Kasus Mayat Dicor di Semarang, Pelaku Sakit Hati karena Sering Dimarahi
Polisi menangkap pelaku pembunuhan Irwan Hutagalung (53), pemilik usaha air minum isi ulang di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Pelaku adalah karyawan korban yang merasa sakit hati akibat sering dimarahi oleh Irwan.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Polisi akhirnya menangkap pelaku pembunuhan Irwan Hutagalung (53), pemilik usaha air minum isi ulang di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah. Pelaku pembunuhan itu adalah Muhammad Husen (28) yang tak lain adalah karyawan korban. Husen membunuh dan memutilasi Irwan karena merasa sakit hati akibat sering dimarahi oleh korban.
”Muhammad Husen ini adalah pelaku tunggal,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Semarang Komisaris Besar Irwan Anwar dalam jumpa pers di Semarang, Rabu (10/5/2023). Jumpa pers juga ditayangkan langsung melalui akun Youtube Polrestabes Semarang.
Irwan merupakan pemilik usaha air minum isi ulang di Jalan Mulawarman Raya, Kelurahan Kramas, Kecamatan Tembalang. Pembunuhan terhadap Irwan terungkap setelah warga merasa curiga dengan bau busuk yang tercium dari tempat usaha milik korban, Senin (8/5/2023).
Setelah itu, mayat korban ditemukan dalam kondisi dicor di tempat tersebut. Selain dibunuh, korban juga dimutilasi oleh pelaku. Sesudah penemuan mayat tersebut, polisi langsung melakukan penyelidikan dan akhirnya menangkap Husen sebagai pelaku pembunuhan.
Irwan menyatakan, pelaku ditangkap di Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Selasa (9/5/2023) malam. Pelaku dijerat dengan Pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembunuhan berencana. ”Ancaman hukumannya 20 tahun penjara,” ujarnya.
Saat dihadirkan dalam jumpa pers, Husen mengaku melakukan pembunuhan dan mutilasi terhadap korban karena sakit hati. Husen menyebut, dirinya sering dimarahi dan dipukul oleh korban. ”Saya merasa sakit hati karena sering dipukuli. Setiap ada kesalahan kecil, pasti marah,” ucapnya.
Menurut Husen, dirinya baru bekerja sebagai karyawan Irwan sejak awal bulan Ramadhan atau sekitar sebulan lalu. Dia menambahkan, pembunuhan terhadap Irwan dilakukannya pada Kamis (4/5/2023) malam sekitar pukul 20.00-20.30.
Husen mengaku membunuh Irwan saat majikannya itu tidur di ruang tengah. “Pertama saya tusuk bagian pipi sebelah kanan, posisi sedang tidur. Setelah dua kali tusukan, saya tinggal keluar dulu,” tuturnya.
Pada Jumat (5/5/2023) pukul 04.00, Husen kembali ke lokasi kejadian untuk memotong-motong tubuh korban dengan pisau dapur. ”Sekitar pukul empat pagi saya masuk lagi, saya eksekusi. Terus saya masukkan ke dalam karung,” ujarnya.
Selanjutnya, potongan tubuh itu baru dicor dengan semen pada Sabtu (6/5/2023) sore.
Kemudian, Husen pulang ke Banjarnegara pada Sabtu malam. Sebelumnya, dia juga mengambil uang milik korban. ”Setelah dicor, saya pulang. Saya juga ambil uang Rp 7 juta untuk senang-senang,” katanya.