Sirkuit MXGP di Pusat Kota Mataram Bakal Menjadi Magnet Penonton
Selain di Sumbawa, seri MXGP 2023 NTB juga berlangsung di Lombok. Sirkuitnya berada di pusat kota Mataram sehingga akan memudahkan penonton untuk datang ke sana.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Sebanyak dua seri balapan kejuaraan dunia motokros atau MXGP akan digelar di Nusa Tenggara Barat pada 2023. Selain di Sumbawa, balapan juga akan berlangsung di Kota Mataram, Lombok. Letak sirkuit yang berada di pusat kota, yakni eks Bandara Selaparang, diharapkan bisa menarik minat sekaligus memudahkan penonton.
Menurut Kalender MXGP Musim 2023, NTB akan menjadi lokasi penyelenggaraan MXGP seri ke-10 dan ke-11. Seri ke-10 akan digelar di Sirkuit Samota, Sumbawa, pada 23-25 Juni 2023. Adapun seri ke-11 digelar di Sirkuit MXGP Lombok di Eks Bandara Selaparang di Kota Mataram, 1-2 Juli 2023.
Pembangunan sirkuit telah mulai berlangsung dan ditargetkan selesai menjelang balapan. Termasuk di Lombok. Peletakan batu pertama, menurut Gubernur NTB Zulkieflimansyah dalam keterangan persnya, Rabu (10/5/2023), telah dilakukan pada Selasa (9/5/2023) kemarin.
”Menggelar dua seri MXGP di NTB tidak mudah. Tapi, manfaat tidak langsung dan dampak ekonomi dari penyelenggaraan di eks bandara ini akan sangat luar biasa di masa depan,” kata Zulkieflimansyah.
Perancang Sirkuit MXGP Eks Bandara Selaparang Mataram Noval Hadi menjelaskan, sirkuit MXGP Lombok memiliki panjang lintasan 1,6 kilometer dengan 16 tikungan. Menurut Noval, dengan dasar sirkuit pada lahan yang rata, sirkuit MXGP Lombok seperti grass track indoor berstandar internasional.
”Layout ini juga sudah memiliki fasilitas skybox, vvip, dan area umum. Adapun untuk handicap (tingkat kesulitan) masih kami rahasiakan,” kata Noval.
Noval menambahkan, lokasi Sirkuit MXGP Lombok memang berada di pusat kota. Tetapi, hal itu menguntungkan karena mudah diakses oleh para penonton.
Eks Bandara Selaparang yang terakhir beroperasi pada 2011 berada di kawasan Rembiga, Selaparang. Lokasinya sangat strategis karena mudah dijangkau dengan transportasi. Termasuk dekat dengan akomodasi di Kota Mataram dan sekitarnya.
Hal itu akan sangat memudahkan penonton lokal asal Lombok. Termasuk penonton dari luar NTB, misalnya, yang datang menggunakan pesawat dan turun di Bandara Lombok atau dengan kapal melalui Pelabuhan Lembar.
Kondisi itu sangat berbeda dengan MXGP Samota Sumbawa. Setidaknya penonton dari luar harus menggunakan dua kali penerbangan ke Bandara Lombok, kemudian ke Bandar Udara Sultan Muhammad Kaharuddin III Sumbawa Besar. Mereka bisa menggunakan jalur darat dan menggunakan kapal ke Sumbawa dengan perjalanan sekitar enam jam dari Lombok.
Meski demikian, untuk menarik penonton, tidak hanya karena kemudahan akses dan tersedianya akomodasi. Menurut Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) NTB Dewantoro Umbu Joka, sebagai olahraga minat khusus, perlu dibuatkan paket semenarik mungkin.
”Sehingga peminat MXGP tertarik. Tentu dibutuhkan sinergi dengan Ikatan Motor Indonesia karena ini pangsa pasarnya untuk penikmat motokros,” kata Umbu.
Selain mulainya pembangunan sirkuit, penjualan tiket menonton MXGP Sumbawa dan Lombok juga telah dibuka. Baiq Yulia dari Hubungan Masyarakat MXGP dalam keterangan persnya, Rabu (10/5), mengatakan, tiket menonton MXGP, baik di Sumbawa maupun Lombok, dibagi dalam beberapa kelas, mulai dari Festival, Paddock, VIP, dan VVIP.
Yulia mengatakan, harga tiket untuk kelas festival Rp 50.000 untuk dua hari atau Rp 25.000 per hari. Adapun kelas paddock Rp 200.000 untuk dua hari atau Rp 100.000 per hari.
Sementara untuk VIP dijual Rp 3 juta untuk dua hari atau Rp 1,5 juta per hari. Adapun untuk kelas VVIP dijual Rp 4 juta untuk dua hari atau Rp 2 juta per hari.