Aliran Listrik untuk 35 Persen Pelanggan di Kaltim Belum Pulih
Distribusi listrik bermasalah di Kaltim akibat gangguan sistem kelistrikan interkoneksi Kalimantan dari pukul 10.43 Wita, Selasa (8/8/2023). Hingga pukul 15.09 Wita, aliran listrik untuk 35 persen pelanggan belum normal.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Sistem kelistrikan interkoneksi Kalimantan mengalami gangguan sejak pukul 10.43 Wita, Selasa (8/8/2023). Hal ini menyebabkan listrik padam di sebagian besar wilayah Kalimantan Timur. Hingga pukul 15.09 Wita, PLN telah menangani kendala tersebut sehingga 65 persen palanggan sudah teraliri listrik kembali.
Melalui keterangan tertulis, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Kalimantan Timur-Kalimantan Utara (Kaltimra) menyatakan, padamnya listrik tersebut terjadi akibat gangguan pada sistem kelistrikan interkoneksi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Itu mengakibatkan terputusnya distribusi listrik ke sebagian besar pelanggan di Kalimantan Timur.
Dalam catatan PLN, distribusi listrik terganggu di Kota Balikpapan, Samarinda, Penajam Paser Utara, Paser, Bontang, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan sekitarnya. PLN kemudian melakukan investigasi dan proses penormalan. Pukul 15.09 atau sekitar empat jam setelah gangguan, distribusi listrik kembali normal secara bertahap.
”Dapat kami sampaikan bahwa pukul 15.09 Wita progres penormalan kepada pelanggan terdampak di Kalimantan Timur sudah mencapai 65 persen,” kata Manager Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan UID Kaltimra Dana Puspita Sari.
Ia mengatakan, 91 penyulang telah kembali normal sehingga sudah bisa mendistribusikan listrik kepada pelanggan. Saat ini, kata Puspita, tersisa 59 penyulang yang sedang dicek dan ditangani PLN agar distribusi listrik ke 35 persen pelanggan bisa normal kembali.
Penyulang adalah jaringan PLN yang berfungsi menyalurkan energi listrik tegangan 20.000 volt dari gardu induk menuju gardu distribusi. Dengan demikian, aliran listrik bisa sampai ke konsumen dengan tegangan 380 volt atau 220 volt.
Di Kota Balikpapan sendiri, pemadaman listrik hampir merata. Pada pukul 15.00 Wita, baru permukiman di sekitar daerah Jalan Soekarno-Hatta yang sudah normal. Adapun di kawasan permukiman Balikpapan Baru, listrik masih padam. Hal ini membuat sejumlah pekerja yang menggunakan laptop dan gawai harus bekerja di kafe yang memiliki genset.
Di sekitar ruko Balikpapan Baru, misalnya, sejumlah warga berjejer dan bekerja di depan laptop. Winaldi (41), salah satu pengunjung kafe, mengatakan, ia biasanya bekerja di studio pribadinya untuk mengedit video. ”Di rumah tidak ada genset, jadinya mencari kafe saja biar kerjaan cepat selesai,” katanya.
Warga lain, Agnes (53), juga menggunakan genset sebagai pengganti listrik di toko kelontong miliknya. Ia berharap gangguan distribusi listrik ini segera diatasi. Sebab, ia hanya memiliki genset berbahan bakar solar dengan persediaan solar terbatas.
Suaminya sudah berupaya mengantre untuk mendapatkan solar sejak siang, tetapi belum mendapatkan bahan bakar untuk gensetnya. ”Kata suami, antre bareng truk-truk,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Puspita mengatakan, PLN sudah bekerja sejak mendapat laporan adanya gangguan pada sistem kelistrikan interkoneksi ini. Sejumlah masalah, katanya, sudah terdeteksi dan bisa ditangani. Ia melanjutkan, kepada sekitar 35 persen pelanggan PLN di Kaltim diharap bersabar.
”Saat ini sedang dalam penanganan petugas kami dan diupayakan penormalan secara bertahap secepatnya,” kata Puspita.