Lagi, 8 Kilogram Bahan Mercon Meledak, Istri Pelaku Jadi Korban
Sebanyak 8 kilogram bahan petasan meledak dan merusak belasan rumah di Desa Jebengsari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Belasan rumah rusak, istri pelaku pun turut menjadi korban.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·4 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Sebanyak 8 kilogram bahan mercon siap pakai meledak di Dusun Kembang, Desa Jebengsari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, di rumah warga berinisial EBW (30), Rabu (19/4/2023) malam. Akibatnya, belasan rumah rusak dan satu orang mengalami luka ringan, yakni istri EBW.
EBW sebagai penyimpan bahan mercon itu kini sudah ditetapkan sebagai tersangka. Ia dinyatakan melanggar Pasal 1 Undang-Undang Darurat RI Nomor 12 Tahun 1951 dan terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara.
EBW yang sehari-hari bekerja sebagai petugas satpam di sebuah bank di Kabupaten Magelang itu langsung menyerahkan diri ke Kepolisian Sektor (Polsek) Salaman, Rabu malam.
Selain menahan EBW, polisi juga telah menyita barang bukti dari rumah tersangka, berupa satu karung mercon dengan ukuran diameter 2 sentimeter dan panjang 5 cm, tiga kantong plastik mercon renteng. Dari sebuah rumah di tempat asal EBW, yakni di Kecamatan Tempuran, polisi juga menyita bahan baku mercon berupa 10 kg potasium.
Ledakan tersebut terjadi pada Rabu sekitar pukul 21.00. Nining (30), istri EBW, mengatakan, ketika itu, dia bersama anak, keponakan, dan adiknya sedangkan berada di rumah, sedangkan EBW pergi dengan alasan ingin menemui atasannya. Bahan petasan itu meledak ketika dirinya tengah membersihkan kulkas.
”Saya cuma teringat ketika itu saya sedang memegang pintu kulkas dan mendadak semua terasa gelap,” ujarnya, Kamis (20/4/2023). Ia lalu pingsan.
Saat siuman, ia sudah dikelilingi beberapa anggota kerabatnya yang menangis. Seluruh badannya kotor karena tertimpa sebagian reruntuhan rumah. Ia mengalami luka lecet di bagian kaki.
Lebih dari 12 rumah diketahui mengalami kerusakan terdampak ledakan itu. Adapun rumah EBW mengalami kerusakan paling parah. Hampir semua dinding dan atapnya hancur.
Dari keterangan sejumlah kerabat dan tetangga, anak EBW yang juga berada di rumah turut menjadi korban. ”Tidak mengalami luka apa-apa, tetapi ledakan tersebut juga membuat anak saya sempat terlempar dari rumah ke halaman,” ujarnya. Berdasarkan keterangan keluarga dan tetangga sekitar, suara ledakan terdengar sangat dahsyat serupa ledakan bom.
EBW diketahui sempat meracik dan membuat petasan pada Lebaran tahun lalu. Mempertimbangkan dampak dan bahayanya bagi lingkungan sekitar, sejumlah anggota keluarga, mulai dari istri, orangtua, hingga mertua, meminta agar EBW tidak melakukan aktivitas itu lagi.
Sebelumnya, Nining sempat mengira saran dari keluarga itu dipatuhi. Oleh karena itu, dia pun kaget ketika kemudian ledakan terjadi. Belakangan diketahui pelaku ternyata hanya merahasiakannya.
Dia sembunyi-sembunyi meraciknya di Kecamatan Tempuran.
”Jika tahun lalu dia meracik di rumah, tahun ini dia sembunyi-sembunyi meraciknya di Kecamatan Tempuran,” ujarnya.
Ibnu Maslah (60), salah seorang tetangga, mengatakan, dirinya pun mengetahui pelaku sempat berjual beli bahan mercon pada Lebaran tahun lalu. Namun, tetangga sekitar mengira yang bersangkutan sudah jera dan tidak melakukannya lagi.
Dugaan tersebut sempat muncul karena pelaku sempat mengalami kejadian tidak mengenakkan. ”Tahun 2021, dia sempat sempat membuat balon udara dengan rentengan mercon diikat di bawahnya. Hal itu justru menimbulkan masalah antarkampung karena mercon tersebut meledak di kampung lain,” ujarnya.
Kepala Kepolisian Resor Kota (Polresta) Magelang Komisaris Besar Ruruh Wicaksono mengatakan, berdasarkan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan, tersangka mengaku mendapatkan bahan baku petasan tersebut dengan berbelanja secara daring melalui aplikasi Shopee.
”Semula, dia berencana meracik sendiri bahan-bahan tersebut, memasukkannya dalam selongsong, dan menjual keseluruhan bahan tersebut dalam wujud petasan renteng,” ujarnya. Namun, bahan ternyata meledak.
Selama bulan Ramadhan ini, Polresta Magelang telah mengungkap 10 kasus kepemilikan bahan mercon dengan 16 tersangka. Adapun total keseluruhan barang bukti yang disita terdiri dari bahan mercon siap pakai sebanyak 2 kuintal, sumbu mercon sebanyak 434 lembar, dan bahan baku pembuat bahan mercon, seperti potasium sebanyak 111 kg, belerang sebanyak 312,8 kg, brom sebanyak 832,8 kg, dan selongsong berbagai ukuran sebanyak 1.190 buah.
Sebelumnya ledakan serupa terjadi di sebuah rumah tempat peracikan petasan di Dusun Junjungan, Desa Giriwarno, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (26/3) malam. Akibat ledakan yang bersumber dari bahan petasan itu, 1 warga dilaporkan meninggal, 3 luka-luka, dan sedikitnya 11 rumah rusak.
Ledakan hebat yang diduga berasal dari petasan juga terjadi di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Minggu (19/2) sekitar pukul 22.30. Akibat ledakan itu, 4 orang meninggal, 8 orang luka-luka, serta 25 bangunan rumah warga dan tempat ibadah rusak.