Dua Kabupaten di Kepri Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan
Kebakaran hutan dan lahan rawan terjadi di Kabupaten Bintan dan Natuna di Kepulauan Riau. Kebakaran di Kepri perlu diantisipasi karena bisa berdampak hingga ke negara tetangga.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO
Membuka lahan dengan cara membakar hingga kini masih banyak ditemui di sejumlah daerah, seperti yang terlihat di Desa Cemaga Selatan, Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Minggu (16/2/2020).
BATAM, KOMPAS — Dua kabupaten di Kepulauan Riau rawan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Kepri perlu menjadi prioritas karena provinsi itu berbatasan dengan sejumlah negara tetangga dan berada di tengah jalur pelayaran tersibuk di dunia.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepri Muhammad Hasbi, Selasa (9/5/2023), mengatakan, Kabupaten Bintan dan Kabupaten Natuna merupakan dua daerah di Kepri yang paling rawan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Upaya pencegahan karhutla telah disosialisasikan kepada warga.
”Pada bulan-bulan ini diprediksi dampak El Nino mulai terasa. Yang perlu diwaspadai adalah terjadinya kemarau panjang dan karhutla,” kata Hasbi.
El Nino adalah pola iklim alami yang terkait dengan pemanasan suhu permukaan laut di tengah dan timur Samudra Pasifik di sekitar zona khatulistiwa. Fenomena ini terjadi rata-rata setiap 2-7 tahun dan episode biasanya berlangsung 9 hingga 12 bulan (Kompas, 5/5/2023).
Petugas Dinas Kebakaran Kabupaten Natuna berusaha memadamkan kebakaran di lahan gambut bekas produksi sawit di Kecamatan Bunguran Utara, Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (17/1/2023).
Provinsi Kepri terletak di antara pantai timur Sumatera dan pantai barat Kalimantan yang merupakan daerah rawan karhutla. Asap dari karhutla di Sumatera dan Kalimantan biasanya terbawa angin hingga ke Singapura dan Malaysia.
”Kepri terletak di perbatasan negara, jadi jangan sampai terjadi karhutla yang parah di sini karena nanti dampaknya bisa sampai negara tetangga. Selain itu, asap karhutla juga bisa mengganggu lalu lintas kapal dagang di Selat Singapura,” ujar Hasbi.
Dalam empat bulan terakhir, kebakaran telah menghanguskan lebih dari 100 hektar lahan di Kabupaten Bintan. Terkait dengan hal itu, Bupati Bintan Roby Kurniawan meminta aparat bersinergi untuk mencegah karhutla terus terjadi di daerah tersebut.
”Kalau ada yang melihat titik api, segera laporkan. Juga kalau melihat ada warga atau pihak lain yang sengaja melakukan pembakaran, harap segera laporkan,” ujar Roby.
DOKUMENTASI BPBD NATUNA
Kebakaran lahan terjadi di Kecamatan Bunguran Utara, Natuna, Kepulauan Riau, Senin (16/1/2023).
Adapun Kepala Polres Bintan Ajun Komisaris Besar Riky Iswoyo mengatakan, personelnya telah memasang 20 spanduk imbauan untuk mencegah karhutla. Ia melarang keras warga membuka lahan dengan cara membakar hutan.
Upaya pencegahan karhutla juga tengah dilakukan oleh Pemkab Natuna. Pada Januari lalu, kebakaran hutan melanda kabupaten itu selama tiga hari. Lebih dari 100 hektar hutan habis terbakar.
Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda mengatakan, pemerintah dan aparat akan menyediakan posko pemantauan di lokasi rawan kebakaran hutan. Ia juga meminta alat-alat pemadam kebakaran segera disiapkan agar nantinya penanganan bisa dilakukan secepat mungkin.
Kepri terletak di perbatasan negara, jadi jangan sampai terjadi karhutla yang parah di sini.