Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan, situasi Papua masih kondusif. TNI menggunakan pendekatan komunikatif dan langkah persuasif di Papua, termasuk upaya pembebasan pilot Susi Air.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Panglima TNI Laksamana Yudo Margono kembali menegaskan sikap TNI untuk tetap menggunakan pendekatan komunikatif dan langkah persuasif dalam menjaga situasi dan kondisi keamanan daerah di Papua. TNI juga terus mengupayakan pembebasan pilot Susi Air yang ditawan pihak kelompok kriminal bersenjata sejak Februari 2023.
Pernyataan itu disampaikan Panglima TNI menjawab perihal kondisi keamanan di Papua dan upaya pembebasan Philip Mark Mehrtens, pilot Susi Air, yang masih ditawan pihak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
Seusai memberikan keterangan mengenai pelaksanaan forum Pertemuan Panglima Angkatan Bersenjata ASEAN (ASEAN Chiefs of Defence Force Meeting/ACDFM) tahun ke-20 di Nusa Dua, Badung, Bali, yang berakhir pada Rabu (7/6/2023), Yudo menanggapi pertanyaan wartawan.
”Sudah sering saya sampaikan, kami tetap berusaha mengupayakan menemukan dan menyelamatkan tanpa menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat setempat,” kata Yudo menanggapi perihal upaya pembebasan pilot Susi Air tersebut.
Yudo menambahkan, pihaknya mengutamakan pendekatan dialog dan berkoordinasi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan penjabat Bupati Nduga dalam mengupayakan pembebasan Philip dari tawanan KKB.
Yudo menyatakan, para tokoh di Papua, termasuk penjabat Bupati Nduga, menyanggupi untuk mengupayakan pembebasan pilot Susi Air tersebut dan meminta Panglima TNI agar tidak melancarkan operasi militer di Papua.
”Sehingga kami tetap mengupayakan menjaga kondusivitas distrik setempat supaya masyarakat tidak mengungsi akibat diserang kelompok itu,” kata Yudo lebih lanjut.
Pemberitaan Kompas.id pada 25 Mei 2023 menyebutkan, Kodam XVII/Cenderawasih dan Polda Papua mengedepankan pendekatan negosiasi dan pelibatan tokoh agama dalam upaya pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang saat ini masih ditawan KKB. Disampaikan Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal Izak Pangemanan, pembebasan Philip terus diupayakan dan upaya pembebasannya tidak akan menggunakan strategi yang berdampak pada jatuhnya korban.
Materi latihan gabungan ini tentang keamanan maritim, pencarian dan pertolongan atau SAR, dan kegiatan bakti sosial di wilayah Natuna
Lebih lanjut Panglima TNI menyatakan, pihaknya tidak menambah jumlah pasukan terkait penjagaan di Papua. Menurut Yudo, pasukan TNI yang beberapa waktu lalu diberangkatkan ke sejumlah daerah, termasuk Papua, NTT, dan Kalimantan, itu merupakan pasukan pengganti. ”Yang saya lepas itu pasukan pengganti,” kata Yudo.
Stabilitas kawasan
Adapun mengenai ACDFM yang dilangsungkan di Nusa Dua, Badung, sejak Senin (5/6), Panglima TNI mengatakan, pertemuan itu merupakan forum rutin yang dilaksanakan serangkaian dengan pertemuan ASEAN. Panglima TNI menjadi Ketua ACDFM 2023 mengikuti keketuaan Indonesia di ASEAN 2023.
Serangkaian acara penutupan ACDFM 2023 itu dilaksanakan pula serah terima keketuaan forum ACDFM dari Indonesia ke Laos. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyerahkan bendera lambang ACDFM kepada pimpinan delegasi Laos, yakni Wakil Menteri Pertahanan Laos yang juga Kepala Staf Umum Tentara Rakyat Laos Letnan Jenderal Khamlieng Outhakaisone.
Dalam jumpa pers seusai acara penutupan, Yudo menyebutkan, forum ACDFM 2023 di Bali membawahkan dua pertemuan bidang kemiliteran, yaitu ASEAN Military Intelligence Meeting (AMIM) dan ASEAN Military Operation Meeting (AMOM) serta diisi sesi pertukaran pandangan dari setiap pimpinan angkatan bersenjata negara-negara anggota ASEAN.
”ACDFM menjadi pusat kerja sama militer di ASEAN, dihadiri para panglima militer negara ASEAN, termasuk kehadiran (delegasi) Timor Leste,” kata Yudo tentang forum ACDFM 2023.
Terkait forum ACDFM 2023, menurut Yudo, para pemimpin delegasi ACDFM bersepakat menjaga dan membina hubungan baik, termasuk dengan mengadakan pertemuan masing-masing matra angkatan bersenjata, dalam rangka menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan ASEAN.
Para pemimpin delegasi ACDFM 2023 juga sepakat mendukung perluasan kerja sama ASEAN melalui ASEAN Outlook on Indo-Pacific, khususnya dalam perspektif bidang pertahanan dengan mitra dialog ASEAN. ASEAN juga dapat memperluas kerja sama dalam lingkup kerja sama maritim, konektivitas, pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs), dan kerja sama ekonomi.
Yudo mengatakan, serangkaian dengan kerja sama ASEAN bidang militer itu, dalam forum ACDFM 2023 di Bali disepakati untuk merealisasikan rencana latihan gabungan militer nontempur di wilayah Laut Natuna utara, yang melibatkan militer dari semua negara anggota ASEAN.
Latihan bersama negara anggota ASEAN direncanakan digelar September 2023 dengan nama ASEAN Solidity Exercise in Natuna (ASEC) 01.
”Materi latihan gabungan ini tentang keamanan maritim, pencarian dan pertolongan atau SAR, dan kegiatan bakti sosial di wilayah Natuna,” kata Yudo.