Suhita, Pembuka Akses Ekonomi dan Wisata Jatim
Kehadiran bus Trans Jatim menyangga mobilitas warga dan mengoneksikan tempat-tempat wisata di kota-kota yang dilalui.
Layanan angkutan umum massal terintegrasi di Jawa Timur terus ditambah dan diperluas jangkauannya agar semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan. Kehadiran moda transportasi darat ini tak hanya menyangga mobilitas warga, tetapi juga mengoneksikan tempat-tempat wisata di kota-kota yang dilalui.
Pemerintah Provinsi Jatim baru saja meresmikan bus Trans Jatim Koridor III Mojokerto-Gresik, Rabu (18/10/2023). Bus tersebut diuji coba hingga 31 Oktober 2023 sebelum beroperasi secara komersial. Adapun rute perjalanan yang ditempuh, mulai dari Terminal Kertajaya, Kota Mojokerto hingga di Terminal Balongpanggang, Gresik.
Sepanjang perjalanan itu, bus akan melewati Jalan Jayanegara, Jalan Majapahit, dan Jalan Gajah Mada di wilayah Kota Mojokerto. Selanjutnya, bus berkapasitas 20 tempat duduk dan 10 tempat untuk penumpang berdiri itu akan melewati Kecamatan Jetis, Gedeg, dan Dawarblandong di wilayah Kabupaten Mojokerto, serta Kecamatan Balongpanggang, Gresik. Layanan di koridor terbaru Trans Jatim ini dinamai Suhita.
Baca juga: Bus Trans Jatim Tulang Punggung Angkutan Umum Surabaya Raya
Kehadiran bus Trans Jatim Koridor III ini melengkapi layanan angkutan umum massal yang beroperasi sebelumnya yakni Koridor I Sidoarjo-Gresik-Surabaya dan Koridor II Mojokerto-Sidoarjo. Dengan adanya layanan transportasi umum massal ini, koneksi kota-kota di Jatim semakin kuat terutama di wilayah Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Kota Mojokerto, dan Kabupaten Mojokerto.
Pakar transportasi yang juga dosen Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno, menilai pengembangan layanan bus Trans Jatim Koridor I, II, dan III tergolong cepat. Alasannya, tidak mudah membangun tiga koridor dalam kurun waktu lebih kurang satu tahun.
Hal itu menandakan tingginya kepedulian Pemprov Jatim terhadap pembangunan layanan transportasi umum. Selain itu, juga membuktikan adanya komitmen yang kuat dari seluruh kepala daerah yang terlibat.
”Pemerintah daerah memiliki kesadaran yang baik bahwa transportasi umum yang aman, nyaman, dan terjangkau merupakan kebutuhan dasar masyarakat,” ujar Djoko, Kamis (19/10/2023).
Wakil Ketua Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) tersebut menambahkan, angkutan umum mampu memangkas pengeluaran masyarakat di sektor transportasi hingga 50 persen. Rata-rata biaya perjalanan masyarakat menghabiskan 30 persen dari total pengeluaran mereka. Dengan angkutan umum, biaya perjalanan hanya 15 persen.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong Pemprov Jatim untuk meningkatkan lagi layanan transportasi umum di wilayahnya. Salah satu upayanya adalah menyusun peraturan daerah tentang layanan transportasi umum sehingga memiliki payung hukum yang kuat. Selain itu, perda dapat menjamin adanya keberlangsungan layanan tersebut meskipun kepala daerahnya telah berganti.
Baca juga: Bus Modern Raden Wiijaya Teman Mengaspal di Surabaya Raya
Kepala Dinas Perhubungan Jatim Nyono mengatakan, Trans Jatim Koridor III ini melayani rute Terminal Kertajaya Mojokerto-Subterminal Balongpanggang Gresik dengan melintasi 40 halte. Jumlah armada bus yang dioperasionalkan 20 bus dan 2 bus cadangan.
Armada bus Trans Jatim Koridor III diberi nama Suhita yang diambil dari nama salah satu maharani Majapahit atau Ratu Majapahit keenam yang memerintah pada tahun 1429-1447 Masehi. Suhita juga kependekan dari Sarana Angkutan Umum yang Hebat, Inovatif, Tepat, dan Akurat.
”Bus ini beroperasi pukul 05.00-21.00 WIB dengan headway di jam sibuk 10-15 menit dan headway di jam nonsibuk 30 menit. Khusus di tanggal 18-31 Oktober 2023, masyarakat bisa menggunakan bus Trans Jatim Koridor III secara gratis,” kata Nyono.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa optimis Trans Jatim Koridor III menjadi bagian untuk mempermudah, mempercepat, menjangkau, dan menyediakan transportasi publik yang aman dan nyaman bagi masyarakat. Selain itu, tidak hanya membantu mobilitas masyarakat, tetapi juga mampu meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif karena menghubungkan ke destinasi wisata potensial.
”Trans Jatim Koridor III ini menghubungkan dua wilayah melalui jalan penghubung dengan beberapa destinasi wisata yang dapat dinikmati masyarakat. Kami optimis selain mempercepat dan mempermudah mobilitas masyarakat, ini juga meningkatkan sektor ekonomi terutama dari sektor pariwisata. Salah satunya wisata alam Bukit Kayu Putih ini,” kata Khofifah.
Dia menambahkan, keberadaan bus Trans Jatim Koridor I, II, dan III ini akan mempermudah mobilitas bagi warga di wilayah aglomerasi Surabaya (Surabaya-Gresik-Sidoarjo-Mojokerto). Masyarakat cukup membayar satu tiket umum sebesar Rp 5.000 atau Rp 2.500 bagi pelajar, santri, dan mahasiswa. Untuk tiket terusan hanya satu kali bayar bisa berpindah di koridor yang lain dengan menunjukkan karcis dan berlaku selama dua jam.
”Ke depannya, Trans Jatim akan bekerja sama dengan sektor wisata yang lain. Seperti di koridor sebelumnya, Trans Jatim bekerja sama dengan sektor UMKM, sektor pendidikan, dan kesehatan,” ujar Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama tersebut.
Pembayaran juga bisa dilakukan secara tunai agar semua kalangan masyarakat terfasilitasi untuk menaiki bus Trans Jatim.
Mantan Menteri Sosial itu menambahkan, bus Trans Jatim memiliki berbagai fasilitas penunjang yang dapat dinikmati penumpang. Salah satunya pembayaran menggunakan nontunai, yaitu QRIS, kartu elektronik (Flazz, Tapcash, Brizzi, e-money), dompet digital (Ovo, Dana, Shopee, Gopay, Astrapay), dan e-wallet.
”Pembayaran juga bisa dilakukan secara tunai agar semua kalangan masyarakat terfasilitasi untuk menaiki bus Trans Jatim,” ujarnya.
Tersedia juga fitur running teks yang berfungsi memberikan informasi kepada penumpang dalam bentuk teks dan suara. Ada juga telematika serta CCTV di dalam bus yang bertujuan menjaga keamanan dalam bus. Selain itu, ada kamera artificial intelligence (AI) yang berfungsi mendeteksi pengemudi yang mengantuk, main telepon pintar, atau melanggar kecepatan perjalanan dan marka.
Khofifah mengatakan, sejak diresmikan, animo masyarakat terhadap Trans Jatim terus meningkat. Dimulai pada Koridor I yang diresmikan pada 19 Agustus 2022, pola shifting masyarakat yang sebelumnya menggunakan kendaraan pribadi (R2/R4) beralih menggunakan bus dengan load factor 105 persen di tahun 2022 dan meningkat menjadi 115 persen di tahun 2023.
Sementara Trans Jatim Koridor II yang diresmikan pada 20 Agustus 2023 berhasil membantu menurunkan emisi gas buang di Jatim. Pemprov Jatim berkomitmen dengan adanya Trans Jatim ini membantu menurunkan polusi udara di koridor yang dilalui karena Trans Jatim sudah menggunakan mesin Euro 4 yang rendah emisi gas buang. Saat ini penumpang rata-rata Trans Jatim Koridor II mencapai 2.500-3.000 orang per hari.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim Doddy Zulverdi juga menyambut baik peluncuran Trans Jatim Koridor III ini. Menurut dia, Jatim memiliki ketahanan ekonomi yang luar biasa di tengah ketidakpastian ekonomi dunia. Untuk itu, peluncuran ini menjadi bagian untuk terus berusaha mencari peluang pengembangan ekonomi, salah satunya di bidang transportasi.
”Transportasi punya peran penting dalam mendorong mobilitas masyarakat makin tinggi dan menghubungkan pusat-pusat ekonomi baik yang lama dan baru. Mudah-mudahan Trans Jatim ini bisa memperkuat ketahanan ekonomi Jatim secara khusus dalam menghadapi tekanan ekonomi ke depannya,” katanya.
Baca juga: Surabaya Belum Integrasikan Tarif Layanan Bus
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati juga menyambut baik adanya Trans Jatim Koridor III ini yang melewati tiga kecamatan dan delapan desa di wilayahnya. Dia berharap ekonomi masyarakat yang desanya dilalui bus ini bisa berkembang signifikan.
”Alhamdulillah kami bersyukur sekali. Memang untuk kondisi jalan yang dilewati Trans Jatim ini adalah jalan kabupaten yang dilewati mulai dari masuk ke terusan jalan sudah diperbaiki mulai dari tahun 2012 dan terakhir perbaikan dilaksanakan di tahun 2017. Memang perlu ada perbaikan lagi di beberapa titik, tentunya kami akan koordinasi dengan pihak terkait,”ujarnya.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, kehadiran Trans Jatim Koridor III diyakini akan menggeliatkan aktivitas ekonomi dan UMKM, akses wisata, hingga potensi wisata sungai yang menjadi ciri khas Kota Mojokerto.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menambahkan, peluncuran Koridor III Trans Jatim ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang diupayakan Pemkab Gresik. Ia pun optimis Koridor III ini dapat mendongkrak pariwisata di Gresik, utamanya di Kecamatan Balongpanggang. Ia berharap destinasi wisata di Gresik dapat serasi dengan Kabupaten Mojokerto dan masyarakat Jatim lainnya.
”Seperti Nawa Bhakti Satya, kami membuat sembilan langkah kerja namanya Nawa Karsa. Salah satunya yang kami adopsi adalah sarana transportasi terpadu. Alhamdulillah perhatian Bu Gubernur luar biasa sehingga Kabupaten Gresik sudah terintegrasi dengan Trans Jatim koridor I Gresik-Surabaya-Sidoarjo yang sangat dirasakan sekali manfaatnya,” kata Fandi.