Karyawan PLN Donasikan Listrik untuk 141 Kepala Keluarga di NTT
Karyawan PLN NTT donasikan listrik grtis bagi 141 kepala keluarga, kurang mampu di NTT. Jumlah 141 KK itu tersebar di sejumlah kabupaten. PLN juga bantu transplantasi terumbu karang di Maumere.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·4 menit baca
Penyerahan secara simbolis bantuan listrik bagi 141 kepala keluarga miskin dari karyawan PT PLN NTT. Bantuan ini merupakan bagian dari program Light Up The Dream PLN bagi warga miskin di NTT.
KUPANG, KOMPAS — Melalui program Light up The Dream, sejumlah karyawan PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur mendonasikan pemasangan meteran gratis ke 141 kepala keluarga, kategori miskin di sejumlah kabupaten di NTT. PLN NTT juga untuk ketiga kalinya melakukan transplantasi karang di kawasan taman wisata alam laut Teluk Maumere, Sikka.
Direktur Retail Niaga PLN Edi Srimulyanti pada penyalaan serentak secara online Zoom, Jumat (25/8/2023), mengatakan, progam Light up The Dream membawa harapan baru bagi saudara-saudara yang belum beruntung untuk menikmati listrik. Ini merupakan gerakan sederhana dari karyawan PLN untuk membantu sesama, menikmati kebahagiaan melalui penerangan listrik ini.
”Ada pepatah mengatakan, berbuat baik kepada orang lain, juga pada dasarnya berbuat baik bagi diri sendiri. Berbagi akan membawa kebahagiaan dari penerimanya, dan kita juga bisa merasakannya. Semoga Tuhan meridai apa yang dilakukan untuk membangun negeri tercinta,” kata Edi.
Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN Yusuf Didi Setiarto mengatakan, bantuan itu perwujudan dari nilai-nilai dasar akhlak yang menjadi jati diri perusahaan PLN. Gerakan ini sebagai bagian dari upaya meringankan beban hidup warga yang masih membutuhkan penerangan listrik.
Sudah sekian lama mereka memanfaatkan lilin, lampu teplok, dan lampu pelita ala kadarnya. Kehadiran listrik PLN yang diperoleh secara cuma-cuma itu mendorong mereka untuk bekerja serius dengan memanfaatkan sejumlah potensi sumber daya alam di daerah itu.
Bantuan program Light up The Dream itu telah disalurkan masing-masing unit PLN di NTT. PLN unit pelaksana pelayaanan pelanggan (UP3) Kupang sebanyak 38 kepala keluarga (KK), 56 KK di PLN UP3 Sumba, PLN UP3 Flores bagian barat sebanyak 21 KK, dan 26 KK bagi PLN UP3 Flores Timur. Target bantuan itu diprioritaskan bagi warga kurang mampu di daerah itu yang selama puluhan tahun belum menikmati listrik.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT I Gede Agung Sindu hadir langsung di lapangan, di Manggarai Barat, pada pembukaan penyalaan itu. Ia didampingi Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Flores bagian barat dan jajaran.
Diharapkan terumbu karang di lokasi ini tumbuh bagus dan semakin memperindah kawasan bawah laut sehingga wisatawan semakin banyak yang datang. (Alfons Kadueng)
Agung Sindu melakukan penyalaan listrik perdana di rumah Edit, warga Labuan Bajo.Edit selama ini memanfaatkan listrik yang disambung dari listrik milik tetangga.
Nursiah (50), warga Kelurahan Namodale, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, bagian dari PLN UP3 Kupang, merasa bangga dan senang. Setelah 23 tahun menikah, baru mendapatkan listrik secara gratis dari pemerintah, dalam hal ini PLN. Selama ini ia menggunakan tiga lampu pelita dari botol obat bekas dengan bahan bakar minyak tanah dan sumbu bekas kompor.
”Beberapa hari sebelumnya, ada petugas PLN datang ke rumah. Ia mengatakan akan memasang meteran listrik. Saya kaget karena saya tidak pernah mengajukan pemasangan itu, juga tak punya uang. Ternyata itu bantuan gratis. Terima kasih PLN, saya dan keluarga bisa bergerak bebas di malam hari. Rumah juga tidak lagi terpapar gelagah lampu pelita yang hitam,” kata Nursiah.
Nursiah sehari-hari sebagai perajin tenun ikat, sedangkan suaminya sebagai nelayan. Saat cuaca buruk, suami membantu Nursiah menenun. Kehadiran listik di rumah itu membantu keluarga itu untuk menenun pada malam hari.
Tidak hanya itu, PLN juga melakukan penanaman terumbu karang di Taman Wisata Alam Laut di Pulau Kojadoi, Kabupaten Sikka, melalui progam tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Kegiatan ketiga kali ini selalu bekerja sama dengan Maumere Diver Community. Mereka menerapkan teknik transplantasi terumbu karang berkelanjutan di Kawasan Konservasi Perairan Desa Kojadoi, Sikka.
Kojadoi merupakan desa wisata bahari di Taman Wisata Alam Laut gugus pulau teluk Maumere. Ini merupakan salah satu wisata unggulan di Sikka. Cukup banyak wisatawan berkunjung ke pulau ini terutama setiap hari libur.
Transplantasi karang dilakukan dengan pembuatan substrat dan media rak serta penanaman karang di laut. Kegiatan ini juga termasuk monitoring dan evaluasi. Berlangsung setiap bulan, berturut-turut selama satu tahun, Agustus 2023 sampai dengan Juli 2024. Jenis terumbu karang yang dibudidayakan adalah Acropora branching, Acropora milepora, Acropora hyacinthus, dan beberapa jenis lain.
Alfons Kadueng, perwakilan BKSDA Maumere, mengucapkan terima kasih kepada PLN. Melalui program TJSL, PLN telah membantu melestarikan lingkungan, terutama kawasan taman wisata alam laut gugus pulau Teluk Maumere.
”Diharapkan terumbu karang di lokasi ini tumbuh bagus dan semakin memperindah kawasan bawah laut sehingga wisatawan semakin banyak yang datang,” katanya.