Sesudah Lima Pekan, Dukun Gadungan yang Culik Orang Rimba Berhasil Ditangkap
Pencarian dukun gadungan yang menculik warga dari komunitas Orang Rimba di wilayah Terab, Jambi, akhirnya membuahkan hasil. Dukun gadungan itu berhasil ditemukan oleh Orang Rimba lalu diserahkan ke polisi.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·3 menit baca
DOKUMENTASI POLRES SAROLANGUN
Komunitas Orang Rimba di wilayah Terab berdialog dengan aparat kepolisian terkait penyelesaian hukum dukun gadungan yang melakukan penculikan, Rabu (17/5/2023), di Kabupaten Sarolangun, Jambi.
JAMBI, KOMPAS — Setelah lima pekan lebih, dukun gadungan yang membawa lari Induk Nyado, warga dari komunitas Orang Rimba di wilayah Terab, Jambi, akhirnya berhasil ditemukan oleh warga, Rabu (17/5/2023) malam. Demi menghormati penegakan hukum, komunitas Orang Rimba membawa pelaku ke markas kepolisian terdekat untuk proses hukum selanjutnya.
Orang Rimba menemukan dukun gadungan yang biasa dipanggil Datuk Samsu itu di Simpang Emal, Kabupaten Sarolangun, Jambi, Rabu sekitar pukul 21.30 WIB. Penemuan pelaku itu terjadi setelah warga menemukan Induk Nyado pada sore hari sebelumnya.
Dukun gadungan tersebut lalu diserahkan kepada polisi. Pada Kamis (18/5/2023), Samsu dipindah ke tahanan Kepolisian Resor Sarolangun. ”Kami menghormati supayo pelaku diproses bapak polisi, sesuai hukum negara,” kata Temenggung Ngelembo, pimpinan adat Orang Rimba di wilayah Terab.
Induk Nyado hilang karena diduga diculik oleh dukun gadungan tersebut pada 11 April 2023. Setelah mengetahui hilangnya perempuan itu, komunitas Orang Rimba berupaya melakukan pencarian. Mereka pun melaporkan dugaan penculikan itu ke Kepolisian Sektor Air Hitam di Sarolangun. Namun, pencarian baru membuahkah hasil setelah lima pekan berselang.
Dua remaja membawa beras bantuan bagi komunitas Orang Rimba di Sarolangun, Jambi, Minggu (3/7/2022). Bantuan itu disalurkan oleh Kepolisian Daerah Jambi.
Selama ini, Datuk Samsu dikenal sebagai pedagang ikan segar yang berjualan keliling hingga ke kelompok-kelompok Orang Rimba di wilayah penyangga Taman Nasional Bukit Duabelas. Dia juga dikenal sebagai dukun karena mengaku bisa menyembuhkan penyakit. Namun, peristiwa hilangnya Nyado mengungkap praktik gadungan sang dukun.
Ngelembo menjelaskan, setelah dukun gadungan itu ditangkap, sempat muncul perdebatan mengenai penanganan hukum bagi pelaku. Namun, komunitas adat itu akhirnya mengambil keputusan untuk menyerahkan pelaku ke penegak hukum.
Meski begitu, Ngelembo menyebut, dalam rapat adat sebelumnya, pimpinan kelompok itu bersepakat menerapkan denda adat kepada Datuk Samsu berupa 500 lembar kain sebagai ”cuci kampung” dan 500 lembar kain sebagai ”pemecat”. Keduanya dimaknai sebagai tradisi membersihkan dari tindakan kejahatan dan asusila kepada Orang Rimba.
Apalagi, peristiwa hilangnya Nyado juga menimbulkan gelombang ketakutan. ”Induk-induk lainnya ketakutan. Mereka lari masuk ke dalam rimba,” ujar Ngelembo.
IRMA TAMBUNAN
Warga komunitas Orang Rimba melaksanakan ritual memandikan bayi di wilayah Punti Kayu, Taman Nasional Bukit Duabelas, Jambi, Sabtu (2/7/2022). Pelestarian hutan perlu diperkuat sebagai ruang hidup bagi komunitas pedalaman itu.
Mangku Nyela, wakil pimpinan Orang Rimba di wilayah Terab, mengaku telah berbicara dengan Induk Nyado. Dari hasil pembicaraan itu, Nyado mengaku mengaku tidak sadar saat diculik. Oleh karena itu, dia diduga dibawa pergi di bawah pengaruh sang dukun. ”Katanyo tidak sadar dibawa pergi,” ujarnya.
Kapolres Sarolangun Ajun Komisaris Besar Imam Rachman mengatakan, pelaku masih ditahan dan dimintai keterangan. Selain itu, alat bukti dan keterangan saksi terkait kejadian tersebut masih dikumpulkan.
Induk-induk lainnya ketakutan. Mereka lari masuk ke dalam rimba.
Imam menambahkan, untuk penyelesaian konflik itu, dimungkinkan ada masukan dari tokoh adat setempat. Hal itu supaya penyelesaian yang dilakukan berjalan adil.
”Saya telah meminta penyidik melibatkan para tokoh suku anak dalam untuk penyelesaian masalah ini,” kata Imam. Ia pun mengimbau masyarakat menahan diri sampai penanganan kasus ini tuntas.
Kepala Balai Taman Nasional Bukit Duabelas Yunaidi mengatakan, saat mengetahui informasi penculikan warga Orang Rimba itu, instansi tersebut langsung ikut melakukan pencarian. Instansi itu juga mengerahkan pemuda rimba yang kini menjadi polisi rimba untuk turun membantu pencarian.