Gunungan Sampah TPA Putri Cempo di Surakarta Terbakar
Gunung sampah di TPA Putri Cempo, Kota Surakarta, Jateng, terbakar, Sabtu (16/9/2023). Area yang terbakar diperkirakan 2 hektar. Cuaca panas diduga menjadi penyebab kebakaran tersebut.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Tumpukan sampah menggunung yang terbakar di TPA Putri Cempo, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (16/9/2023).
SURAKARTA, KOMPAS — Api membakar gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir Putri Cempo, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (16/9/2023). Area yang terbakar diperkirakan 2 hektar. Penyebab pasti kebakaran itu belum diketahui, tetapi cuaca panas diduga menjadi pemicu kebakaran.
Berdasarkan pantauan Kompas, hingga Sabtu pukul 17.00, kebakaran masih terjadi di gunungan sampah di sisi timur atau Blok B TPA Putri Cempo. Kepulan asap putih tampak membubung tinggi. Mobil pemadam kebakaran dan mobil tangki air silih berganti memasuki kawasan itu.
Sejumlah petugas susah payah mendaki gunungan sampah itu untuk menyemprot area yang masih terbakar. Dari balik asap, terlihat samar-samar sebagian area tumpukan sampah yang gosong setelah berhasil dipadamkan para petugas.
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Petugas berupaya memadamkan kobaran api yang muncul pada tumpukan sampah yang menggunung di TPA Putri Cempo, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (16/9/2023).
Kepala Seksi Pemadaman dan Keselamatan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surakarta Suratman menyampaikan, informasi munculnya titik api diterima sekitar pukul 12.30. Dia menyebut, penyebab kebakaran belum bisa dipastikan. Hal itu karena terjadinya kebakaran diketahui setelah munculnya kepulan asap.
”Sekarang kami berusaha melokalisasi api. Alhamdulillah, sebagian sudah bisa padam. Hanya saja, ini tumpukan sampah. Kemungkinan ada bara yang masuk ke dalam tumpukan. Ini kemungkinan pemadamannya agak susah,” kata Suratman.
Di sisi lain, Suratman juga menyoroti kontur lokasi kebakaran yang bentuknya menyerupai gunung. Titik api yang mesti dipadamkan terdapat pada perengan atau sisi tebing gunung sampah yang cukup sulit dijangkau. Padahal, cuaca yang sedang panas-panasnya disebut ikut mendorong perluasan sebaran api.
Terdapat delapan unit mobil pemadam kebakaran milik Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surakarta yang diterjunkan untuk menangani kejadian tersebut. Permohonan bantuan juga disampaikan kepada sesama pemadam kebakaran di wilayah tetangga seperti Karanganyar, Boyolali, Sragen, dan Sukoharjo.
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Petugas berupaya memadamkan kobaran api yang muncul pada tumpukan sampah yang menggunung di TPA Putri Cempo, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (16/9/2023).
Selain itu, mobil tangki air milik sukarelawan dan organisasi penanggulangan bencana daerah juga dikerahkan untuk membawa pasokan air guna memadamkan api.
”Kami belum bisa memprediksi pemadaman ini membutuhkan waktu berapa lama. Kejadian serupa pernah juga terjadi pada 2019. Ketika itu, waktu yang dibutuhkan sekitar seminggu. Paling parah tiga hari pertama, sisanya tinggal pendinginan saja,” kata Suratman.
Kemungkinan ada bara yang masuk ke dalam tumpukan. Ini kemungkinan pemadamannya agak susah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta Kristiana Hariyanti menyampaikan, luas lahan yang terbakar diperkirakan 2 hektar. Dia juga belum bisa memastikan penyebab kebakaran sesungguhnya. Namun, ia menduga, cuaca panas bisa jadi memicu terbakarnya sampah di titik tersebut.
”Untuk sementara, analisis kami adalah (kebakaran) berdasarkan suhu yang sangat tinggi. Kemudian, itu memicu gas metana yang sudah menumpuk di bawah tumpukan sampah sekian lama dan memunculkan percikan api,” kata Kristiana.
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Petugas berupaya memadamkan kobaran api yang muncul pada tumpukan sampah yang menggunung, di TPA Putri Cempo, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (16/9/2023).
Meski ada kebakaran, Kristiana menyebut, aktivitas pembuangan sampah tidak perlu dihentikan. Masyarakat tetap bisa melakukan pembuangan sampah seperti biasanya.
Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta menyiapkan area di sisi selatan TPA Putri Cempo untuk dijadikan tempat pembuangan sementara. Adapun volume sampah yang masuk sekitar 385 ton per hari.
Dalam penanganan kebakaran, Kristiana juga berkoordinasi dengan jajaran pemerintah lain seperti Dinas Kesehatan Kota Surakarta. Hal itu dibutuhkan sebagai mitigasi jika nantinya kepulan asap ikut berdampak negatif bagi warga yang tinggal di sekitar TPA tersebut.
”Ada dua unit ambulans yang sudah disiapkan. Tadi Dinas Kesehatan Kota Surakarta juga bergerak cepat dengan mengirimkan masker, menyiapkan oksigen, dan menyiapkan pula pemeriksaan dini semisal ada keluhan warga,” kata Kristiana.