Progres penataan area sumbu kebangsaan Ibu Kota Nusantara pada tahap pertama mencapai 72 persen. Adapun paket penataan tahap kedua area tersebut sudah terkontrak.
Oleh
SUCIPTO, SUHARTONO
·5 menit baca
NUSANTARA, KOMPAS — Pemerintah terus memacu pembangunan Ibu Kota Nusantara. Tahap awal penataan sumbu kebangsaan sudah hampir beres. Pemerintah juga bakal melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama bandara very very important person (VVIP) dalam waktu dekat.
Hal itu terlihat dari sibuknya pembangunan di sekitar Istana Presiden di IKN, Jumat (6/10/2023). Selain istana, kantor kementerian, gedung galeri usaha kecil dan menengah, hingga rumah menteri mulai terlihat bentuknya. Sekitar 1 kilometer dari Istana Presiden, jembatan untuk area pejalan kaki juga sudah terbangun.
Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Danis H Sumadilaga mengatakan, dari data perkembangan terakhir pada 28 September 2023, penataan sumbu kebangsaan tahap I mencapai 72 persen. Sebelumnya, saat Presiden Joko Widodo datang ke IKN pada 21 September lalu, progres kemajuannya 69 persen. Penataan area itu akan terus dilakukan lantaran paket penataan untuk tahap II baru saja terkontrak.
Sumbu kebangsaan terletak di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN. Secara filosofis, sumbu kebangsaan merupakan ruang terbuka yang menjadi simbol hubungan harmonis antara alam, manusia, dan nilai luhur kebudayaan.
Secara imajiner sumbu kebangsaan akan menghubungkan Istana Presiden hingga Mangrove Ecopark melalui serial ruang terbuka, mulai dari Plaza Seremoni, Plaza Sipil/Bukit Bendera, Plaza Bhinneka, Science and Tech Park, Plaza Adi Budaya, Plaza Pertunjukan, hingga Plaza Demokrasi.
Kementerian PUPR mencatat, penataan sumbu Kebangsaan tahap I atau disebut juga Plaza Seremoni dilakukan secara bertahap dengan mekanisme design and build sejak Desember 2022. Penataan tahap I area ini terbagi menjadi beberapa zona, yakni zona 1 yang meliputi wetland bagian utara dan gedung Visitor Center.
Kemudian zona 2 terdiri dari ceremonial lawn, gedung retail dan galeri, plaza timur, plaza barat, dan bangunan toilet dan servis. Selanjutnya, zona 3 meliputi central promenade, forest walk, forest trail, mini ampitheater, dan wetland bagian selatan. Kemudian, zona 4 dan zona 5 terdiri atas shared street.
Di samping itu, kata Danis, pembangunan gedung dan kantor juga terus berlanjut. Progres pembangunan batch 1 yang meliputi paket terkontrak sejak 2019 hingga Maret 2023 telah mencapai 50,34 persen. Proyek-proyek tersebut seperti kawasan istana, gedung kementerian koordinator 1, 3, dan 4, serta jalan tol seksi 3A, 3B, dan 5A. Adapun batch 2 yang merupakan paket-paket terkontrak sejak April 2023 masih dalam proses perencanaan dan pemilihan penyedia.
Untuk mendukung tugas sehari-hari Presiden, Istana Presiden yang dibangun telah mencapai 28 persen dan Kantor Presiden 42 persen. Di sekitarnya terdapat kantor kemenko yang juga terus meningkat perkembangannya, yakni kemenko 1 sebesar 13 persen, kemenko 2 sebesar 7 persen, kemenko 3 sebesar 18 persen, dan kemenko 4 mencapai 20 persen. Adapun progres rumah menteri sudah 30 persen.
”UKM gallery sudah dalam penyelesaian struktur dan direncanakan bulan depan sudah masuk ke tahap arsitektur,” kata Danis saat dihubungi.
Di samping mengebut pembangunan gedung, pemerintah juga sedang menata jaringan pendukung. Beberapa di antaranya jaringan listrik, pipa gas, air, dan serat optik.
Terkait hal itu, Tenaga Ahli Bidang Komunikasi dan Juru Bicara Otorita IKN (OIKN) Troy Pantauw menambahkan, pembangunan IKN telah mewujudkan dua aspek krusial, yaitu transformasi digital dan keberlanjutan lingkungan. Dengan mengadopsi smart building guideline dan smart city blueprint, OIKN telah mengambil langkah-langkah penting menggabungkan teknologi canggih dan prinsip-prinsip keberlanjutan perencanaan dan pembangunan kota dengan komposisi enam sektor domain dengan 21 subdomain dan 67 layanan publik yang memanfaatkan teknologi digital.
Hal itu dimulai dari sistem pemerintahan, transportasi dan mobilitas, kehidupan masyarakat, sumber daya alam dan energi terbarukan, SDM dan industri, dan infrastruktur.
”Pembangunan infrastruktur aktif meliputi serat optik dan base transceiver station (menara BTS) dan infrastruktur pasif yang terdiri dari multi-utility tunnel yang digunakan untuk menampung beragam jaringan utilitas, seperti kabel serat optik, listrik, pipa air, dan lainnya,” ujarnya.
Menurut Troy, pembangunan solar farm kapasitas 50 MW serta pemasangan panel surya atap (solar rooftop) disiapkan sebagai salah satu sumber energi terbarukan pada tahun 2024.
Bandara VVIP
Saat peletakan batu pertama Hotel Nusantara pada 21 September 2023 lalu, Presiden Joko Widodo mengatakan, akan ada peletakan batu pertama proyek-proyek lain di IKN. Bahkan, Presiden mengatakan, itu bakal dilakukan hampir setiap bulan di tahun 2023 ini.
Desain terminal bandara VVIP IKN bakal memadukan unsur modern, kearifan lokal, dan ramah lingkungan.
Untuk itu, pada 3 Oktober 2023, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau lokasi calon bandara very very important person (VVIP) di Kelurahan Gersik, Kecamatan Penajam. Budi hadir bersama arsitek yang bakal terlibat dalam desain pembangunan bandara VVIP IKN, yakni Yori Antar, Adi Purnomo, serta Reza Wahjudi.
”Kami datang kemari untuk mengecek dan melakukan persiapan. Sebab, pada 1 November 2023 nanti ditargetkan akan dilakukan groundbreaking sebagai tanda dimulainya pembangunan bandara VVIP IKN,” ujar Budi.
Para arsitek diminta melihat langsung calon lokasi bandara agar bisa membuat desain yang berorientasi pada alam, sesuai konsep IKN. Budi mengatakan, kawasan hutan di area itu yang masih alami dan kondisinya bagus tidak akan ditebang saat pembangunan bandara kelak.
Desain terminal bandara VVIP IKN bakal memadukan unsur modern, kearifan lokal, dan ramah lingkungan. Dalam kunjungan beberapa waktu lalu, Yori Antar menjelaskan, arsitektur terminal bandara VVIP IKN akan didesain modern dengan tetap menonjolkan budaya Kalimantan.
”Jadi, tradisi dan budaya yang ada di sini sejak masa lalu akan kita bawa ke masa kini dan masa depan,” katanya.
Adapun Adi Purnomo mengatakan, bangunan di bandara VVIP akan mengadaptasi alam sekitar yang sudah eksis. Selain itu, untuk mengurangi penggunaan pendingin ruangan, prinsip green building akan diterapkan. Bangunan terminal, misalnya, menyerupai rumah panjang khas Kalimantan dengan sirkulasi udara dan celah cahaya masuk.
”Ini akan lebih hemat energi dibandingkan terminal pada umumnya,” ujarnya.