Surabaya Perkuat Layanan Pengumpan Wirawiri Suroboyo
Pemerintah Kota Surabaya mengoperasikan dua rute baru Wirawiri Suroboyo untuk memperkuat layanan angkutan umum terintegrasi dengan Suroboyo Bus, Trans Semanggi Suroboyo, dan kereta api.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya memperkuat pelayanan Wirawiri Suroboyo dengan menambah dua rute baru. Angkutan pengumpan Suroboyo Bus dan Trans-semanggi Suroboyo ini sekarang melayani tujuh trayek dari sebelumnya lima trayek.
Dua trayek baru itu ialah FD06 dari Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) sampai Lakarsantri dan FD07 dari Terminal Bratang sampai Stasiun Surabaya Pasarturi. Kedua rute secara resmi beroperasi sejak Senin (10/7/2023).
Angkutan ini berupa minibus Toyota Hiace dan Daihatsu Grand Max berpenyejuk udara dengan tarif Rp 5.000 terintegrasi bus dan dibayarkan non-tunai. Adapun kapasitas angkutnya 10 penumpang (Grand Max) dan 14 penumpang (Hiace).
”Dengan tujuh trayek, Wirawiri yang dioperasikan sudah 52 unit sesuai yang disiapkan sejak awal tahun,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tundjung Iswandaru, Rabu (12/7/2023).
Angkutan feeder atau pengumpan ini akan terus dikembangkan sehingga dapat menggantikan peran kejayaan lyn atau mobil penumpang umum yang dulu melayani angkutan perkotaan Surabaya. Sampai dengan tahun 2000, lyn pernah beroperasi sebanyak 4.000 unit melayani 58 rute dalam kota dan 15 rute antardaerah (Sidoarjo dan Gresik).
Lima rute Wirawiri yang telah beroperasi sebelumnya atau sejak 2 Maret 2023 ialah FD01 Terminal Benowo-Tunjungan, FD02 PNR (parkir dan menumpang) Mayjen Sungkono-Balai Kota Surabaya, FD03 TIJ-Kedung Asem, FD04 Penjaringan Sari-Gunung Anyar, dan FD05 Puspa Raya-HR Muhammad.
”Pengoperasian rute baru telah melalui kajian dan pertimbangan untuk integrasi, terutama dengan angkutan massal, misalnya kereta api,” kata Tundjung.
Integrasi dengan KA bisa dilakukan melalui trayek FD07 dari Terminal Bratang melewati Stasiun Surabaya Gubeng sampai Stasiun Surabaya Pasarturi. Rute ini juga terhubung dengan layanan bus Trans Semanggi Suroboyo atau Teman Bus dari Kementerian Perhubungan.
Tundjung melanjutkan, FD06 dioperasikan untuk persiapan terhubung dengan angkutan serupa atau lainnya dengan Kabupaten Gresik di Jalan Raya Menganti. FD06 juga menggantikan peran bus Trans Semanggi Suroboyo yang melayani sampai SPBU Lidah Wetan. Sebagian rute bus dapat dialihkan ke arah Universitas Negeri Surabaya Kampus Lidah Wetan.
Sampai dengan tahun depan, Surabaya berusaha keras menambah angkutan Wirawiri sehingga dapat beroperasi 174 unit. Adapun skema pengoperasiannya ialah 36 unit pada 2022 dan baru beroperasi Maret 2023, 67 unit pada 2023 dan diharapkan selesai pada akhir tahun ini, serta 71 unit pada 2024. Ada 16 rute lagi yang disiapkan.
Secara terpisah, pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, Pemerintah Kota Surabaya sudah sepatutnya memperkuat layanan angkutan umum yang selamat, aman, andal, nyaman, terjangkau, dan terintegrasi. Sistem transportasi umum mencerminkan kemajuan peradaban metropolitan sekaligus ibu kota Jawa Timur berpopulasi 3 juta jiwa ini.
Djoko mengingatkan, layanan angkutan massal lainnya, misalnya busway (Transjakarta), kereta rel listrik di Jabodetabek dan Jogja-Solo, LRT di Jabodetabek dan Palembang, dan kereta ke bandar udara di Jakarta, Sumatera Utara, dan Yogyakarta sebenarnya pernah ditawarkan ke Surabaya dan Jatim. Akan tetapi, pengembangan angkutan massal tersebut belum mendapat respons cepat.
”Jika mayoritas warga metropolitan bermobilitas dengan kendaraan pribadi, sepeda motor atau mobil yang membuat kemacetan, itu memperlihatkan kesadaran yang rendah dalam produktivitas kerja,” kata Djoko.
Di sisi lain, layanan pengumpan dan bus yang ada saat ini belum dapat mengimbangi kekuatan angkutan perkotaan sampai tahun 2000. Ketika itu, selain pengoperasian 4.000 lyn dengan 73 trayek, juga pernah beroperasi bus-bus kota yang melayani 21 trayek dengan kekuatan 200-300 bus. Padahal, Suroboyo Bus dan Trans Semanggi Suroboyo yang beroperasi saat ini baru melayani lima trayek yang berbeda dengan rute bus kota yang pernah ada.