Rumah untuk Korban Longsor di Serasan Diselesaikan
Pembangunan 100 rumah bagi warga terdampak bencana tanah longsor di Pulau Serasan ditargetkan rampung pada Januari 2024.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Pemerintah menyelesaikan pembangunan 45 rumah bagi warga terdampak bencana tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Pembangunan 55 rumah sisanya dan sejumlah fasilitas umum ditargetkan rampung pada 2024.
Bupati Natuna Wan Siswandi, Sabtu (9/11/2023), mengatakan, pembangunan rumah bagi korban bencana longsor itu menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebesar Rp 55,8 miliar. Dana itu, selain untuk membangun 100 rumah, juga digunakan untuk membangun rumah ibadah, fasilitas kelistrikan, dan instalasi air bersih.
”Bantuan-bantuan tersebut telah diserahkan kepada warga terdampak. Hari ini kami menyerahkan sebagian rumah bantuan, 45 unit, yang telah rampung dibangun,” kata Siswandi lewat pernyataan tertulis.
Pulau Serasan terletak sekitar 200 kilometer dari Ranai, ibu kota Natuna. Untuk mencapai Pulau Serasan, perjalanan dilakukan melalui laut. Dari Ranai dibutuhkan waktu selama 12-14 jam menggunakan kapal.
Bencana tanah longsor di Pulau Serasan terjadi pada 6 Maret 2023. Sebanyak 54 orang menjadi korban tewas dalam bencana tersebut.
Kami berharap pembangunan infrastruktur tersebut dapat segera diselesaikan agar masyarakat Serasan dapat menikmati konektivitas yang lebih baik.
Sebenarnya rumah yang hancur karena longsor hanya 30 unit. Meski demikian, pemerintah memutuskan untuk merelokasi 100 rumah karena masih ada potensi longsor yang mengancam.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Natuna Raja Darmika mengatakan, pembangunan 55 unit rumah sisanya ditargetkan selesai pada Januari. Untuk sementara, sebanyak 55 keluarga korban longsor masih tinggal menumpang di rumah kerabat masing-masing.
Pemilihan lokasi relokasi rumah di lahan seluas 12 hektar mengacu pada saran Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Lokasi yang dipilih jauh dari lereng bukit dan tidak terlalu dekat dengan alur sungai. Selain itu, lokasi relokasi juga dipastikan aman dari potensi gelombang tinggi dan bahaya rob.
Siswandi menambahkan, tugas Pemkab Natuna untuk membangun Serasan masih panjang. Salah satu yang telah direncanakan adalah pembangunan jalan lingkar di pulau tersebut.
”Kami berharap pembangunan infrastruktur tersebut dapat segera diselesaikan agar masyarakat Serasan dapat menikmati konektivitas yang lebih baik,” ujar Siswandi.