Polresta Banyumas Dalami Temuan Empat Kerangka Diduga Bayi di Lahan Kosong
Pada 15 Juni ditemukan tulang seperti tulang manusia yang dibungkus daster. Berdasarkan uji forensik, tulang itu adalah tulang bayi yang berusia 1 hari-1 tahun. Pada 21 Juni ternyata ditemukan tiga makam lagi.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Banyumas mendalami penemuan kerangka tulang belulang bayi di lahan kosong di tepi Sungai Banjaran, tepatnya di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Hingga kini setidaknya ditemukan empat kerangka. Satu kerangka dipastikan kerangka bayi, tiga kerangka lainnya masih diperiksa dokter forensik. Sebanyak lima saksi diperiksa.
”Di TKP ini kami menemukan empat kuburan. Saat pemilik tanah, yaitu Pak Tomo, membersihkan daerah ini, menggali tanah pada 15 Juni, ditemukan tulang seperti tulang manusia yang dibungkus daster. Dari hasil dokter forensik, itu adalah tulang bayi yang berusia 1 hari-1 tahun. Kemudian dilakukan penyelidikan, pada 21 Juni ternyata ditemukan tiga makam lagi,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota Banyumas Komisaris Besar Edy Suranta Sitepu di Purwokerto, Kamis (22/6/2023).
Edy mengatakan, tulang belulang yang juga diduga kerangka bayi itu antara lain dibungkus dengan kain warna biru, kain pembungkus kasur, dan dibungkus kain singlet (kaus dalam). ”Semua sudah diserahkan ke laboratorium forensik dan kami masih melakukan penyelidikan. Tim masih bekerja di lapangan terkait pelaku apakah ini korban aborsi atau lainnya,” katanya.
Menurut Edy, pihak kepolisian juga masih mencari dan menggali lokasi sekitar lahan kosong itu untuk memastikan apakah masih ada kuburan lain atau tidak. ”Kami sudah memeriksa lima saksi terkait kasus ini, baik itu yang menggali dan saksi-saksi yang lainnya,” ujarnya.
Seperti diketahui, penemuan tulang ini pertama kali didapati oleh Slamet (44) dan Purwanto (42) saat sedang mencangkul gundukan tanah milik Tomo (46) warga Tanjung di RT 001 RW 004 untuk diratakan, Kamis (15/6/2023).
Ada dugaan tulang bayi yang ditemukan tersebut merupakan korban aborsi.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banyumas Komisaris Agus Supriadi menambahkan, untuk kepentingan penyidikan, pihaknya saat ini melakukan tes DNA untuk mencari tahu pelaku dan orangtua korban. ”Ada dugaan tulang bayi yang ditemukan tersebut merupakan korban aborsi. Namun, kami masih terus mendalaminya,” ujarnya.
Ketua RT 001 Saryono (52) mengatakan, selama tiga tahun menjabat sebagai RT, tidak pernah ada orang luar yang mencurigakan di kawasan itu. Apalagi, di sana adalah tanah kosong di tepi sungai yang juga terdapat banyak tumpukan sampah. Hanya saja, menurut dia, di tanah itu pernah ada sebuah gubuk yang ditempati oleh seorang bapak dengan anak perempuannya.
”Gubug itu ditempati oleh bapak dan anak perempuan. Umur anaknya sekitar 30 tahun. Orangnya tertutup. Mereka tinggal di situ untuk menjaga tanah Pak Tomo. Januari atau Februari sudah pindah,” ujarnya.