Bambang Susantono: IKN Jadi Lambang Transformasi Indonesia
”Kompas” mewawancarai Kepala Otorita IKN Bambang Susantono terkait perkembangan pembangunan IKN. Berikut petikannya.
Pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara mula-mula ditopang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Namun, mulai tahun ini, sejumlah proyek dikerjakan oleh pihak swasta.
Seremoni peletakan batu pertama atau groundbreaking silih berganti. Termasuk pembangunan sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, dan gedung pemerintahan yang akan dicanangkan Presiden Joko Widodo pada Rabu-Kamis (1-2/11/2023) ini.
Di sisi lain, Otorita IKN memiliki sejumlah pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan, sejalan dengan rencana pemerintah memulai pemindahan aktivitas ke ibu kota baru di Kalimantan Timur tahun depan.
Pada tahun 2024 pula Otorita IKN akan resmi menjadi pemerintah daerah khusus (pemdasus) yang akan menangani berbagai hal secara langsung di ibu kota baru. Terkait beberapa hal ini, Kompas mewawancarai Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Jumat (27/10/2023). Berikut ini petikan wawancaranya.
Baca juga: Penataan Sumbu Kebangsaan IKN Dipacu
Menurut rencana, pada 1 dan 2 November 2023 Presiden Joko Widodo akan meletakkan batu pertama sejumlah gedung di IKN. Gedung apa saja itu?
Peletakan batu pertama ini memperlihatkan bahwa mesin pembangunan IKN berjalan sesuai yang kita inginkan. Yang pertama, dulu sumber dana yang ingin kita masukkan (untuk pembangunan) adalah APBN, sumber-sumber dana pemerintah. Itu untuk memberikan confident (rasa percaya diri) kepada pelaku usaha. Sebelum swasta masuk, pemerintah masuk terlebih dahulu.
Saat ini investor domestik sudah bergeliat. Itu terejawantahkan pada groundbreaking yang lalu. Ada 10 perusahaan yang tergabung dalam konsorsium sudah memulai pembangunan. Kemudian, pada 1-2 November 2023, kami ajukan ke Presiden (Jokowi) 10 groundbreaking, terdiri dari (pembangunan) dua rumah sakit swasta, satu mal, hotel bintang lima, dan apartemen.
Selain itu, ada dua sekolah, yakni sekolah swasta dan negeri; lalu bandara VVIP (naratama); Kantor Bank Indonesia; Kantor BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan; dan PLN (PT Perusahaan Listrik Negara) yang akan membangun solar farm berkapasitas 50 megawatt. Satu lagi, ada pulau suaka untuk orangutan.
Keberagaman (bidang yang akan di-groundbreaking) ini memperlihatkan kita bukan hanya membangun fisik IKN, melainkan juga ekosistem. Dengan demikian, ada fasilitas pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan gaya hidup agar ekosistemnya terbentuk. Itu yang kami ajukan kepada Presiden. Tinggal waktunya kapan saja dan (menyesuaikan) kesediaan Presiden.
Pembangunan dua sekolah yang direncanakan di IKN itu seperti apa?
Ini yang menarik. Ada satu sekolah negeri dan satu sekolah swasta. Sekolah negeri ini adalah salah satu sekolah negeri yang kami proyeksikan menjadi sekolah negeri masa depan. Desainnya itu greenandsmart (hijau dan cerdas). Listriknya, misalnya, memakai panel surya. (Dalam) Desainnya juga ada amfiteater, ada tempat untuk siswa bersentuhan dengan alam.
Prinsip green, salah satunya, akan diterapkan dengan mengelola air hujan. Saat hujan turun, airnya bisa ditampung dan digunakan sebelum air itu mengalir dan tidak berguna. Itu prinsip-prinsip alam. Ini gotong royong antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Tanahnya adalah sumbangan dari desa, sementara yang akan membangun sekolahnya adalah Yayasan Pendidikan Astra (Michael D Ruslim/YPA-MDR).
Sekolah negeri ini, menurut rencana, adalah SDN (Sekolah Dasar Negeri) 020 Sepaku. Sekolah itu setiap tahun kebanjiran. Ini bakal kami pindahkan kira-kira sekitar 400 meter dari tempat awal. Tanahnya adalah sumbangan dari desa, sementara yang akan membangun sekolahnya adalah Yayasan Pendidikan Astra (Michael D Ruslim/YPA-MDR). Ini merupakan pola kerja sama yang akan kami giatkan lagi di masa depan.
Ada 25 sekolah setingkat SD, SMP, dan SMK di daerah tersebut yang nanti akan kami sentuh juga dengan pola yang sama. Dengan demikian, antara sekolah negeri dan swasta tidak jauh berbeda. Bukan hanya bangunan fisiknya, melainkan juga kualitas gurunya. Yayasan Pendidikan Astra ini punya talent pool. Guru yang baik nanti akan masuk ke situ dan nanti akan kita lihat perkembangannya.
Berapa total investasi yang sudah ditanamkan oleh swasta di IKN saat ini?
Angkanya masih bergerak. Kami perkirakan sampai Desember 2023 ini sekitar Rp 40 triliun yang akan dimasukkan. September lalu sudah ada sekitar Rp 20 triliun, November ini rencananya sekitar Rp 10 triliun, dan Desember Rp 10 triliun.
Kapan Otorita IKN bakal menjadi Pemdasus?
Pemdasus insya Allah tahun depan mana kala Presiden (RI) mencanangkan bahwa Nusantara resmi menjadi ibu kota negara. Pada saat keputusan presiden itu keluar, di saat itulah mulai status kami sebagai pemdasus.
Pada saat keputusan presiden itu keluar, di saat itulah mulai status kami sebagai pemdasus.
Ini memang unik. Kalau kita lihat pembahasan dalam revisi UU IKN kemarin, jenis atau posisi dari Otorita IKN ini genus baru. Jadi, Otorita IKN ini setengah kementerian, setengah pemda. Maka namanya pemerintah daerah khusus atau pemdasus. Kita ingin membuat suatu sustainability, kita ingin menjadikan Nusantara ini salah satu mesin transformasi Indonesia pada 2045.
Dengan demikian, kita tidak mungkin berjalan sendiri. IKN merupakan bagian dari visi Indonesia 2045, di mana pada saat itu kita ingin mentas atau graduating dari negara berpenghasilan menengah menjadi negara berpenghasilan tinggi.
Baca juga: Kota Spons IKN dan Tantangan yang Mengikutinya
Dalam struktur organisasi Otorita IKN, berapa posisi yang belum terisi? Kenapa belum terisi dan kapan target terisi semua?
Salah satu yang kami minta dari revisi UU IKN adalah kami boleh merekrut talenta terbaik, tidak hanya dari PNS (pegawai negeri sipil), tetapi juga non-PNS. Di dalam UU IKN sebelumnya kita tidak bisa mencari, misalnya posisi direktur, dari swasta. Yang kami inginkan adalah, apa pun latar belakangnya, kalau dia yang terbaik di Indonesia, dia bisa masuk ke struktur organisasi Otorita IKN.
Harapan kami, dengan adanya Revisi UU IKN ini, sampai akhir 2023 semua struktur organisasi di Otorita IKN sudah lengkap. Dengan demikian, memasuki tahun 2024, kami sudah semakin kencang berlari.
Salah satu yang kami minta dari revisi UU IKN adalah kami boleh merekrut talenta terbaik, tidak hanya dari PNS (pegawai negeri sipil), tetapi juga non-PNS.
Kira-kira ada delapan posisi yang akan kami lelang. Beberapa di antaranya kami bidding (lelang) ulang karena sebelumnya tidak dapat talenta yang sesuai. Salah satunya untuk posisi direktur kecerdasan buatan. Itu spesifik sekali, kan. Kalau dari PNS terbatas, kami harus mengambil teman-teman dari swasta atau bahkan diaspora Indonesia yang ada di luar negeri.
Sejumlah lahan warga sudah digunakan untuk pembangunan infrastruktur pendukung IKN. Bagaimana pemerintah mencegah adanya ”kemiskinan baru” akibat warga yang konsumtif setelah menerima uang ganti rugi lahan?
Kira-kira dua minggu lalu kami mengadakan semacam pelatihan bagi warga untuk mengelola keuangan, terutama, bagi mereka yang mendapat ganti untung lahan. Intinya, agar warga bisa mengelola keuangannya.
Pelatihan itu juga mempersiapkan mereka menghadapi financial digital literacy, kemampuan keuangan secara digital. Harapannya, warga tidak ada yang terlilit dengan pinjaman online atau pinjol hanya untuk hal yang sifatnya konsumtif karena mereka tahu bakal mendapat uang ganti untung lahan, misalnya.
Di samping itu, juga kita membuat pelatihan lain bagi masyarakat. Beberapa di antaranya di bidang konfeksi, barista kopi, laundry, bakery, dan seterusnya. Juga yang berhubungan dengan pasokan sayuran. Hidroponik itu sangat booming. Bahkan, pelaku hidroponik ini sekarang kewalahan untuk menghadapi permintaan untuk para pekerja yang masuk ke IKN.
Jangan lupa, pekerja yang masuk ke IKN saat ini sudah mendekati 10.000 pekerja. Tentu mereka butuh segala sesuatu yang berhubungan dengan keseharian mereka. Harapan kami, justru masyarakat tidak menjadi penonton.
Untuk itu, kami reskilling untuk memberikan pengetahuan sesuai keinginan warga, sesuai dengan pasar yang ada. Selain itu, ada up skilling untuk mengembangkan kemampuan warga. Menyiapkan masyarakat itu sangat penting. Ini menjadi salah satu inti pembangunan dan ketangguhan Nusantara di masa depan.
Membangun IKN Nusantara itu tidak bisa sendirian. Harus dilakukan secara kolaboratif, gotong royong.
Apa yang Anda sampaikan soal IKN kepada publik?
Membangun IKN Nusantara itu tidak bisa sendirian. Harus dilakukan secara kolaboratif, gotong royong. Yang kita bangun adalah kota masa depan untuk Indonesia. Bukan hanya ibu kota biasa, melainkan juga ibu kota yang menjadi rujukan untuk dunia. Untuk menuju ke sana tentu harus dilakukan secara konsisten, berkesinambungan, dan dilakukan step by step.
Harapan saya, kita merasakan Nusantara ini adalah kita, kita adalah Nusantara. Marilah kita bangun ibu kota baru Indonesia sebagai lambang transformasi Indonesia untuk menyongsong masa depan di saat usia Indonesia 100 tahun, Indonesia emas.
Dengan satu semangat yang konsisten, kita akan melihat Indonesia emas di tahun 2045. Di saat itulah nanti kesejahteraan bangsa Indonesia seperti yang akan kita cita-citakan: dari negara berpenghasilan menengah menjadi negara berpenghasilan tinggi.