Nonton Bareng Film ”Kejarlah Janji” di Kampus dan Pesantren Pecahkan Rekor Muri
”Nonton” bareng film ”Kejarlah Janji” yang digelar KPU secara serentak, Sabtu (28/10/2023) dan Minggu (22/10/2023) mendapat penghargaan dari Muri.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Agenda nonton bareng film Kejarlah Janji yang digelar Komisi Pemilihan Umum di ratusan pondok pesantren dan kampus memecahkan dua rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri). Rekor itu merupakan yang kedelapan dan kesembilan yang dipecahkan oleh KPU.
Selama bulan Oktober, KPU menggelar dua agenda nonton bareng serentak dengan peserta terbanyak. Nonton bareng pertama digelar di 460 pesantren yang ada di 38 provinsi pada Minggu (22/10/2023). Kegiatan itu bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Nonton bareng serentak kedua digelar pada Sabtu (28/10/2023) atau bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Kegiatan itu digelar di 435 kampus di 36 provinsi di Indonesia.
Perwakilan Muri, Sri Widiyati, mengatakan, dua kegiatan itu memecahkan rekor Muri karena melibatkan peserta mahasiswa dan santri terbanyak. Bahkan, kegiatan nonton bareng di pesantren disebut Sri memecahkan rekor dunia.
”Nonton bareng ini tujuannya untuk menyosialisasikan pemilu, terutama kepada pemilih pemula. Jadi ini sesuatu yang luar biasa. Untuk itu, kegiatan ini kami catat pada rekor Muri. Penghargaannya kami anugerahkan kepada pemrakarsa dan penyelenggara acara, yaitu KPU RI,” kata Widiyati di sela-sela nonton bareng yang digelar di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu.
Menurut Widiyati, nonton bareng di pesantren tercatat sebagai pemecahan rekor yang ke-11.348 yang dicatat Muri. Sementara, acara nonton bareng di kampus dicatat sebagai pemecahan rekor Muri yang ke-11.349.
Sebelumnya, Muri pernah mencatat tujuh rekor yang KPU. Rekor pertama merupakan simulasi pemilu pemilh pemula terbanyak dengan 1.661 peserta, yang tercatat pada Maret 2009. Rekor kedua tercatat pada Juli 2009. Kala itu KPU menggelar lomba posko sadar pemilu terbanyak dengan jumlah peserta 132 posko.
Rekor ketiga yang tercatat di Muri adalah saat KPU menggelar acara jalan sehat serentak di tempat terbanyak pada April 2013. Jalan sehat serentak itu digelar di 41 kabupaten di 31 provinsi.
Muri juga mencatat rekor saat KPU menggelar kirab sosialisasi Pemilu 2014 secara berantai di 6 Kabupaten di Sulawesi Barat pada Februari 2014. Masih pada tahun 2014, Muri mencatat rekor jalan sehat serentak yang digelar KPU di 33 provinsi.
Kemudian, Muri mencatatkan rekor penyelenggaraan pemilihan anggota DPR, DPD, dan presiden dengan pemilih terbanyak oleh KPU. Pencatatan itu dilakukan pada 27 Januari 2015.
Lalu, pencatatan selanjutnya pada Januari 2018. Kala itu, KPU mencatatkan rekor pencocokan dan penelitian daftar pemilih dalam pemilihan kepala daerah serentak terbanyak.
Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan, film Kejarlah Janji besutan sutradara Garin Nugroho itu telah diputar di sejumlah daerah. Menurut rencana, film itu juga bakal diputar di kampung-kampung di berbagai wilayah di Indonesia dengan model layar tancap. Selain itu, pemutaran film juga akan dilakukan di bioskop-bioskop, mulai November. Setelah itu, film tersebut akan diunggah ke kanal Youtube KPU RI.
”Topik filmnya soal kepemiluan dan tentang pendidikan pemilih. Ini sebagai cara KPU melakukan pendekatan kultural atau budaya dalam dunia kepemiluan, terutama untuk menyampaikan pesan-pesan pemilu damai di Pemilu 2024 mendatang,” ujar Hasyim.
Kontribusi pemuda
Dalam acara nonton bareng Sabtu, Hasyim mengajak mahasiswa dan anak muda untuk berkontribusi dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. Kontribusi yang dilakukan bisa dengan menjadi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di kampungnya masing-masing.
”Mumpung sekarang ini ada program kampus merdeka dan merdeka belajar, saya berharap mahasiswa diberikan kesempatan untuk bekerja sebagai KKPS. Nanti kami siapkan sertifikat, honor, ataupun surat keputusannya. Jika perlu, mahasiswa yang magang atau bekerja sebagai anggota KPPS ini diberikan bobot nilai yang besar,” kata Hasyim.
Anggota KPPS disebut Hasyim memiliki tugas yang berat. Sebab, mereka harus menjaga orisinalitas suara yang merupakan ekspresi para pemilih.
Sementara itu, Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Teguh Yuwono mengapresiasi upaya KPU dalam menggelar acara nonton bareng di kampus-kampus, khususnya di Universitas Diponegoro. Kegiatan itu dinilai Teguh penting sebagai salah satu bentuk pendidikan politik.