, cabai besar, dan cabai keriting. Sebelumnya, harga tiga jenis cabai tersebut sekitar Rp 60.000 per kg.
Selain cabai, Rizal menambahkan, harga beberapa jenis sayuran, misalnya tomat dan selada, juga meningkat drastis. Harga tomat melonjak dari Rp 12.000 per kg menjadi Rp 20.000 per kg. Sementara itu, harga selada naik dari Rp 20.000 per kg menjadi Rp 30.000 per kg.
”Rata-rata harga cabai melonjak dua kali lipat dan harga tomat serta selada naik signifikan. Ini karena minimnya stok cabai, tomat, dan selada di daerah sentra karena cuaca buruk,” papar Rizal.
Ia menambahkan, harga cabai diperkirakan akan terus melonjak hingga Rp 125.000 per kg menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. ”Diperlukan upaya dari pemerintah untuk mengontrol kenaikan harga barang kebutuhan pokok jelang hari raya,” ujarnya.
Sri (42), salah seorang pembeli di Pasar Kosambi, mengeluhkan tingginya harga sejumlah barang kebutuhan pokok, seperti cabai. Akibat lonjakan harga itu, dia terpaksa membeli barang kebutuhan pokok tersebut dengan jumlah terbatas.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan, pihaknya mulai melaksanakan kegiatan pasar murah di sejumlah wilayah Bandung. Salah satunya kegiatan pasar murah di Lapangan Gasmin, Antapani, Senin (11/12/2023).
Dalam pasar murah itu, Pemerintah Kota Bandung bersama Bulog menyediakan 10 ton beras medium. Selain itu, tersedia juga beras premium dan kebutuhan pokok lain, seperti minyak, bawang putih, bawang merah, cabai rawit, cabai merah, telur, dan daging ayam beku. Semua komoditas itu dijual dengan harga lebih rendah daripada harga pasar.
Elly mengatakan, pasar murah tersebut bertujuan untuk mengendalikan inflasi dan kenaikan harga bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru.
”Program ini memberikan kesempatan kepada warga Kota Bandung untuk memperoleh barang kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau,” katanya.