Lima Segmen Jalan Balikpapan-IKN Dipacu Beres Tahun 2024
Selain mengebut pembangunan IKN, pemerintah juga memacu infrastruktur jalan bebas hambatan dari Balikpapan menuju IKN.
BALIKPAPAN, KOMPAS – Pemerintah memacu pembangunan jalan tol dan jalan bebas hambatan dari Balikpapan menuju Ibu Kota Nusantara atau IKN. Dari tujuh segmen jalan, lima segmen ditargetkan beres pada 2024.
Kepala Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan IKN Danis H Sumadilaga mengatakan, jalan tol Segmen 3A (Karangjoang-KKT Kariangau) sepanjang 13,4 kilometer progresnya sudah 26,6 persen. Jalur tersebut ditargetkan selesai pada Juli 2024.
Selanjutnya, Segmen 3B sepanjang 7,32 kilometer merentang dari KKT Kariangau hingga Simpang Tempadung. Segmen itu progresnya 40,2 persen dan ditargetkan selesai pada Juni 2024.
Jalan itu kemudian tersambung ke Segmen 5A yang merentang dari Simpang Tempadung ke Jembatan Pulau Balang. Progres Segmen 5A termasuk paling tinggi, yakni 60,2 persen. Segmen ini juga ditargetkan selesai Juni 2024.
Selain jalan tol itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga sedang proses pembangunan jalan bebas hambatan. Pertama, ada jalan bebas hambatan Segmen 5B. Jalan itu merentang dari Jembatan Pulau Balang hingga Riko.
”Progresnya saat ini dalam proses lelang. Sudah di tahap penetapan pemenang,” kata Danis saat dihubungi, Minggu (29/10/2023).
Jalan bebas hambatan lainnya adalah Segmen 6A yang merentang dari Segmen Riko hingga rencana Outer Ring Road IKN. Progresnya di angka 0,37 persen dan ditargetkan beres Oktober 2024. Adapun jalan bebas hambatan Segmen 6B yang merentang dari jalan rencana Outer Ring Road hingga Simpang 3 ITCI. Progresnya saat ini 2,05 persen dan ditargetkan selesai Oktober 2024.
Terakhir, ada jalan Segmen 6C-1. Jalan itu terbentang dari Simpang 3 ITCI ke Simpang 1B-Sumbu Kebangsaan Timur di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Danis mengatakan, saat ini progres segmen tersebut ada di tahap pemilihan penyedia.
Baca juga: Kota Spons IKN dan Tantangan yang Mengikutinya
Saat ini, perjalanan dari Balikpapan menuju IKN butuh waktu sekitar 2 jam berkendara. Saat jalan tol dan jalan bebas hambatan itu selesai, diproyeksikan perjalanan bisa ditempuh 1 jam perjalanan, bahkan lebih cepat. Sebab, proyek itu menghubungkan Balikpapan dan IKN melalui Teluk Balikpapan.
Koridor satwa
Proyek jalan tol dan jalan bebas hambatan Balikpapan-IKN ini bersisian dengan Hutan Lindung Sungai Wain Balikpapan. Segmen 3B jalan itu berbatasan langsung dengan hutan lindung yang menjadi tempat hidup berbagai satwa penting.
Dengan dibangunnya jalan tersebut, hutan lindung jadi terputus dengan hutan mangrove dan hutan sekunder lain di daerah Teluk Balikpapan. Akibatnya, sejumlah satwa penting yang ada di Hutan Lindung Sungai Wain, seperti orangutan, bekantan, macan dahan, dan beruang madu, tak bisa bermigrasi dengan baik.
Untuk kesejahteraan satwa dan menghindari satwa melintas di area jalan, pemerintah berencana membuat koridor satwa. Danis mengatakan, saat ini koridor satwa sedang dalam proses finalisasi desain. Target lelangnya di awal November 2023.
Baca juga: Kaltim, di Antara IKN dan Tantangan Transisi Energi
”Penyeberangan satwa direncanakan ada empat koridor di jalan tol Segmen 3B, dengan rencana tipe-tipe pelintasan underpass (box), overpass, underpass (pile slab), dan jenis-jenis satwa yang melintas, yaitu orangutan, bekantan, macan dahan, dan beruang madu,” ucap Danis.
Selagi infrastruktur IKN itu dikebut, pemerintah bakal melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking 10 bangunan yang menurut rencana akan dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo. Seluruh kegiatan itu dilakukan di IKN pada 1-3 November 2023.
Kepala OIKN Bambang Susantono mengatakan, agenda itu merupakan peletakan batu pertama tahap kedua setelah tahap pertama dilakukan pada Oktober lalu. Adapun 10 kegiatan groundbreaking itu sumber dananya beragam, baik dari APBN maupun swasta.
Perkiraan nilai investasi dari groundbreaking kali ini adalah Rp 12,5 triliun dan sejauh ini sudah ada proyek senilai Rp 23 triliun yang groundbreaking di IKN.
Peletakan batu pertama itu untuk berbagai fasilitas di IKN, seperti rumah sakit, mal yang terintegrasi dengan hotel dan apartemen, beberapa kantor pemerintah, bandara VVIP, serta sekolah yang terdiri dari sekolah negeri dan internasional.
”Perkiraan nilai investasi dari groundbreaking kali ini adalah Rp 12,5 triliun dan sejauh ini sudah ada proyek senilai Rp 23 triliun yang groundbreaking di IKN. Kegiatan ini menunjukkan bahwa bukan hanya pertumbuhan pembangunan yang terjadi di IKN, tetapi juga bergulirnya pertumbuhan ekonomi dan sebagai bukti minat dan kepercayaan yang tinggi dari investor swasta dan pemerintah di IKN,” tutur Bambang.
Jalan dari Kalsel
Selain beberapa segmen jalan dan bangunan tersebut, infrastruktur dari daerah tetangga sudah amat baik. Berdasarkan pantauan Kompas, akses dari Kalimantan Selatan menuju IKN sudah relatif bagus. Sebagian ruas jalannya sudah beraspal mulus dengan marka jalan yang cukup jelas. Marka berwarna kuning di bagian tengah dan marka berwarna putih di bagian tepi.
Sebagian lagi ruas jalannya masih berupa jalan cor beton. Meskipun belum dilapisi aspal, jalan cor beton ini sudah diberi marka yang cukup jelas dengan warna kuning dan putih. Hanya saja, bahu jalan cor beton ini umumnya belum ada sehingga ada gap yang cukup tinggi antara jalan dan bahu jalan.
Tingginya gap antara jalan cor beton dan bahu jalan bisa membahayakan pengguna jalan yang berpotensi keluar dari jalur. Kompas setidaknya menjumpai dua truk terguling di jalur menuju IKN akibat roda truk tersebut keluar dari badan jalan.
Akses dari Penajam menuju Balikpapan melalui Jembatan Pulau Balang juga sudah terbangun di sisi Penajam. Jarak dari persimpangan jalan poros menuju IKN ke Jembatan Pulau Balang lebih kurang 18 kilometer. Jalannya masih berupa jalan cor beton. Sementara itu, di sisi Balikpapan, aksesnya masih dibangun. Akses melalui jembatan ini akan memangkas waktu dan biaya tempuh dari Penajam ke Balikpapan ataupun sebaliknya.
Baca juga: Hak atas Tanah di IKN ”Diobral” 190 Tahun, Bisa Jadi Bumerang Investasi