Cegah Lulusan SMK Menganggur, Disnaker Malang Siapkan Siswa Hadapi Dunia Kerja
Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang melatih puluhan siswa SMK untuk bersiap memasuki dunia kerja. Pelatihan itu diharapkan mendorong lulusan sekolah bisa langsung bekerja dan tidak menganggur.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Bersiap memasuki dunia kerja, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang, Jawa Timur, melatih puluhan siswa SMK untuk siap bekerja. Pelatihan itu diharapkan mendorong lulusan sekolah bisa langsung bekerja dan tidak menganggur.
Pelatihan memasuki dunia kerja dilakukan dua tahap. Tahap kedua dilakukan pada 2-5 Mei 2023. Adapun tahap pertama sudah dilakukan pada Maret lalu. Peserta pelatihan adalah 133 siswa dari 32 SMK di Kabupaten Malang untuk setiap tahapnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang Yoyok Wardoyo menjelaskan, tujuan kegiatan tersebut adalah untuk menciptakan pekerja andal. ”Bidang Pelatihan dan Produktivitas (Lattas) Tenaga Kerja mempunyai tugas mempersiapkan pelajar menjadi pekerja siap kerja. Dengan kegiatan sepert ini, semoga menjadi salah satu problem solving untuk mengatasi masalah pengangguran lulusan SMK,” kata Yoyok, Jumat (5/5/2023).
Berdasarkan data yang dihimpun Disnaker dari Forum Bursa Kerja Khusus Kabupaten Malang, lulusan SMK di Kabupaten Malang setiap tahun mencapai 14.000 orang dari 142 SMK negeri dan swasta. Dari 14.000 lulusan tersebut, tidak semua terserap lapangan kerja. Adapun data dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Malang, jumlah lulusan SMK tahun 2020 sejumlah 13.379 siswa.
”Dari ilustrasi itu, disnaker memutuskan memberi pelatihan untuk menyiapkan agar adik-adik SMK ini siap memasuki dunia kerja. Disnaker mempunyai tugas memfasilitasi pencari kerja dan penyedia kerja,” kata Yoyok.
Pelatihan menyongsong dunia kerja itu, menurut Yoyok, intinya menyiapkan mental pelajar menjadi pekerja andal. Oleh karena itu, dalam kegiatan tersebut, disnaker membekali para peserta dengan materi yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Misalnya, pembentukan karakter, materi perbedaan dunia kerja dan sekolah, materi kesiapan kerja bagi lulusan SMK, serta materi dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Malang. Pemateri kegiatan adalah pelatih berskala nasional serta menggandeng Universitas Muhammadiyah Malang.
”Kegiatan ini juga memberikan motivasi dan tawaran kerja bagi pelajar SMK untuk bisa bekerja di Jepang. Salah satunya, UMM menawarkan pekerjaan di sektor formal di Jepang dengan gaji yang tinggi hingga Rp 18 juta per bulan,” kata Yoyok.
Selain itu, siswa juga diajari literasi keuangan dari Bank Jatim. Peserta juga akan diundang dalam job matching pada 5 Mei 2023.
”Tantangan kesesuaian dunia pendidikan dan dunia kerja lainnya adalah ketika adik-adik pelajar ini lulus sekolah, tidak semua diterima di lingkungan kerja. Sekalipun diterima, kadang tidak sesuai dengan kompetensi. Maka dari itu, dalam pelatihan ini sengaja menghadirkan pemateri dari Apindo. Tujuannya agar membagikan materi sesuai dengan kebutuhan perusahaan,” kata Yoyok.
Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas (Lattas) Tenaga Kerja Sri Mahanani Rahayu mengatakan, dalam kegiatan tersebut para peserta yang merupakan pelajar pilihan dicetak untuk menjadi generasi siap kerja. Mereka juga dilatih untuk menjadi pekerja andal, memiliki etos kerja tinggi, dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
”Jadi kami memang merancang program ini dari dasar. Para peserta disiapkan karakternya agar menjadi pekerja andal. Setelah mendapatkan dasarnya, baru diperkaya dengan materi-materi yang relevan dengan kebutuhan mereka. Selanjutnya, ada rekrutmen tenaga kerja baru dalam program job matching,” kata Mahanani.
Mahanani menyebutkan, ada tujuh perusahaan mengikuti job matching. Ketujuh perusahaan itu adalah PT Pesta Pora Abadi, PT Optik Internasional, PT Permodalan Nasional Madani, PT Edutrain, PT Taring, persiapan kerja ke Jepang oleh Vokasi UMM, dan penempatan kerja ke Korea Selatan dari PT Bina Mandiri.
Para peserta disiapkan karakternya agar menjadi pekerja andal. Setelah mendapatkan dasarnya, baru diperkaya dengan materi-materi yang relevan dengan kebutuhan mereka.
Menurut Kabupaten Malang dalam Angka 2023, pengangguran terbuka Kabupaten Malang tahun 2022 sebesar 97.319 orang. Adapun angkatan kerja di Kabupaten Malang tahun 2022 sebesar 1.481.324 orang.