Dampak Kabut Asap, Siswa di Jambi Diminta Belajar dari Rumah
Kabut asap yang menyelimuti Jambi mulai berdampak luas pada kehidupan masyarakat. Pemprov Jambi memutuskan mengalihkan kegiatan belajar mengajar di sekolah menjadi pembelajaran daring.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·3 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Kabut asap mulai berdampak luas terhadap kehidupan masyarakat di Jambi. Untuk meminimalkan risiko kesehatan akibat kabut asap, Pemerintah Provinsi Jambi memutuskan mengalihkan kegiatan belajar mengajar di sekolah menjadi pembelajaran daring.
Pemberlakuan kegiatan belajar mengajar daring itu diputuskan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi dan berlaku bagi seluruh sekolah di Provinsi Jambi mulai Senin (2/10/2023). Setidaknya terdapat 760.410 siswa yang terdampak keputusan itu. Pembelajaran daring berlaku untuk sementara hingga Rabu (4/10/2023).
Pemerintah Kota Jambi juga mengeluarkan Surat Edaran Wali Kota Jambi Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pelaksanaan Kegiatan Belajar pada masa Bencana Kabut Asap di Kota Jambi. Pada Senin pagi, Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengeluarkan keputusan terbaru berupa Instruksi Antisipasi Dampak Kabut Asap di Jambi.
Instruksi ini mengatur penerapan aktivitas masyarakat lebih luas selama terpapar kabut asap. ”Kami ingin melindungi seluruh warga dari paparan kabut asap yang mulai mengganggu,” kata Fasha, Senin.
Fasha menambahkan, selama beberapa hari terakhir, kualitas udara di Kota Jambi masuk kategori tidak sehat. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jambi, pada Senin, angka PM 2,5 di Jambi rata-rata tergolong tidak sehat. Bahkan, pada Senin pukul 08.00 WIB, angka PM 2,5 di angka 160 sehingga tergolong sangat tidak sehat.
Sementara itu, pada September 2023, jumlah penderita infeksi saluran pernapasan akut di Kota Jambi mencapai 8.062 orang. Oleh karena itu, rumah sakit, puskesmas, klinik kesehatan, dan fasilitas kesehatan lain diminta agar menyediakan ruang pemulihan dan perawatan darurat yang lengkap dengan fasilitas oksigen, nebulizer, dan obat-obatan.
Saat ini, kata Fasha, Gugus Tugas Kesiapsiagaan dan Kewaspadaan Pencegahan dan Pengendalian Dampak Kabut Asap Kota Jambi telah dibentuk. Tim akan rutin memantau dan melaporkan secara periodik kepada publik mengenai hasil pengukuran kualitas udara. Telah dibuka juga layanan call center 112 Kota Jambi untuk menerima pelaporan masyarakat.
Juru Bicara Pemerintah Kota Jambi Abu Bakar mengatakan, pembelajaran daring berlaku untuk siswa di taman bermain, kelompok belajar, taman kanak-kanak, SD, SMP, dan SMA. Selama berlangsungnya pembelajaran jarak jauh, tiap-tiap sekolah diwajibkan tetap memberikan materi pembelajaran kepada anak didik. ”Agar anak-anak dapat tetap belajar dengan pembelajaran daring,” katanya.
Abu menambahkan, orangtua diminta terus mendukung anak-anaknya selama mengikuti pembelajaran dari rumah. Orangtua juga diminta mengawasi anak-anak agar tidak beraktivitas di luar rumah untuk sementara waktu. ”Kalau ke luar rumah, memakai masker,” ujarnya.
Dia juga mengingatkan, selama masa kabut asap, masyarakat harus tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat mengingat kerentanan tubuh meningkat akibat paparan asap. ”Segera periksakan diri jika mengalami keluhan kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat,” tuturnya.
Kami rasanya tidak sanggup kalau masih harus mengalami lagi kabut asap berkepanjangan seperti tahun-tahun silam.
Selain itu, Pemkot Jambi juga meminta agar kantor-kantor di Jambi dapat menerapkan pola bekerja dari rumah untuk sementara waktu bagi pegawainya yang memiliki riwayat kesehatan rentan atau sedang hamil.
Risma, orangtua siswa, di kawasan Thehok, Jambi, mengatakan, selama hampir sepekan ini, kondisi kabut asap semakin tebal. Oleh karena itu, dia mengaku lega ketika Pemkot Jambi memutuskan pembelajaran jarak jauh. ”Anak saya kalau sudah kena asap gampang batuk pilek,” tuturnya.
Risma pun mendesak tim gabungan di lapangan dapat berupaya lebih kuat untuk memadamkan kebakaran lahan. Ia juga mendesak penegak hukum tegas menindak para pembakar lahan. ”Kami rasanya tidak sanggup kalau masih harus mengalami lagi kabut asap berkepanjangan seperti tahun-tahun silam,” keluhnya.